"Percaya adalah sebuah pilihan.".
.
.
.
.
Mereka semua turun dari mobil. Beberapa jalan tertatih, beberapa membopong temannya yang terluka cukup parah."Luke!"
Luke yang baru saja keluar dari mobil menoleh ke belakang. Seseorang menghampirinya dengan raut wajah sedih.
"Ada apa?" tanyanya.
"2 anggota gugur," jawabnya. Luke sempat terdiam satu detik.
"Siapkan pemakaman untuknya," ucap Luke.
"Baik."
Ini hal yang biasa sebenarnya. Selalu ada anggota yang gugur saat terjadi penyerangan seperti tadi. Tapi entahlah, selalu terdengar menyedihkan ditelinganya ketika mendengar sedikit demi sedikit anggota pergi meninggalkan mereka.
.
.Selesai memakamkan teman mereka Luke, Noah dan Orion memilih duduk diruang tamu.
Sementara yang lain tengah memindahkan persenjataan kegudang.
Jika kalian bertanya Jack dimana, tentu pria itu tengah ikut memindahkan persenjataan yang baru dibeli tersebut. Sekalian melihat-lihat.
Ah, dan tentu saja luka mereka telah diobati oleh dokter Keluarga Cheng yang Luke hubungi saat masih dalam perjalanan tadi.
"Luke, bagaimana dengan gadis itu?" tanya Noah.
'Gadis' yang dimaksud tentulah Anna. Yeah, mereka tidak bisa melupakan keberadaan Anna yang ada diantara mereka. Gadis itu harus dimusnahkan segera.
"Seperti rencana awal." Jawab Luke tanpa membalikan badannya. Ia sedang berdiri menatap keluar jendela sekarang. Memperhatikan anggota yang memindahkan persenjataan keruang bawah tanah.
Noah tersenyum, "Bolehkan jika aku yang melakukannya?"
Kini Luke berbalik, ia menatap Noah heran, namun mengangguk kemudian. "Tentu saja."
"Yes." Noah mengepalkan tangannya.
Orion berdehem pelan. Dalam hati ia masih sedikit tidak tega mendengar Anna akan dibunuh oleh Noah. Apalagi mendengar fakta jika Noah ternyata memiliki jika psychopath.
Tapi ini demi keamanan Keluarga Cheng. Orion yakin ia pasti akan terbiasa. Ini tentu hal baru untuknya. Maklum karena ia baru saja bergabung.
____
"Luke, ada yang datang," lapor salah satu anak buahnya. Luke yang tadinya berdiri menatap keluar jendela sendirian, kini bergegas melangkah keluar.
Didepan gerbang ada pria yang terus berteriak memaksa masuk. Tapi tentu tidak semudah itu memasuki tempat tersebut.
"Buka gerbangnya," perintah Luke. Mereka menurut dan membuka gerbangnya. Memberi akses masuk pada sang tamu tak diundang itu.
"Dimana adikku? Dimana kau menyembunyikannya!!" teriaknya pada Luke sembari mencengkram kerah baju pria kekar itu.
Luke tersenyum tipis, "Kita bicarakan ini didalam." Luke mencoba melepas cengkraman dikerah bajunya.
"Jangan banyak basa-basi Luke! Cepat beritahu dimana dia sekarang!" Matanya menyiratkan sebuah amarah. Setiap katanya menyiratkan nada kebencian.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDER || NCT ✔
Action[Completed] "Hanya menunggu waktu, pembalasan akan datang." Ini bukan kisah romansa para Mafia. Ini tentang kesetiaan, penghianatan dan makna keluarga dari setiap sudut pandang. -Mengandung kekerasan, gore, pembunuhan. Tidak disarankan bagi pembac...