31.Mata-Mata Keluarga Paul?

78 11 0
                                    

Memutuskan untuk cepet update mumpung idenya nggak terbang.

Happy reading.

.............................................

"Mencuri start, tidak. Bukan mencuri tapi memanfaatkan peluang.

.............................................

"Hey, bagaimana tadi. Apakah misi kalian lancar?" Ran menuruni anak tangga menghampiri Jack dan Noah yang keluar dari mobil.

Wajah mereka berdua tampak datar. Keluar dari mobil, mereka melangkah cepat memasuki Markas Besar.

"Dimana Master Cheng?" Tanya Noah dengan intonasi sedatar nada bicara Jack.

"Tentu Master ada diruangannya," jawab Ran dengan ekspresi penuh tanya. Ia merasa ada yang tidak beres disini.

Ia ikut melangkah cepat dibelakang Jack dan Noah yang ia yakini menuju ke ruangan Master Cheng. Kaki Ran tidak sepanjang kaki Jack dan Noah, membuatnya sedikit berlari demi mengimbangi keduanya.

"Ada apa? Dimana Daren? Dimana kendaraan kalian? Kenapa kalian menggunakan mobil Daren?"

Mereka berdua tidak menggubris pertanyaan beruntun dari Ran. Mendengar nama Daren justru membuat mereka semakin mempercepat langkah mereka. Membuat Ran semakin kesulitan dan memilih berhenti mengikuti mereka.

"Apa yang terjadi?" Gumam Ran lirih sembari menatap punggung kedua rekannya yang kian menjauh.

Pria manis itu tersentak saat bahunya ditepuk pelan oleh seseorang. Ia menoleh kekanan, pemuda yang jauh lebih tinggi darinya itu menatap Ran dengan kedua alis terangkat.

"Kenapa?" tanyanya.

Ran menggeleng pelan, "Aku tidak tau, tapi sepertinya sesuatu terjadi pada mereka saat menjalankan misi."

"Daren? Dia tidak ikut kembali." tebaknya yang membuat Ran justru menghela napas panjang.

"Aku juga berpikir sama sepertimu, Orion. Daren tidak ikut kembali. Aku curiga..."

"....ah tidak, aku tidak ingin pikiran buruk ini menguasaiku." Ran memukul pelan kepalanya. Orion yang melihat itu hanya menatap datar. Sekali lagi, sepertinya Ia juga memiliki pemikiran yang sama tentang Daren.

Daren gugur?

.
.
.

"Ten?" tanya Master Cheng. Noah mengangguk.

Mereka berdua, lebih tepatnya Noah. Ia menceritakan kejadian yang mereka alami beberapa jam yang lalu.

Dengan napas memburu, Noah mencoba menahan emosinya saat menceritakan bagaimana sahabatnya, Daren, mati terbunuh.

Sekretaris Kim disana, ikut menyimak.

"Kalian begitu ceroboh sampai hal seperti ini bisa terjadi!" Sekretaris Kim membentak mereka berdua.

"Plaakk!! Plaakk!!" Suara tamparan itu menggema di ruangan luas nan mewah milik Master Cheng.

Pipi keduanya tampak memerah dan berangsur membiru ketika lagi dan lagi mendapat tamparan serupa dikedua pipi mereka.

"Plaakk!!" Noah meringis pelan kemudian menyedot pipi dalamnya. Jack, ia hanya memasang wajah datarnya seakan itu bukan hal yang menyakitkan.

Keduanya hanya diam tak berniat melawan. Sudah menjadi adat jika Sekretaris Kim akan marah-marah dan sesekali memukulnya jika misi mereka berantakan.

MURDER || NCT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang