"Rasa ingin tau yang berlebih terkadang menjebakmu dalam bahaya."
.
.
.
.Beberapa mobil dan satu motor keluar dari area gudang senjata. Mereka melajukan kendaraan dengan kecepatan sedang menuju pelabuhan tempat mereka akan melakukan transaksi senjata.
Mobil Luke memimpin didampingi Jack yang berkendara disebelahnya. Luke memilih mengendarai Mercedes G Classe berwarna hitam, mobil favoritnya. Mobil itu tampak serasi dengan perawakan Luke. Yeah, tentu saja.
.
.Mereka memasuki area perkampungan nelayan. Perkampungan pinggiran laut dengan pencahayaan yang remang-remang.
Berjarak sekitar 200 meter dari area perkampungan, mereka memarkirkan kendaraan mereka. Dekat dengan pinggiran pelabuhan yang lengang.
Bukan pelabuhan tempat mendaratnya kapal dagang atau yang lain ini lebih tepat seperti dermaga dengan banyak perahu nelayan yang terparkir disana.
Inilah pelabuhan X, tempat transaksi ilegal yang biasa Keluarga Cheng lakukan.
Pelabuhan tampak sepi. Tidak ada aktifitas warga sekitar. Tentu karena mereka tengah terlelap dijam-jam rawan katuk seperti sekarang.
Luke melihat ke pergelangan tangannya, pukul 01:45.
Dari kejauhan sebuah perahu berukuran sedang terlihat menepi. Itu pasti perahu yang mengangkut barang pesanan Master Cheng.
"Bagus, tepat waktu seperti biasanya," Luke tersenyum senang. Tugasnya akan cepat selesai.
Beberapa orang turun dari perahu tersebut, mengangkut 5 box besar dan memindahkannya ke mobil-mobil milik anggota. Orang yang melihat ini mungkin akan mengira box tersebut hanya berisi ikan atau tangkapan laut yang lain.
Salah satu dari awak perahu mendekati Luke. Melakukan tos kemudian saling melemparkan tawa.
Dia kapten kapal. Kapal besar tentunya, kapal Ferry misalnya. Perahu berukuran sedang itu hanyalah penyamaran.
Dia sudah akrab dengan Luke. Sering ditugaskan mengantar barang-barang pesanan Master Cheng. Namanya Tom.
"Apa kabar Luke, tubuhmu makin tinggi besar, mirip gorilla." Tom tertawa, begitu juga Luke. Ia sama sekali tidak tersinggung.
"Tubuhmu juga makin kering seperti orang cacingan," gurau Luke. Tom tertawa.
"Ngomong-ngomong kabarku baik," lanjut Luke. Tom mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDER || NCT ✔
Acción[Completed] "Hanya menunggu waktu, pembalasan akan datang." Ini bukan kisah romansa para Mafia. Ini tentang kesetiaan, penghianatan dan makna keluarga dari setiap sudut pandang. -Mengandung kekerasan, gore, pembunuhan. Tidak disarankan bagi pembac...