"Bagaimana rasanya menjadi korban, Leo?"
~Noah
.
.
.
.
..."Brakk!!" Leo meringis menahan nyeri di punggungnya. Tenaga Noah besar sekali. Leo sudah 3 kali dilempar dan menubruk tumpukan meja dan bangku yang sudah tak terpakai.
Kaos hitamnya penuh debu. Sesekali Leo terbatuk karena secara tidak sengaja kepulan debu masuk kedalam tenggorokannya.
Ia mendengus marah.
Leo bangkit, ia tidak akan menyerah walau sudah sangat terlihat jika Noah berkali-kali lebih unggul darinya.
Kondisi Noah masih terlihat bugar, walau lengannya tergores pisau milik Leo tapi itu tidak membuat laki-laki itu tersiksa karena rasa sakit.
Sangat berbanding terbalik dengannya yang untuk melangkah saja rasanya susah. Betisnya tergores pisau milik Noah, tidak dalam namun tetap terasa nyeri jika kakinya dipaksa berjalan. Apalagi bekas tusukan dari wanita di club itu masih belum pulih. Wajahnya juga membiru dibeberapa spot karena pukulan Noah yang bukan main tenaganya.
Leo mengusap hidungnya yang kembali mengeluarkan darah.
"Kau terlihat payah sekali." Noah tertawa remeh.
Napas Leo menderu antara lelah dan emosi karena perkataan Noah.
"Bajingan." Leo melangkah tertatih kearah Noah.
Noah yang melihatnya hanya tersenyum evil. Noah menggeleng dua kali dan menunjukan wajah prihatin.
Leo tau itu hanya ejekan.
"Menyedihkan. Mau sampai kapan kau terus melawan, Leo. Jujur saja ini menyenangkan tapi kau bukan lawan yang sebanding untukku. Maaf sekali karena aku harus mengatakan hal tersebut. Aku harap kau tidak tersinggung."
Leo meludah kesamping, mengeluarkan lendir berwarna merah. Ia tidak sudi diremehkan oleh pria yang bahkan hanya ia tau namanya.
Siapa Noah sebenarnya? Itu pertanyaan yang terus berputar di otak Leo.
"Apa tujuanmu?"
"Apa tujuanmu mengikutiku. BAJINGAN!"
Amarah Leo memuncak, ia tau ia akan kalah dalam pertarungan amatir ini tapi sebelum ia dihabisi oleh Noah setidaknya ia tau apa tujuan laki-laki itu bertingkah layaknya penguntit.
Leo merasa ia bukan artis atau aktor atau orang penting yang perlu diikuti kehidupan pribadinya.
Kecuali ....satu hal. Tapi mana mungkin Noah tau. Tak ada yang tau dan tak ada yang boleh tau.
Identitas tersembunyi Leo.
"Kau cukup percaya diri sekarang. Yah, aku memang mengikutimu beberapa bulan terakhir dan siapa yang menyangka kau punya banyak kejutan dari tampilanmu yang tampak seperti pria lugu yang mudah dibodohi." Noah tertawa renyah dilanjut menghirup napas dalam dan menghembuskannya pelan.
"Dan apa tujuanku? Haruskah aku katakan padamu? Akan aku katakan asal kita buat sebuah perjanjian."
"Perjanjian apa?"
Noah tersenyum mendengar Leo merespon ucapannya. Ini sedikit lebih mudah daripada perkiraannya.
"Tidak, jangan harap. Aku lebih baik mati daripada memiliki perjanjian denganmu." Ucap Leo tiba-tiba dengan wajah penuh lukanya menatap menantang pada Noah.
Noah mendengus pelan, kemudian menyeringai dan melangkah mendekati Leo.
"Mari akhiri ini." Noah sedikit menggeram kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDER || NCT ✔
Action[Completed] "Hanya menunggu waktu, pembalasan akan datang." Ini bukan kisah romansa para Mafia. Ini tentang kesetiaan, penghianatan dan makna keluarga dari setiap sudut pandang. -Mengandung kekerasan, gore, pembunuhan. Tidak disarankan bagi pembac...