34.Paket identitas palsu

65 11 0
                                    

.................................

"Tunggu sebentar lagi."

...................................................

Dughh

"Akh!"

Sekretaris Kim memegangi kepalanya yang baru saja terbentur besi sel. Ia bangkit berdiri kemudian melemaskan otot leher nya yang terasa kaku.

Tangan besarnya memijit pelan bahu kanannya yang terasa nyeri.

Ia memandang sekitar. Gelap, ia masih diruang bawah tanah, yang seharusnya bersama si polisi itu.

Sekretaris Kim melotot, ia baru mengingat kejadian detail sebelum ia pingsan.

"Sial!" desis nya saat melihat sel yang seharusnya mengurung adik si polisi itu terbuka meninggalkan kunci yang masih menggantung di pintunya.

Ia melangkah dengan cepat keluar dari ruang bawah tanah. Sembari memikirkan siapa kira-kira yang melakukan semua ini. Penyusup atau penghianat?

Markas Besar sudah kembali ramai, banyak yang berlalu lalang. Tidak seperti sebelumnya yang sepi.

"Sekretaris Kim, anda terlihat buru-buru. Ada apa?" tanya salah satu anggota yang menyadari gelagat tak wajar si tangan kanan Master Cheng itu.

Sekretaris Kim selalu berjalan dengan tenang dan penuh wibawa. Ini jelas hal aneh melihatnya berjalan dengan sedikit berlari ditambah ekspresi cemas itu.

"Darimana saja kalian! Kenapa Markas dibiarkan kosong tanpa pengawasan!"

Mereka mengerutkan kening, terkejut akan amarah Sekretaris Kim yang tiba-tiba dan tidak masuk akal.

"Kami semua menjalankan misi. Dan itu atas perintah anda, Sekretaris."

"Tidak semua! Aku hanya memerintahkan setengahnya. Apa yang kalian pikirkan! Markas Besar kedatangan penyusup!!"

Mata mereka membola dengan mulut sedikit terbuka. Kemudian saling lirik, mereka yakin jika misi tadi memang diperintahkan untuk mereka semua, kecuali...

"Kami tidak tau, Sekretaris. Yang kami dengar kami semua harus pergi kecuali Ran dan Noah."

"Tidak, Orion juga tidak ikut tadi," celetuk yang lain.

"Dia demam, anak itu memang mudah sakit. Aku melihatnya di ruang kesehatan saat mampir ke sayap kiri tadi."

Sekretaris Kim menghela napas pelan, ia sedang menahan emosinya.

"Dimana Ran dan Noah? Kenapa mereka tidak ikut menjalankan misi," tanya pria yang kembali dengan wibawanya itu.

"Ran mengantar si polisi kembali ke rumahnya. Dan Noah, dia ada dikamarnya. Dia bilang, dia harus belajar untuk ujian besok. Dia dokter yang rajin," ucapnya sembari terkekeh pelan bersama anggota lain.

Iya, dia ingat jika ia memerintahkan Ran untuk mengantar si polisi itu. Dan ia yakin adik si polisi itu ikut dibawa.

Ia tau Orion sakit. Dan Noah, ia tidak ingat jika pria calon dokter itu ada ujian besok.

MURDER || NCT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang