36.Luna Lavend.

74 12 0
                                    


.................
.......
.
.


"Bagaimana? Sebentar lagi kau resmi menjadi seorang ayah, Noah?"

Noah memukul belakang kepala Ran sembari mendengus kesal. Ran mengaduh pelan—tertawa cukup keras.

"Jaga bicaramu, Ran. Siapa yang akan menjadi ayah?"

"Kau. Siapa lagi? Bukankah Selena hamil dan minta pertanggungjawabanmu, Noah?"

Noah melotot dengan wajah merah padam. Kemudian kembali mendengus. Ingin kembali menggeplak kepala Ran jika Jack tidak menahan tangannya.

"Tidak ada yang akan menjadi ayah, Ran. Setidaknya tidak dalam waktu beberapa bulan seperti yang kau maksud."

"Lalu apa maksudnya tadi? Apa kau menyuruh Selena untuk menggugurkan bayinya, Noah?"

Ran memasang wajah dramatis sembari kedua telapak tangannya diletakan didepan dada. Jack ikut merespon dengan menggeleng pelan menatap wajah Noah.

Noah menghela napas lelah.

"Berhenti mendrama, Ran. Selena tidak hamil, dan kalaupun iya, aku tidak akan sejahat itu menyuruhnya menggugurkan bayi didalam kandungan. Dan berhenti membahas tentang itu. Kita harus bergegas ke Markas Besar atau kita akan dimarahi Sekreraris Kim."

Ran mengerutkan kening melihat kepergian Noah—yang sekarang sudah memasuki mobil nya.

Ran menatap Jack, yang justru dibalas dengan mengangkat bahu. Sama-sama tidak tau—atau bahkan tidak peduli.

"Hey, Noah, lalu apa masalah kalian berdua!"

Teriakan Ran tidak didengar. Mobil yang dikendarai Noah justru telah melaju meninggalkan parkiran kampus. Disusul Jack dengan motor besar nya.

*****

Semua telah siap, Tuan Nakamoto membawa 50 anak buahnya. Berpenampilan sangar khas gangster Jepang. Tak hanya penampilan, kemampuan bertarung mereka juga mumpuni. Nakamoto membawa anak buah terbaiknya.

Luke beserta anak buahnya datang dengan 8 mobil jip—mereka berhamburan turun. Mengenakan pakaian hitam dengan jaket kulit. Mereka pandai menembak, beberapa diantara mereka adalah sniper, termasuk Jack.

Mereka menurunkan berbagai senjata yang Luke siapkan sesuai keinginan Master Cheng. Termasuk bazoka.

Halaman Markas Besar ramai oleh banyak anggota Keluarga Cheng—beserta mereka yang diajak bekerja sama.

Master Cheng masih sedikit marah, si polisi yang adiknya sempat ia sekap tidak datang. Mereka berdua menghilang. Sekretaris Kim bahkan masih memiliki lebam biru bekas pukulan dari Master Cheng tadi siang.

"Orion ikut denganku."

"Dia tidak perlu ikut, Noah. Hacker bisa bekerja dari kejauhan. Orion akan tetap di Markas. Berbicara lewat telefon atau pesan singkat dari kalian, beri perintah dan Orion akan melakukannya dengan cepat."

Noah menghela napas mendengar penolakan dari Sekretaris Kim.

"Akan lebih cepat dan efisien jika dia berada di lokasi kejadian, Sekretaris. Waktu sedetik saja akan berharga saat pertarungan nanti."

Sekretaris Kim tampak berpikir.

"Lagipula dia tidak pernah berada pada misi yang besar, bukan? Ini kesempatan baginya untuk merasakan sensasi berada di tengah lokasi perang...."

MURDER || NCT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang