"Merasa paling berhasil bukan hal menakjubkan untuk dilakukan. Tapi menjadi menakjubkan bisa berasal dari pencapaian dirimu yang diakui oleh banyak orang."
.
.
.Ran memandang sekeliling. Pesta ini sangat ramai. Didatangi para pejabat tinggi dan para aktor/aktris terkenal. Ia juga dapat melihat beberapa aktris terkenal tenyata diam-diam merangkap sebagai selingkuhan pria tua bangka berperut buncit. Miris sekali.
Hidup yang terlihat gemerlap nyatanya sering tidak sesuai dengan realitanya.
"Mana yang harus saya bawa," tanya Ran pada bartender di bar saat sudah datang membawa dua botol wine menggunakan nampan.
"Ini Tuan. Mau saya bantu membawanya Tuan?" Ran menggeleng, menolak tawaran baik sang bartender.
"Saya bisa sendiri," Ran tersenyum tipis kemudian melangkah pergi.
Sebelum berjalan menuju ruang VVIP dimana para 'Tikus' serakah itu berada. Ran menyewa sebentar ruang VIP yang kosong untuk melancarkan aksinya.
Ran meraih sesuatu dari saku Jasnya, itu adalah racun yang sudah ia siapkan dari rumah. Ia memutuskan untuk menggunakan Brodifacoum, racun tikus. Ya karna Ran rasa tikus harus diberi racun tikus kan?
Dengan cepat Ran membuka tutup botol wine nya dan menuangkan satu botol Brodifacoum kedalam dua botol wine.
"Setelah ini bersenang-senanglah kalian di neraka," gumam Ran sembari masih mencampur racun tersebut.
Keluar dari ruangan VIP, Ran berpapasan dengan pelayan hotel.
"Permisi."
"Iya Tuan," pelayan itu mendekat.
"Bisakah anda membawa wine ini ke ruang VVIP nomor 05? Saya masih ada urusan sebentar," ucap Ran menyerahkan nampan berisi sebotol wine itu pada pelayan yang mengangguk mengiyakan.
"Baiklah Tuan," pelayan itu meraih nampan tersebut.
"Ini tip untukmu," Ran memberikan beberapa lembar uang sebelum akhirnya pergi kearah berlawanan.
"Terima kasih Tuan."
.
.
."Dimana Tuan muda kita? Kenapa justru kau yang datang kemari!" gertak salah satu 'Tikus' pada pelayan yang menunduk takut.
"Tuan tadi bilang masih ada urusan, jadi dia memerintahkan saya untuk mengantarkan wine ini untuk anda Tuan," ucap pelayan itu dengan ekspresi takut.
"Sudahlah santai saja. Kau bisa pergi sekarang Nona," ucap Kun pada pelayan tersebut. Lantas pelayan tersebut meninggalkan ruangan setelah buru-buru menaruh botol wine diatas meja.
Kun mengambil ponselnya kemudian membuka ruang chat bersama Ran.
💬Ran
Kau dimana?||
||Jangan minum wine nya.
Cepatlah kembali||
Aku tidak ingin kau ketinggalan moment saat mereka tengah sekarat||||Aku segera kembali.
Kun menyimpan kembali ponselnya disaku Jas. Kemudian bersender sembari melipat lengannya memperhatikan mereka yang mulai menuangkan wine kedalam gelas.
"Saya tuangkan untukmu juga Tuan Kun." Kun hanya tersenyum mengiyakan tawaran pria dihadapannya.
Pintu terbuka memperlihatkan Ran yang baru saja datang entah habis melakukan apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDER || NCT ✔
Aksi[Completed] "Hanya menunggu waktu, pembalasan akan datang." Ini bukan kisah romansa para Mafia. Ini tentang kesetiaan, penghianatan dan makna keluarga dari setiap sudut pandang. -Mengandung kekerasan, gore, pembunuhan. Tidak disarankan bagi pembac...