Beberapa hal penting lebih menarik jika dirahasiakan
.
.
.
.
."Kring.." Ran menoleh kearah pintu masuk. Ia tersenyum kearah pria yang berjalan mendekatinya.
"Selamat pagi Leo. Pagi adalah waktu yang tepat untuk segelas kopi. Mau pesan apa?" sambut Ran ramah ala nya. Tak heran banyak pelanggan yang nyaman berkunjung ke cafe miliknya.
Leo menggeleng, ia tidak berniat untuk memesan kopi atau yang lain.
"Dimana aku bisa menemui Noah," ucapnya dengan wajah biasa lebih ke datar ala nya.
Mendengar itu Ran mengernyit kemudian tertawa, "Kau bercanda?"
Ditatap tajam oleh Leo, Ran memilih menghentikan tawanya kemudian berdehem pelan.
Pria manis itu membetulkan apron hitamnya yang agak miring, "Kau satu kampus dengannya. Kau bisa mencarinya disana. Aku mana tau dia ada dimana. Aku seharian disini menjaga cafeku."
Leo berdecak, "Tapi kau dekat dengannya."
Ran kembali tertawa, namun lebih pelan dan terdengar sedikit merdu, "Memangnya jika kami dekat aku harus selalu tau dia dimana, sedang apa, dengan siapa begitu? Oh ayolah Leo."
Mendengar jawaban Ran, pemuda berkaca mata itu sedikit kesal namun tak ia tampakan lewat ekspresinya.
"Fakultas kedokteran," ucap Ran tiba-tiba.
Leo menatap Ran datar namun dengan satu alis yang terangkat.
"Kenapa?" tanya Ran dengan kekehannya.
Ran memilih kembali berucap melihat sikap diam Leo, "Kau mau bilang itu tidak cocok dengannya? Ya, aku juga sempat berpikir begitu. Tapi itu kenyataannya, dia bercita-cita menjadi dokter ahli bedah. Dia pria yang unik bukan? Dan sedikit misterius."
Leo mendengarkan setiap ucapan yang Ran keluarkan dengan baik. Leo mengangguk dan berdiri, ia akan pergi ke Fakultas Kedokteran.
"Sebenarnya tidak sulit mencarinya. Percaya atau tidak Noah itu ada dimana-mana," ucapan Ran membuat Leo kembali menatap Ran dengan wajah penuh tanda tanya.
Tapi tanpa berniat menjawab ucapan Ran ia segera beranjak dari sana. Ia harus cepat menemui si calon ahli bedah.
Ran tersenyum sepeninggal Leo.
"Noah yang akan menemukanmu," gumamnya lirih.
Memasuki area Fakultas Kedokteran suasananya benar-benar tenang dan asri. Kesukaannya.
Ucapan Ran seratus persen benar, tidak sulit menemukan Noah. Mungkin benar, Noah ada dimana-mana.
Dari kejauhan terlihat Noah yang sedang bercakap dengan salah satu mahasiswi. Ah tidak, dua mahasiswi karena ada satu yang baru datang dan ikut bergabung.
Noah tampak ramah pada keduanya.
Leo masih ragu untuk mendekat. Ia memperhatikan Noah dari jarak kurang lebih 100 meter. Jarak yang cukup jauh, setidaknya ia yakin Noah tidak akan melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDER || NCT ✔
Acción[Completed] "Hanya menunggu waktu, pembalasan akan datang." Ini bukan kisah romansa para Mafia. Ini tentang kesetiaan, penghianatan dan makna keluarga dari setiap sudut pandang. -Mengandung kekerasan, gore, pembunuhan. Tidak disarankan bagi pembac...