[Completed]
"Hanya menunggu waktu, pembalasan akan datang."
Ini bukan kisah romansa para Mafia. Ini tentang kesetiaan, penghianatan dan makna keluarga dari setiap sudut pandang.
-Mengandung kekerasan, gore, pembunuhan. Tidak disarankan bagi pembac...
Pria yang ditanya menghirup napas panjang, mencoba membuat tubuhnya rileks kemudian mengangguk tegas.
"Aku siap, ayo."
"Kau yakin kan dengan keputusanmu?"
Haxel memberi waktu sejenak untuk Richi menjawab. Pertanyaan darinya membuat pria bersetelan rapi itu gusar. Richi jelas masih ragu dengan keputusannya.
Bukan hal sederhana dengan ikut campur dalam masalah dua Keluarga Mafia. Ia tau betul ini bisa menjadi masalah yang rumit.
Richi yang tadinya berdiri, duduk kembali. Jet pribadi miliknya yang mereka tumpangi memang sudah mendarat 15 menit lalu. Malam ini mereka akan menjumpai Tuan Yang si pemilik The Y Casino.
"Jika kau ragu kau bisa kembali." Haxel menepuk bahu Richi.
"Tidak, aku tidak akan kembali. Ayo, jangan pikirkan tentang kegugupanku. Aku tidak apa-apa."
Richi berdiri, tangannya merapikan dasi juga setelan jas nya. Ia sudah siap, apapun yang terjadi selanjutnya. Ini bahkan belum dimulai.
Haxel ikut berdiri dan menepuk punggung kawan sultannya itu.
"Aku yang akan menggantikan nyawamu nanti."
"Kau ini bicara apa? Jangan terlalu melankolis, sialan."
"Hey! Aku serius."
Richi tidak mendengarkan, ia meraih kaca mata hitam lantas memakainya. Pemuda itu memilih melangkah pergi turun dari jet miliknya, meninggalkan Haxel dengan tawa kecilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Turun dari jet pribadinya, tampak sudah ada mobil Limousine yang menunggu mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.