"Rahasia tetap rahasia."
~Ran
.
.
.
.
.
"Dia punya jiwa sepertimu. Psychopath. Entah sejak kapan tapi aku yakin pasti sudah sangat lama, jauh sebelum aku mengenalnya. Dia terlihat lihai bukan? Tentu saja karena itu adalah salah satu kegemarannya."Ran melanjutkan setelah membenarkan posisi duduknya menjadi bersandar.
"Dan seperti yang aku bilang, Noah itu unik dan misterius. Dia pandai, ramah, banyak tersenyum walau terlihat menjengkelkan. Dan satu hal yang paling unik, Noah bisa ada dimana saja dan tau segalanya. Aku bahkan tidak akan terkejut jika Noah ternyata tengah mendengarkan percakapan kita."
"Ngomong-ngomong, dia suka sekali menjadi bahan perbincangan." Ucap Ran sedikit memajukan tubuhnya.
Leo masih terdiam berusaha mencerna semua kalimat yang Ran ucapkan. Merekam baik-baik diotak jenius nya dan membiarkan isi kepalanya itu menganalisis secara otomatis pribadi seperti apa Noah itu.
"Aku juga tidak tau bagaimana caranya Noah tau semua hal dengan cepat. Rahasia-rahasia yang coba disembunyikan dan rencana-rencana yang sengaja dirahasiakan. Ia seperti terlatih melakukannya."
"Misterius bukan?" Ucap Ran dengan nada tanya walau tanpa jawaban.
Ran tersenyum pada akhirnya. Bukan senyum manis seperti biasanya. Ada yang sedikit berbeda dari garis bibirnya. Ran tersenyum miring. Sedikit. Tapi begitu kentara bagi Leo yang begitu khas dengan senyum manis Ran.
"Bagaimana dengan kehidupan pribadinya?" Leo bertanya biasa.
Ran memincingkan matanya. "Kau terlalu banyak ingin tau, Leo."
"Kau sudah berjanji."
"Okay, aku kurang tau sebenarnya. Aku hanya tau sedikit masa lalunya."
"Apa?"
Ran terkekeh sebelum memutuskan untuk membuka mulutnya menjawab rasa ingin tahu Leo yang agak berlebihan. Yah, setidaknya itu menurutnya.
"Noah hanya pernah bercerita jika dulu dia selalu sendirian di sebuah istana yang megah namun suram. Tidak ada tawa bahkan sekedar senyuman. Hidupnya kaku sampai dia akhirnya menemukan dunia baru. Hanya itu selebihnya aku tidak tau."
Leo menghela napas pelan, informasi tentang Noah terlalu samar. Ia curiga jika Ran sebenarnya tau lebih banyak dari yang pria manis itu katakan.
"Apa dia juga bergabung dengan organisasi yang sama sepertimu? Maksudku....Mafia?" Leo mengecilkan volume suaranya ketika mengatakan kata terakhir itu pada Ran. Ia tau itu salah satu hal terlarang untuk dibahas.
Identitas sebagai anggota Mafia harus benar-benar disembunyikan. Terlarang bagi mereka memberitahu orang lain mengenai keanggotaannya. Kecuali jika kau ingin diberi hukuman oleh Master. Dikeluarkan dari organisasi tentu sebuah keberuntungan bagi manusia seperti Ran. Tapi ia berpikir akan lebih menyeramkan jika Master merenggut nyawanya secara sadis.
Ran menatap tajam Leo. Ia tidak suka ada yang mengatakan identitasnya, apalagi oleh seorang pria cupu seperti Leo.
Jika bukan karena keterpaksaan disuatu waktu yang tidak tepat, ia tidak akan mengatakan identitas tersembunyi miliknya kepada Leo.
"Berhenti bertanya sesuatu yang tidak seharusnya kau tau, Leo." Desis Ran dengan kulit wajah yang memerah dan mata yang menatap tajam kearahnya.
Berbahaya jika ada yang mengetahui jika Leo tau tentang keberadaan salah satu anggota Mafia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDER || NCT ✔
Acción[Completed] "Hanya menunggu waktu, pembalasan akan datang." Ini bukan kisah romansa para Mafia. Ini tentang kesetiaan, penghianatan dan makna keluarga dari setiap sudut pandang. -Mengandung kekerasan, gore, pembunuhan. Tidak disarankan bagi pembac...