• Chapter 28

862 49 5
                                    

               Audi R8 terhenti hadapan rumah mewah dua tingkat di Kota Damansara tanpa mematikan enjin .

Gadis berambut perang dan jejaka berdarah Sepanyol sedang bersembang rancak hadapan pintu rumah tersebut .

"Marilah masuk duduk dulu" pelawa Bella untuk kali kedua agar mereka masuk ke dalam rumah itu .

Freddy menggeleng tanda tidak mengapa lagipun langit sudah berubah warna . Dia khuatir jika terserempak dengan tuan rumah itu dan pastinya Bella akan dimarahi .

"Okeyh .... by the way thanks sebab tolong tadi" Bella mengukir senyuman ikhlas .

Benar dia berhutang budi pada mereka bertiga yang menolong tepat pada waktunya . Jika tidak mungkin dia sudah diculik atau yang paling parah , dibaling dalam laut .

"No problem lagipun memang tanggungjawab kami" Freddy membalas selamba . Rambut disisir kebelakang lalu mendongak wajah melihat langit .

PIN PIN

Bunyi hon kereta Audi membuatkan mereka berdua tersentak .

Bella mengusap dada dek terkejut manakala Freddy terus menunjukkan jari tengah kepada dua insan baik lagikan sopan yang sedang mengetawakannya dalam kereta tersebut .

Richard dan Nathan yang berada dalam kereta sudah ketawa mengekek dengan reaksi Freddy .

"Bodo Freddy ni kalau bab membawang sampai tak ingat dunia" Richard membebel lalu memandang jam tangan sekilas . Nampaknya masa untuk mereka lepak di KLCC bakal berkurang .

"Biasalah orang tua" Nathan di seat belakang membalas perlahan , dia tidak kisah pun sebenarnya . Kemudian matanya tertancap pada susuk tubuh yang sedang bersandar pada dinding rumah .

Berkerut dahinya memikirkan benar atau tidak apa yang dilihatnya .

"Broo..."

Richard yang duduk di tempat pemandu mengerling wajah Nathan yang menyerunya melalui pantulan cermin .

"Asal ?" soal Richard hairan .

"Aku rasa aku tengah mimpi . Tampar aku"

Tanpa membuang masa , tangan sebesar buku milik Richard terus melekat elok pada wajah kacak Nathan sehingga jejaka itu terdorong ke tingkap kereta .

"Fuck ! Sakit bodoh" Nathan mengusap pipinya yang merah menyala seperti baru tertelan cili .

"Laa.... kau suruh tampar aku tamparlah" ujar Richard tanpa rasa bersalah . Dia hanya menjalankan tugas seperti dipinta .

Nathan menjeling teman baiknya dengan ekor mata sebelum memerhati semula susuk tubuh tadi .

"Jadi betullah aku tak mimpi" Nathan menggumam seorang diri apabila susuk tubuh tersebut masih lagi kelihatan .

"Hm...aku ingat aku ja yang perasan" Richard juga memandang tempat yang sama dengan Nathan .

"Kau rasa betulkah itu dia ?"

"Mungkin pelanduk dua serupa ?"

"Mungkin tapi macam mana kalau itu betul-betul dia ? Lagi mencurigakan ... apa dia buat kat sini ?" Richard mengusap dagu memikirkan kenapa jejaka berwajah familiar seperti seseorang yang mereka cukup kenali boleh berada di sini .

Nathan hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu . Dia juga bingung memikirkannya .

"Takkanlah Bella bernafsu dengan laki yang lebih muda ?"

Soalan yang keluar dari bibir Richard membuatkan mereka berdua memandang sesama sendiri . Masing-masing sudah terfikir mengenai Airiel yang tua setahun dari gadis tersebut .

Mr Mafia's Love : The BossWhere stories live. Discover now