Seminggu berlalu , cahaya matahari dari celahan kain langsir warna merah gelap memasuki ruang bilik tingkat atas rumah berkonsep English moden .
Si gadis berambut perang yang telah sedar setengah jam yang lalu duduk memeluk kain selimut dengan pandangan sangat-sangat tajam pada jejaka sebelahnya yang masih diulit mimpi walau jam sudah beranjak pukul 10 pagi .
Tangan besar dan berat jejaka atas selimutnya diangkat dan diletakkan atas katil perlahan .
Dengkuran halus masih lagi kedengaran sehingga cuping telinga si gadis sudah dapat memberitahu jejaka itu masih lagi diulit mimpi bahagia setelah berkerja keras semalaman .
Tubuh tanpa seurat benang itu berdiri sebelum jatuh tergolek dengan balutan selimut putih . Kepala terhantuk kaki meja .
"Fuck , auch" si gadis menjerit kecil sambil mengusap kepalanya . Bagus sekarang dia sudah mendapat sakit kuasa dua .
"Babe , tidur apa sampai lantai ?" si jejaka tampan yang baru sedar kerana suara seperti sesuatu terlanggar mejanya menyoal hairan . Dilihat gadis itu dibaluti selimut seluruh badan . What wrong with her ?
"Er nothing" si gadis terkejut dengan suara garau yang telah sedar dari tidur yang panjang . Tubuh berusaha untuk berdiri tetapi sakit di bahagian bawah perut tidak mengizinkannya .
Jejaka kacukan melihat gadis itu tidak ubah seperti ulat beluncas dengan kening sebelah diangkat . Rambut yang terjuntai pada dahi disisir ke belakang .
Tubuh digerakkan atas katil bagi meregangkan otot-otot yang penat setelah aktiviti malam semalam . Tubuh sasa tanpa seurat benang melangkah ke bahagian rak dan mencapai dua helai tuala mandi .
Si gadis yang masih terbaring atas lantai melihat tubuh itu tanpa berkelip mata seperti kali pertama melihat keindahan tubuh otot everywhere itu .
Tuala diulit dan diikat paras pinggang menutup bahagian mahalnya yang terdedah .
Tubuh gadis yang masih menjadi ulat beluncas tanpa bergerak diangkat dan diletakkan atas katil perlahan . Kain selimut ditarik dari terus menghalang susuk badan gadis itu tetapi gadis itu menariknya semula .
"Lepas"
Arah suara garau menyebabkan si gadis melepaskan genggaman kain . Selimut yang menutupi tubuhnya ditarik sehingga seluruh tubuhnya kelihatan jelas . Wajah gadis itu tertunduk malu sambil menutup bahagian dada dan celah peha dengan tangan .
Kesan hickeys pada leher hingga dada kelihatan jelas menyebabkan si jejaka tersenyum senget .
Tuala diulit dan dibalut tubuh gadis itu perlahan .
"Jom mandi" ujar jejaka itu setelah melirik jam dinding .
Si gadis menggeleng perlahan tanpa mendongak .
"Pergilah dulu" ujarnya perlahan .
"I said jom , so I am asking you to take a shower with me" redup jejak kacukan melihat gadis yang masih menunduk seperti takut dimakan hidup-hidup .
"Pergilah dulu , nanti saya ikut"
Tangan kasar menyentuh dan menarik dagu gadis itu agar melihatnya ketika bercakap . Mata biru laut bertemu mata coklat cair .
"Watch me while talking . Tell me what wrong with you"
Si gadis menggigit bawah bibir . Tidak berani untuk
"It's... hurt..." ujarnya sebelum wajah bertukar warna merah . Si jejaka tampan terus ketawa kuat menyebabkan gadis itu menolaknya geram .
"It's not funny ! It's almost kill me" gadis itu memeluk tubuh geram . Si jejaka mendekati gadis itu semula . Rambut perang diusap lembut menenangkan fikirannya .
YOU ARE READING
Mr Mafia's Love : The Boss
RomansaMr Mafia's Love : The Boss "From the first sight , I know you are the angel of my life" [COMPLETE] Started : October 2020 End : June 2021 "Biarlah dia tak ingat aku , aku tetap akan jaga dia macam nyawa aku" - jejaka kacukan "Sorry...