• Chapter 35

924 48 23
                                    

           Empat hari berlalu dan si gadis berambut perang masih tidak dapat menerima kenyataan bahawa keluarga keduanya sudah meninggalkannya seorang diri .

Langsung tiada khabar berita dari mereka berlima membuatkan Bella berasa sebak .

Bagaimana jika benar mereka sudah menemui ajal ? Bella menggeleng . Tak mungkin Airiel , Freddy , Risley , Richard mahupun Nathan sudah meninggalkannya .

Semuanya bagaikan mimpi buruk bagi si gadis berambut perang .

Tok tok tok

"Bella ..." suara Easton kedengaran di luar bilik memanggil anak gadisnya yang masih tidak dapat menerima kenyataan .

Bella mengelap air mata dari terus mengalir dan membuka pintu buat si ayah .

"Menangis lagi ?"

Soalan Easton membuatkan Bella berasa sebak semula . Pandangannya kabur dek air mata yang bertakung dan ditahan untuk tidak mengalir lagi .

"Sudahlah . He is fine , believe me" Easton memujuk perlahan . Tangan beruratnya menepuk perlahan belakang Bella .

Selalu kalau Bella sedih , Daniel yang akan memujuknya . Tapi sekarang ini Daniel sudah pulang ke asrama setelah cuti dua minggu jadi sekarang hanya Easton sahaja mampu memujuknya .

"How did you know ? Bella call mereka semua langsung tak jawab" Bella membalas sayu .

Jika benar mereka hidup , kenapa langsung tidak memberinya petunjuk atau kesan ?

"Sudah , daddy tak mahu lihat anak daddy macam ni lagi" Easton bernada tegas dan memegang kedua bahu Bella .

"Bella yang daddy kenal sejak kecil tak kuat menangis macam ni" redup mata coklat gelap memandang wajah anak gadisnya yang basah dan sembap .

"Bella seorang yang tabah , sama macam mommy nya" Easton tersenyum nipis . Wajah Bella yang iras dengan wajah isteri kesayangan dipandang dalam .

Boleh dikatakan 80% dari raut wajah gadis itu mengikut genetik isterinya . Hanya rambut perangnya sahaja sama seperti Easton .

"Sudah , jangan menangis . Daniel tak ada untuk pujuk Bella . Bella tahukan daddy tak reti pujuk perempuan ?" Easton berharap anak gadisnya itu faham akan maksudnya .

"Nanti kalau daddy dah tak ada siapa nak pujuk kamu ?"

"Daddy , don't you dare to leave me again" cemberut wajah Bella melihat Easton sambil mengusap air mata membuatkan Easton ketawa kuat .

"Daddy tak janji tapi your boyfriend won't dare to leave you . Berani dia nak tinggal anak daddy ? Daddy punch dia baru tahu !"

Easton membuat gaya seperti membelasah orang tetapi hanya pada pintu bilik Bella .

Bella menggeleng dan melepaskan ketawa kuat . Daddy nya itu sebenarnya masuk air kalau sudah rapat dengan seseorang .

"Oh ya , sebelum daddy terlupa"

Easton menyeluk tangan ke dalam pocket dan mengambil sesuatu untuk Bella yang sudah tertanya-tanya .

Satu kotak sederhana besar diletakkan atas tapak tangan Bella . Berkerut dahi gadis itu melihat kotak berwarna coklat cair . Apa itu ? Bom ?

"Hadiah dari mommy dengan daddy . Open on your 22's birthday nanti" Easton menggosok belakang leher .

Bella yang mendengar itu terus memeluk tubuh tegap ayahnya . Dia sebak dan terharu . Tidak menyangka bahawa ayahnya itu masih mengingati hari ulang tahun kelahirannya .

Mr Mafia's Love : The BossWhere stories live. Discover now