PANG
Guruh berdentum kuat . Angin mula meniup-niup segala benda yang berada di muka bumi menandakan hujan sedang menuju untuk menyiram pokok-pokok dan tumbuh-tumbuhan mengikut kitaran air .
Dua jejaka yang baru selesai bergelut mendongak ke atas di mana datangnya bunyi tembakan dari tingkat lima .
"Kau rasa siapa ?" Freddy menyoal dan memandang Airiel yang turut mendongak .
Airiel mengangkat bahu tanda tidak tahu . Tangannya memegang belakang bahu kiri yang terkena pisau semasa bergelut tadi . Dia sendiri tidak perasan sejak bila masa mereka menggunakan pisau .
Dia melihat Freddy . Terdapat kesan darah kering pada hujung bibir dan mukanya merah kerana ditumbuk .
Mereka berdua mula untuk melangkah ke atas tetapi terhenti apabila teringat ada lagi seseorang .
"Bella"
Raung Freddy yang sudah berdiri di atas tangga menghubungkan tingkat dua dan tiga .
Mereka memandang sesama sendiri apabila tiada respon .
"Oh shit"
Rebah
Tembakan itu terkena tepat pada hati dan tubuh itu rebah jatuh dari tingkat lima ke bawah mengikut daya tarikan graviti bumi .
Tangan yang terketar-ketar membaling pistol yang sudah tidak berpeluru jauh daripadanya .
Dengan langkah berat , dia mendekati tubuh si ayah yang ditikam tadi sudah terbaring lemah .
Wajah Easton yang sudah nyawa-nyawa ikan seperti malaikat maut sedang mencabut nyawa dipandang sayu .
Tangan lembut naik menyentuh wajah pucat itu buat kali terakhir .
"Daddy..."
Sayu suara itu kedengaran perlahan diganti dengan suara tangisan .
Easton terasa pipinya disentuh lembut oleh tangan seseorang . Dengan mata yang berat , dia memaksa diri untuk membuka mata dan terlihat wajah kesayangan menghiasi suasana .
Crystal...
Dia rindu wajah itu . Wajah yang telah lama meninggalkam dia dan anak-anaknya sendirian .
"Daddy..."
Suara lembut itu membuatkan layangan Crystal yang manis mula menghilang dan digantikan dengan wajah anak gadisnya .
"Bella..." suara serak memanggil nama anak gadisnya itu .
Bella memandang wajah ayahnya yang jelas sakit .
"Daddy... jangan tinggalkan Bella" redup Bella membalas . Melihat wajah ayahnya , dia seperti dapat mengagak permintaan itu tidak akan menjadi kenyataan .
Tangan kasar berurat jejaka berusia naik mengusap air mata anak gadis yang membuatkan diri rasa sangat bersalah .
"Don't cry . Daddy mintak maaf sayang , maafkan daddy"
Kata-kata terakhir jejaka itu sebelum semuanya gelap gelita baginya .
"Daddy !"
Kilat menyambar kuat pada bumi . Angin bertiup kencang tidak henti dan akhirnya air hujan mula menitik pada permukaan bumi .
Si gadis berambut perang menangis meratapi pemergian ayahnya . Air mata dan air hujan menjadi satu .
"Bella"
Suara garau yang menjadi pemerhati mendekati gadis kegemaran yang tidak henti menangis .
Tangan kasarnya memegang bahu gadis itu agar bersabar .
YOU ARE READING
Mr Mafia's Love : The Boss
RomanceMr Mafia's Love : The Boss "From the first sight , I know you are the angel of my life" [COMPLETE] Started : October 2020 End : June 2021 "Biarlah dia tak ingat aku , aku tetap akan jaga dia macam nyawa aku" - jejaka kacukan "Sorry...