Haiiiiiiiii~~~~
Apa kabar?
Setelah bingung dan nge-stuck entah berapa lama, aku akhirnya uda nentuin cerita ini mau jadi seperti apa (͡° ͜ʖ ͡°)
Jadi, tetap baca ya ^^ beberapa part lagi bakal tamat
Sayang semua readers aku ❤
.
.•Selamat membaca•
_____
"Masayu, kamu keterlaluan."
Masayu hanya menunduk. Diam-diam ia mengepalkan tangannya takut. Jujur. Selama ini, dia tidak pernah memperlakukan orang dengan kasar seperti itu. Apalagi, orang sebaik Alena.
Namun, Masayu masih kesal dengan cewek itu. Alena seringkali menyakiti hati Shankara. Kadang dia heran, kenapa Mama sangat menyukai Alena padahal Mama tahu, Alena memutuskan kakaknya begitu saja.
"Masayu, kamu dengar Mama?"
"Iya," jawabnya pelan.
"Mama gak mau lagi kamu bersikap seperti itu ke Alena."
"Kenapa Mama sayang banget sama dia sih?" Masayu akhirnya bertanya. Mengigit bibirnya kemudian karena melihat Mamanya memelototinya.
"Ya sayang dong! Dia itu–"
"Ibu Reana!"
Reana menoleh ke belakang, mendapati seorang perawat tengah berjalan cepat kearahnya. Alisnya sedikit mengernyit melihat ekspresi bahagia perawat itu.
"Kenapa, Sus?"
"Anak Ibu udah sadar. Shankara udah sadar beberapa menit yang lalu."
Sontak, mata Reana membulat. Ia memegangi dadanya, hampir ia kira ia kena serangan jantung. Lalu, sudut bibirnya mengukir senyum lebar. "Dia udah sadar?!"
Sang perawat mengangguk.
Reana membekap mulutnya. Airmata kebahagiannya perlahan turun. Ia mendengar suara ribut dibelakangnya. Ketika ia berbalik, Masayu berdiri cepat dari duduknya dan merengkuh tubuhnya erat. Cewek itu juga menangis.
"Kalau Shankara udah lumayan membaik, dia akan kami pindahkan ke ruang rawat. Mungkin sekitar malam atau subuh," kata perawat itu lagi.
Reana mengangguk, suaranya terdesak oleh airmata bahagia yang ikut turun. "Makasih, Suster. Makasih banyak."
Suster itu mengangguk setelah balas tersenyum, membiarkan Reana dan Masayu yang berpelukan erat setelahnya.
∆∆∆
Alena baru saja menutup jendela kamarnya ketika ia mendengar ponselnya berdering. Saat ia meraih ponsel itu, keningnya berkerut karena mendapati nama Masayu disana.
Untuk apa Masayu menelponnya?
Bukankah cewek itu tidak mau bicara dengannya.
Alena ragu menggeser icon hijau. Hingga, panggilan itu mati. Alena sudah akan meletakkan ponselnya kembali ketika Masayu menghubunginya lagi.
Kali ini, Alena memutuskan untuk menjawabnya.
Ada keheningan lama di sebrang telepon sampai Masayu mulai membuka suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱʜᴀɴᴋᴀʀᴀ ✔
Romance"𝙳𝚘 𝚢𝚘𝚞 𝚛𝚎𝚊𝚕𝚕𝚢 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚖𝚎?" Mungkin itu yang selalu ingin Shankara Arjunasetya tanyakan pada Alena Callysta Heidi karena selama berpacaran dengannya, Alena itu seperti memiliki dua kepribadian. Kadang Alena terlihat bangga memiliki pac...