13. Pesta Kemarahan

322 71 177
                                    

Welcome back, Sangkar lovers^^

Entah kenapa waktu nulis part ini, aku malah ikut geregetan gitu. Semoga kalian bisa dapat feelnya juga ya:))

•Selamat membaca•

_____

Pesta pertunangan anak Tante Devi diadakan cukup meriah dari yang seharusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesta pertunangan anak Tante Devi diadakan cukup meriah dari yang seharusnya. Itu kesan pertama Shankara ketika ia turun dari Mercedes Benz miliknya. Gedung yang disewa cukup besar dan dekorasi pesta benar-benar menyilaukan mata. Apalagi, para tamu mengenakan pakaian licin dan berkilauan di malam hari ini.

Shankara masih mengamati dekorasi pesta ketika ia merasa lengannya digandeng oleh seseorang. Cowok itu berdecak sebal. Ia lupa jika ia berangkat bersama cewek ulet bulu kemarin.

"Wah! Pestanya mewah banget ya, Shan." Cassandra terpana akan suasana disekelilingnya, "Pengen deh suatu saat nanti punya pesta kayak gini bareng kamu."

"Mimpi!" Cetus Shankara. Cowok itu menarik tangannya dari Cassandra. Sayangnya, Reana yang baru turun dari Porsche milik Sultan melihat hal itu lalu memelototi Shankara.

Shankara mengerang sebal, ia akhirnya membiarkan Cassandra kembali menggandeng lengannya.

Masayu tidak ikut ke pesta karena katanya dia punya tugas sekolah yang cukup banyak. Sebenarnya sih Shankara tidak percaya, mengingat ia sudah kebal dengan akal bulus adiknya itu. Pasti sekarang Masayu sedang mengundang teman-teman alaynya dan nonton bareng di rumah. Secara, di rumah mereka kan ada teater mini tersendiri.

Mereka berempat mulai berjalan di red carpet yang membentang di pintu masuk gedung. Sejak tadi wajah Shankara sudah muram. Berada di pesta seperti ini membuatnya mengingat kalau Alena pernah memutuskannya lewat telepon disaat-saat seperti ini.

Sial. Alena lagi.

Shankara menggeram halus, merasa membenci dirinya sendiri karena masih saja mengingat tentang cewek itu.

"Wah, wah! Keluarga Sultan Arjunasetya udah dateng nih?"

Shankara menoleh ketika mendengar suara itu. Disana tengah berdiri seorang wanita anggun bergaun merah dengan rambut yang disanggul rapi, sedang memegang gelas anggurnya.

"Eh, Devianna! Kamu kok makin glowing sih? Seingatku, terakhir kita ketemu dulu itu kamu kudet banget soal skincare." Reana mulai mengoceh sembari menegakkan tubuhnya, berusaha bersikap anggun didepan Devi. Biasalah, ibu-ibu sosialita yang hobi berkata manis di depan orang lain.

Devi agaknya sedikit menyurutkan senyum karena secara tidak langsung Reana bilang jika dia dulu jelek. "Iya dong. Pacarnya Bryan itu kan cantik, model juga, aku sebagai calon mertuanya ya harus cantik!"

Reana mangut-mangut, "Eh, tapi aku pernah denger gosip deh dari grup ibu-ibu sosialita kalau Bryan itu berulang kali ditolak sama Felisha ya?"

Wajah Devi nampak merah padam. Tapi dia berusaha menyembunyikan rasa kesalnya dengan mengalihkan perhatiannya pada Shankara, "Wah, kamu Shankara ya? Udah lama Tante gak ngeliat kamu. Kamu makin ganteng."

ꜱʜᴀɴᴋᴀʀᴀ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang