17. Keluar dari Zona Nyaman

249 66 108
                                    

Oh ya, setelah baca, jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian ya:)

Kalau kalian suka ceritanya, share ke temen-temen kalian juga dong

Makasih, gais.

•Selamat membaca•

_____


Botol minuman ini lagi.

Faris tersenyum tipis. Berulang kali ia mendapati sebotol minuman isotonik dan sebatang cokelat di dalam laci mejanya setiap pagi.

Entah siapa yang melakukannya. Apa mungkin secret admirernya? Siapapun itu, Faris yakin jika tebakannya tidak akan salah.

Dulu dia merasa sangat terganggu dengan semua pemberian ini. Namun, lama-kelamaan ia menikmatinya. Selama ini hidupnya terasa sangat flat dan biasa saja sampai kemudian harinya merasa lebih berwarna karena setiap pagi ia menemukan 'hadiah' kecil di lacinya.

Faris sangat yakin, 'dia' lah yang memberikan semua ini.

"Oi, Ris!"

Teman sekelasnya, Regan memanggil. Faris menoleh.

"Lo setiap pagi dapet cokelat dan minuman itu dari orang asing. Lo tau siapa yang ngirim?"

Faris mengulum senyum, "Tau."

Regan mengangguk paham, "Baguslah."

Faris membuka botol itu dan mulai minum. Cokelatnya ia simpan untuk nanti siang. Kalau pun bisa, ia akan membawa pulang cokelat itu dan mengoleksinya seperti sebelum-sebelumnya.

∆∆∆

Karina dan Halsa sedang berjalan menuju kantin saat jam istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina dan Halsa sedang berjalan menuju kantin saat jam istirahat. Belakangan hari ini, mereka berempat sering terpecah belah karena Freya sibuk mempersiapkan latihan seleksi dancenya sementara Alena sibuk mengerjakan tugas kelompoknya.

"Halsa, gue gak mau tau ya. Lo gak boleh ninggalin gue sampe kapanpun." Karina berujar, terkikik geli sembari menggandeng lengan Halsa.

"Lebay lo," Halsa menjawab sambil berpura-pura mendengus jijik.

Karina tergelak. Mereka berdua sudah bersahabat sejak SMP. Kemana-mana, mereka selalu berdua. Dibanding Freya dan Alena, Karina memang lebih dekat dengan Halsa.

Makanya, ketika Keenan dan Halsa berduaan, Karina mendukung mereka sepenuh hati. Tidak seperti Freya yang kadangkala suka menghujat Keenan diam-diam karena cowok itu playboy.

Asal Halsa bahagia dengan siapapun itu, Karina sangat mendukungnya.

"Kar, gue kangen kita berempat ngumpul nih," Halsa mengadu.

ꜱʜᴀɴᴋᴀʀᴀ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang