16. Dia yang Kacau

289 70 151
                                    

I'm back!!💃

•Selamat membaca•

_____

Freya memasukkan botol minum dan ponselnya ke dalam tas. Sudah 4 jam lebih dia ada di ruang latihan ini dan sekarang hari makin gelap. Freya bahkan melewati makan malam karena terlalu fokus untuk latihan dance.

Setelah berpikir panjang dan merenung, Freya memutuskan untuk ikut seleksi. Tentu saja alasannya karena Airon. Ini kesempatan terakhir Freya untuk bisa menari dengan kakak kelas pujaan hatinya itu karena setelah ini, Airon pasti tak datang lagi berkunjung.

Badannya terasa sudah tak bertenaga. Freya menjatuhkan dirinya ke sebuah bangku kayu panjang yang ada disana. Memejamkan mata sebentar sembari mengatur napasnya.

"Hei."

Freya membuka mata, melihat Adrian sudah duduk di sampingnya dan sibuk menyeka keringat di leher dan wajahnya.

Kapan cowok ini datang?

"Lo pulang sama siapa?"

Freya menggeleng, "Gak tahu."

"Gue anterin, mau?"

"Apaan sih," Freya mengelak, "Gue bisa pulang sendiri."

"Ini udah malem, Frey," Adrian menjawab, "Lo itu cewek. Lo kira semua yang ada di luar sana itu baik hati dan ramah?"

Freya berdecak, "Terus?"

"Biar gue anterin lo pulang."

"Tapi gue gak mau. Gimana dong?"

"Frey," Adrian menatapnya nelangsa. Freya berpikir sejenak. Memang dia tidak tahu harus pulang dengan apa. Jika ini masih sore, dia bisa menebeng dengan teman sekelasnya ataupun naik bus. Sekarang sudah malam. Dia juga tahu kalau malam adalah saat berbahaya untuk cewek sendirian diluar sana.

"Gimana?" Adrian tersenyum miring, seperti paham jika Freya akan setuju.

"Ck. Oke. Cepetan." Freya mengalah. Dia terpaksa nebeng dengan Adrian karena memang cowok itu membawa mobil ke sekolah.

"Frey," Adrian memanggil.

"Kenapa?"

"Lo beneran suka sama Airon?"

Freya terdiam. Dia melihat Adrian tengah menatapnya waswas.

"Kenapa memangnya kalo gue suka Airon?"

Adrian menghela napas kasar, "Dia cowok jahat, Frey."

"Terus cowok yang baik itu gimana? Kayak lo?" Sembur Freya pedas. Sesaat kemudian ia sadar jika perkataannya sedikit menyinggung Adrian karena cowok itu mendadak diam di sebelahnya.

Freya memalingkan wajah. Memutuskan untuk memandang ruang latihan yang hanya tersisa beberapa orang saja. Rasanya, atmosfer di tempat ini sudah berbeda. Entah kenapa. Freya tidak tahu. Mungkin karena ia sudah bosan.

Ketika Freya menoleh, ia terkejut karena menemukan Adrian baru saja menempel sheet mask di wajahnya.

What the...

"Lo kenapa pake masker wajah segala?!"

Adrian menoleh, terkekeh kecil sebelum menjawab, "Kenapa? Bukannya kalian para cewek itu suka sama cowok yang glowing?" Adrian menggosok kedua tangannya setelah selesai menempelkan maskernya, "Frey, gue pake ginian biar lo suka sama gue. Gue udah ganteng aja masih lo tolak, gimana kalo gue itu burik?"

Freya menganga. Tak tahu harus menjawab apa. Akhirnya dia memutuskan untuk diam saja. Cewek itu juga harus rela menunggu Adrian yang ternyata memejamkan mata selama beberapa menit di sebelahnya.

ꜱʜᴀɴᴋᴀʀᴀ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang