"Malam ini kamu sangat sempurna, seperti rembulan yang menyinari di malam hari, indah."
🍀🍀🍀
Malam ini Alisa sudah siap dengan gaun biru muda mengkilau yang diberikan Galen tadi untuknya. Ia segera bersiap dan menemui Galen di ruang tamu.
Galen yang melihat Alisa pun langsung terkesima melihat keindahan gaun yang ia belikan tadi untuk kekasihnya itu. Selain indah Alisa pun sangat cantik seperti putri raja yang ingin pergi berpesta.
"Aku nggak salah kan beliin kamu gaun ini?" tanya Galen tersenyum.
"Nggak, ini bagus banget aku suka. Tapi..."
"Tapi kenapa? Jelek? Kurang mahal?"
Alisa menggeleng kuat. "Nggak bukan itu maksud aku." ia pun melihat keseluruh pakaian yang ia kenakan, "Aku terlalu kelihatan mewah nggak?"
Galen tertawa melihat kepolosan Alisa. "Nggak sayang, kamu cantik. Serius deh nggak boong."
"Pasti nanti di sana banyak yang terkesima sama kecantikan kamu, aku nggak akan biarin kamu di ambil orang nanti."
"Gombal!!" pekik Alisa. "Yaudah ayok berangkat nanti kamu telat."
Mereka berdua pun pergi menuju sekolah untuk acara saturday night.
🍀🍀
Saat sampai sekolah memang benar dugaan Galen bahwa Alisa akan terlihat seperti putri raja yang cantik dan menawan.
Sejak tadi Alisa turun dari mobil, banyak sekali sepasang mata yang melihat nya terkesima.
Bahkan mereka semua berbisik bahwa Alisa dan Galen layaknya seperti seorang Putri dan Pangeran dari kerajaan.
"Wahh kagum gue sama dua sejoli itu," sahut Mars. Sambil melirik ke arah Alisa dan Galen yang sedang menuju ke arah mereka.
"Iya, bisa-bisa nya Galen sebucin itu sama Alisa." lanjut Marven.
Rea tertawa. "Kalian kemana aja selama ini? HELLOW, Alisa emang udah cantik kali dari dulu."
"Gue aja yang cewe terpesona sama kecantikan Alisa yang tiada duanya." kagum Bella.
"Terpesona, gue terpesona." ledek Mars saat melihat Alisa yang sudah berada di depannya. "Eh nggak, nggak jadi."
"Haha bisa abis lo sama Rea Mars."
"Gimana keren kan cewe gue," ucap Galen.
"Galen, apaan si udah deh aku malu." bisik Alisa tapi Mars dan Marven masih bisa mendengarnya.
"Orang cantik nggak perlu malu."
"Orang cantik mah bebas."
"Gue kagum sama lo Lis beneran dah," sahut Bella.
"Gue pengen jadi lo Alisaaa." sambung Rea.
Alisa terkekeh melihat semua celotehan sahabatnya. Memang apa yang di irikan dari dirinya? Toh perasaan ini biasa aja. Malah Alisa malu dan tidak nyaman berada di posisi sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
He, Is Mine! | ✔
Roman pour Adolescents[BELUM DI REVISI] "Gue minta, sekarang lo ada disisi gue sebagai pacar, Lis. Bukan sebagai sahabat lagi," Ucap Galen. "Apa lo mau, jadi pacar gue mulai sekarang?" Lanjutnya. "Iya Len, gue mau jadi pacar lo." Jawab Alisa tersenyum. Ini cerita tentang...