"Senja mengajarkan kita . Bahwa akan ada pelangi setelah hujan. Dan akan ada kebahagiaan setelah air mata."
-Galen Seandrian Galaksia-
🍀🍀
_____Pagi ini, pagi yang sangat cerah. Awan dan langit menjadi satu membentuk sebuah keindahan. Ditambah lagi dengan cahaya mentari yang menyinari seluruh alam semesta. Membuat dunia ini menjadi sejuk.
Tetapi lain hal nya dengan hati Alisa. Dia masih memikirkan omongan nya kemarin saat bersama Galen.
Haruskah ia sekecewa seperti ini? Bahkan ia belum sempat mendengarkan penjelasan Galen.
Ah yasudahlah. Untuk apa lagi ia memikirkan nya?
Akhirnya untuk melepaskan penat yang masih terus saja mengganggu pikiran nya. Alisa memilih untuk bersepeda keliling komplek saja. Toh ini hari libur dan masih pagi, pasti udara diluar masih sangat sejuk.
Lalu, Alisa segera bersiap-siap. Ia memakai celana training dan kaos. Tak lupa ia mengucir rambut nya. Setelah itu ia keluar dari kamar dan langsung menuju ruang keluarga.
"Good morning, epribadih, my family ter lopyu akuu," Sapa Alisa dari atas sambil menuruni anak tangga.
"Suara lo jelek, gausa teriak-teriak, gausa so inggris kalau ngomong nya aja masih belepotan." Sindir Bang Alex.
"Iri aja deh, heran!" Balas Alisa.
"Eh udah, kebiasaan!" Sahut Ahmad, papah-Alisa.
"Alisa mau kemana? Tumben pagi-pagi gini udah rapih aja." Tanya Okta, mamah-Alisa.
"Mau sepeda-an dong. Keliling komplek biar gak penat dirumah mulu." Celetuk Alisa.
"Dah Mah, Pah.. Alisa berangkat," Pamit nya.
"Lah? Gue gak di pamitin nih?" Komentar Bang Lex.
"Pengen banget di pamitin, Hahaha." Ledek Alisa.
🍀🍀
Sudah hampir setengah jam Alisa bersepeda keliling komplek. Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti ditaman dan beristirahat. Disadari perut nya lapar, karena saat berangkat tadi ia belum sarapan. Lalu Alisa memutuskan untuk membeli bubur ayam yang ada disebrang taman.
"Pak, bubur ayam nya satu ya. Jang--,"
"Jangan pake kacang, daun bawang, sama sambel. Pakein ayam sama kerupuk aja. Ohiya jangan lupa kecap nya banyakin." Ucap Galen.
Tunggu. Galen? Kenapa juga ia bisa ada disini?
Jika Alisa tau Galen ada disini, lebih baik tadi ia tidak jadi membeli bubur ayam nya.
"Kenapa? Kaget gue disini?" Tanya nya.
"Eh-eng-gak biasa aja." Jawab nya ragu.
"Gausa gerogi gitu dong. Tadi pagi gue gak sengaja lewat sini, terus gue kepengen bubur akhirnya gue beli. Dan alhamdulillah nya gue bisa ketemu sama lo disini." Jelas Galen.
"Gue, gak nanya!" Balas Alisa jutek.
"Masih aja jutek,"
"Maaf, permisi mas, mba. Ini teh bubur pesanan nya." Ucap mamang bubur itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He, Is Mine! | ✔
Teen Fiction[BELUM DI REVISI] "Gue minta, sekarang lo ada disisi gue sebagai pacar, Lis. Bukan sebagai sahabat lagi," Ucap Galen. "Apa lo mau, jadi pacar gue mulai sekarang?" Lanjutnya. "Iya Len, gue mau jadi pacar lo." Jawab Alisa tersenyum. Ini cerita tentang...