"Aku gak cemburu. Aku cuma gak suka ada orang lain yang bikin kamu ketawa selain aku."
🍀🍀
_____"Bener kan itu Galen?" tanya Rea memastikan.
"Bukan." jawab Alisa dengan rasa ragu. "Mars tadi ngabarin gue, Rey. Kalau Galen ada di apart nya lagi belajar untuk ujian minggu depan."
"Tapi gue yakin itu Galen, Alisa! mata gue masih normal." pekik Rea dengan nada tak suka. "Tapi btw, Galen bales pesan lo semalem gak? Dia online gak? Mars bilang kalau Galen gak bisa ikut acara keluarga lo?" selidik Rea.
Alisa dengan cepat segera mengambil handphone nya yang berada di slingbag dan membukanya untuk mengecek apakah Galen membalas pesanya atau tidak.
Dan ternyata? Galen tidak membalasnya dan hanya di read?
Mata Alisa memanas. Jika Galen tidak membalasnya kemungkinan benar yang tadi ia lihat adalah Galen. Tapi?
"Alisa gue nanya sama lo, jawab!"
Alisa mengangguk pasrah. "Pesan gue cuman di read sama dia. Mars juga bilang, kalau Galen gak bisa ikut acara keluarga gue nanti." lirihnya.
Rea tidak bisa menahan emosinya. Ia beranjak berdiri untuk menghampiri Galen dan bertanya siapa gadis itu. Namun ditahan oleh Alisa.
"Apalagi Lis? Udah jelas itu Galen! Lo gak bisa diem aja!"
"Gue tau, Rey. Mungkin aja Galen punya alesan buat semua ini." Alisa yakin pasti Galen punya alesan tentang ini.
"Hati lo terlalu murah, Lis. Lo selalu menerima kesalahan Galen dan selalu bisa memaafkan orang seperti itu. Kalau gini caranya, yang ada Galen makin seenaknya buat duain lo!" omel Rea. "Sekarang jangan halangin gue Lis. Gue cuman pengen tahu aja itu cewe siapanya Galen!"
"Rey," Rea dengan cepat pergi menuju arah meja pojok yang ditempati Galen. Alisa hanya bisa pasrah. Mengapa ini selalu terjadi? Padahal kemarin mereka bahagia dan sekarang?
🍀🍀
Brakk
Rea tanpa Ragu menggebrak meja. Dan membuat Galen dan gadis itu terpelonjat kaget.
Jika Rea disini, maka bisa jadi Alisa juga berada disini.
"Re-Rea? Lo ngapain disini?"
Rea tertawa meremehkan. "Lo tanya kenapa gue disini? Yang ada gue yang nanya sama lo!" sinis Rea. "Kenapa lo ada disini dan siapa cewe itu?"
Galen diam. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Dirinya belum sempat menjelaskan ke Alisa tentang ini.
"Kenapa lo diem! Lo takut?"
"Rey, gue bisa jelasin. Plis jangan bilang ke Alisa tentang ini. Gue gak sejahat itu. Yang lo lihat---"
"Selingkuh? Bagus. Kamu hebat. Aku sallut sama kamu." tiba-tiba Alisa datang dengan senyuman yang tidak bisa di artikan.
"Alisa? Aku bisa jelasin. Plis dengerin aku." ucap Galen sambil memegang tangan Alisa namun segera ia tolak.
"Jelasin apalagi? Ini udah jelas!" umpat Alisa dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
He, Is Mine! | ✔
Teen Fiction[BELUM DI REVISI] "Gue minta, sekarang lo ada disisi gue sebagai pacar, Lis. Bukan sebagai sahabat lagi," Ucap Galen. "Apa lo mau, jadi pacar gue mulai sekarang?" Lanjutnya. "Iya Len, gue mau jadi pacar lo." Jawab Alisa tersenyum. Ini cerita tentang...