"Jangan mudah percaya oleh kata-kata. Tapi percayalah pada tindakan yang berupa pengorbanan."
🍀🍀
_____Pagi ini Alisa sedang berjalan melewati koridor. Entah ada perasaan apa yang ada dihatinya, ia sangat bahagia sekali hari ini.
Bagaimana tidak? Esok lusa adalah hari ulang tahun nya. Yaitu tanggal 18 Oktober 2003.
Sesampainya dikelas, ia sudah senyum-senyum tidak jelas.
"Lis, masih pagi. Lo kesambet setan apa pas lewat koridor?" Tanya Rea.
"Tau nih, tumben." Sahut Bella.
Alisa dengan tidak sabar nya ingin memberi tahu kepada Rea dan Bella, bahwa esok lusa adalah hari ulang tahun nya. "Besok gue, Ulang tahun. Donggggg.."
Rea sempat berfikir. Dan ia baru ingat jika besok tanggal 18 Oktober, adalah ulang tahun Alisa.
Raut wajah Alisa seketika berubah. "Kalian diem? Kalian lupa? Kok jahat sih!"
"Terus, kalau besok lo ulang tahun, gue sama Bella harus apa?" Omel Rea. "Apakah harus memberitahu seisi sekolah ini?" lanjutnya.
Bella hendak tertawa mendengar Rea berbicara. "Udah, mending lo kasih tau Galen aja. Siapa tau kan, lo dikasih kejutan gitu," kekeh Bella.
Alisa menghentakkan kaki nya ke lantai. "Gue sebel! Dasar gak peka!"
"Dan ogah banget, gue ngasih tau Galen. Nanti dikira gue terlalu berharap."
"Hahaha..." Rea dan Bella tertawa puas.
Tiba-tiba Galen datang dengan membawa sebuah plastik yang entah itu isinya apa.
"Pagi, Lis. Lah tumben muka nya di tekuk gitu, kenapa?" Tanya Galen.
"Ekhem.. Seperti nya ada yang udah baikan nih." Goda Rea.
Alisa tidak membalas pertanyaan Galen. Ia malah justru semakin memasang muka datarnya.
"Hey, Lis. Kamu kenapa?" Tanya Galen lagi, sambil mengelus rambut Alisa pelan.
Alisa sontak kaget mendengar Galen berbicara menggunakan kata 'kamu' .
"Emm, seperti nya ada yang udah pacaran nih." Ledek Bella.
"Gue gak pacaran! Gak usah ngaco, deh!" Sentak Alisa.
"Gue sama Alisa emang belum pacaran. Tapi lagi proses, menuju pacaran," Ucap Galen.
"Dari dulu ngomongnya proses. Est.. Sampai sekarang sahabat gue, masih aja digantungin." Balas Rea santai.
Dan itu sontak membuat Alisa semakin geram berada disini. Mood nya sudah ilang akibat ulah kedua sahabat nya ini.
"Sumpah ya. Gue Badmood!" Ucap Alisa. Lalu segera pergi dari situ. Ia tidak memperdulikan keadaan Galen yang berada disitu.
"Lo sih Rey," Sahut Bella.
"Alisa kenapa? Kok tiba-tiba marah. Perasaan kemarin dia udah maafin gue." Ucap Galen.
"Gak tau. Biasa cewe, mungkin lagi PMS," Balas Rea acuh.
🍀🍀
Akhirnya Galen memutuskan untuk mencari Alisa. Entah apa maksudnya ia tiba-tiba marah seperti itu Galen pun tak tau.
Galen tadi sudah mencoba mencari di rooftop namun tidak ada. Dan Akhirnya Galen menemukan Alisa ditaman belakang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
He, Is Mine! | ✔
Teen Fiction[BELUM DI REVISI] "Gue minta, sekarang lo ada disisi gue sebagai pacar, Lis. Bukan sebagai sahabat lagi," Ucap Galen. "Apa lo mau, jadi pacar gue mulai sekarang?" Lanjutnya. "Iya Len, gue mau jadi pacar lo." Jawab Alisa tersenyum. Ini cerita tentang...