🍀[32]. Taman Villa🍀

542 23 0
                                    

"Jujur. Sebenarnya aku pengen banget marah sama kamu. Tapi entah kenapa, rasa marah itu enggak berasa sama sekali. Mungkin karena aku sudah sangat jatuh cinta kepadamu."

🍀🍀
____

Setelah selesai makan malam, Alisa segera pergi ke kamarnya. Ia memilih untuk tidur lebih cepat. Entahlah tetapi Alsia kali ini sangat ngantuk.

Sebelum tidur, seperti biasa Alisa pasti membersihkan wajahnya terlebih dahulu. Lalu ia segera mengambil masker dari dalam tas make-up nya yang kemarin sudah ia siapkan.

Setelah itu, segera dia memakai maskernya. Sambil menunggu maskernya kering, Alisa membuka handphone nya. Dan mendapat satu pesan dari Galen kekasihnya itu.

Galenniew🐫
Bisa ketemu sebentar gak?
Aku tunggu di taman Villa sekarang yaa(:

Alisa tidak membalas pesan Galen. Bagaimana bisa ia bertemu dengan Galen dalam kondisi muka seperti hantu begini?

Sedetik kemudian, saat Alisa ingin membalas pesan Galen, tiba-tiba ada suara ketukan pintu.

Toktok toktok

Ketakutannya pun mulai menjalar ditubuhnya. Fikiran negatifnya pun mulai menjalar diotaknya. Siapa yang mengetuk malam-malam seperti ini?

Atau mungkin ka Ana? Tetapi jika mungkin itu Ana, setelah ketuk pintu maka dia akan segera masuk.

Ini juga salahnya. Untuk apa dirinya ke kamar sendirian seperti ini? Sedangkan keluarganya masih sibuk berada di Caffe Villa

Apa jangan-jangan itu... Gak gak mungkin. Stop Alisa stop plis berfikiran kayak gini. Umpatnya dalam hati.

Suara ketukan itupun bukannya berhenti malah semakin makin.  Dengan berat hati dan rasa takut pun... akhirnya Alisa memberanikan diri untuk mendekati pintu dan mencoba pelan-pelan membukanya.

Oke Alisa harus berani. Masa udah gede takut sama beginian doang.  Batinnya membuang fikiran negatifnya.

Sebelum ia membuka pintu, Alisa sudah siap ditangannya ia sudah membawa sebuah payung yang lumayan besar. Mungkin itu punya Ana karena Alisa menemukannya di perlengkapan Ana.

Masalah izin itu nanti saja. Toh ini cuman payung. Yang terpenting dirinya aman. Oke.

Dengan pelan-pelan pun Alisa segera membuka pintu tersebut.

"Lo siapa? Pergi..Pergi.. Pergi!" pekik Alisa saat pintu itu sudah terbuka dan ia langsung memukul-mukulkan payung tersebut.

"Aww.." ringis Galen. "Eh Lis, sakit tau."

Alisa membulakkan matanya. "Galen?" Ternyata itu Galen. "Ma-maaf. Maaf, aku gak sengaja. Hehe..." kekehnya. Sumpah Alisa bener-bener enggak tahu kalau itu Galen.

"Iya. Benjol nih, kepala aku." ujar Galen sambil mengelus-elus kepalanya bekas dipukul oleh Alisa. "Kamu kira aku hantu apa?"

"Alay huh!"

"Kok alay? Hey ini beneran sakit!"

Alisa merasa bersalah pada Galen. "Ya maaf. Lagian lo kenapa kesini gak bilang-bilang gue?"

He, Is Mine! | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang