Siska keluar dari tempat kursus nya dengan terburu-buru, chef Ayu hari ini tidak datang ke tempat kursus, ia digantikan oleh pengajar lainnya, tapi saat Kelas baru saja selesai chef Ayu meneleponnya dengan suara senggukan membuat Siska khawatir, dan menyuruh Siska datang kerumah nya, Siska buru buru menyetop Taksi yang lewat untuk pergi ke alamat rumah yang chef ayu berikan lewat telepon tadi.
"Bisa lebih cepat Pak?," Ucap siska yang dibalas anggukan oleh sopir Taksi.
Tak lama ia sampai di depan rumah berpagar tinggi berwarna coklat, "saya mau ketemu chef ayu ada?," Tanya Siska pada pos satpam rumah itu, seorang bapak berkumis membukaan pintu gerbang dan mempersilahkan Siska masuk.
Siska memencet bel, chef ayu keluar dari dalam rumah dalam keadaan berantakan dan bermata sembab.
"Ayu kamu kenapa?," Pekik Siska melihat kondisi chef ayu.
Chef ayu terisak saat Siska menghampiri nya dan memeluknya erat.
"Saya harus bagaimana lagi, Siska, Saya Masih mencintai dia," ucap chef ayu terbata Bata.
"Lelaki itu?," Tanya Siska pelan yang dibalas anggukan oleh Chef ayu.
Sedikit banyak Siska tau tentang kisah cinta chef ayu dengan lelaki yang Tak pernah chef ayu sebutkan namanya itu, chef ayu banyak bercerita tentang hubungan mereka yang kini kurang baik.
"Dia Benci Saya Siska, dia membenci Saya," isakan chef ayu membuat Siska pilu.
"Dia enggak membenci kamu, hanya saja mungkin dia butuh waktu," Siska memeluk tubuh chef ayu yang basah kuyup sehingga bajunya pun ikut basah kuyup.
"Ini memang salah Saya, tapi Saya ingin semua membaik, Saya harus bagaimana," chef ayu kembali terisak di pelukan Siska.
"Mungkin ini karma dari tuhan atas perbuatan Saya dulu, tapi Saya tidak sanggup melihat dia membenci Saya," chef ayu terus mengeluarkan isi hatinya.
Siska menepuk nepuk punggung chef ayu hingga wanita itu tenang, "kamu mungkin harus bersabar dan berjuang lebih keras lagi, Saya yakin dia akan luluh," Siska membuka suara .
Chef ayu menenggak, "kamu yakin?," Tanya nya mulai hopeless.
Siska mengangguk, "Saya yakin bisa, hapus air mata kamu, berjuang lagi, percaya sama Saya wanita secantik kamu tidak mudah untuk di lupakan Pria," ucap siska sambil terkekeh membuat chef ayu ikut tersenyum di sela tangisannya.
"Ini saat nya kamu yang berjuang, membalas perjuanganya yang dulu kamu sia siakan mungkin?," Ucap siska hati hati.
Chef ayu menghapus air matanya, ia menatap siska lalu memeluknya erat, "terimakasih, terimakasih karna kamu mau mendengarkan cerita Saya, terimakasih telah menjadi teman Saya," Siska terenyuh membalas pelukan chef ayu.
Siska pun tak mengerti kenapa dengan waktu sesingkat ini ia bisa dekat dengan chef ayu, Siska merasa ada kesamaan yang dimiliki mereka berdua.
"Kamu mau pulang, kenapa enggak menginap saja?," Tanya Chef ayu memelas seusai mereka makan malam.
"Saya harus pulang kasihan meta sendirian," Siska tersenyum.
"jangan pulang Sendiri biar nanti di antar sopir saja,"
Siska menggeleng "gak usah ngerepotin," jawabanya sopan.
"Saya yang ngerepotin kamu, jangan nolak ya, Hari ini terlalu banyak penolakan bagi Saya, " ucap chef ayu sambil terkekeh miris.
Siska menggeleng gelengkan kepalanya mendengar Ucapan chef Ayu, "oke, jangan terlalu di fikirkan penolakan itu, mungkin suatu saat nanti dia bisa menerima kamu lagi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Chef
ChickLitSiska yang seumur-umur tidak memiliki kemampuan memasak memutuskan membuka kafe di Jakarta untuk menunggu sang pacar. Sayangnya, suatu insiden tak menyenangkan terjadi di hari pertama kafenya di buka, yang membuat Siska pada akhirnya menengenal Prad...
