Vote dulu sebelum baca
.
.
.
Disebuah ruangan bernuasa putih terlihat 2 orang wanita yang tengah serius menonton drama favorit mereka.
"Ra.."
"hmm"guman nara
"kamu ga pernah cerita tentang tipe cowo kamu atau cowo yang kamu suka,kita udah temenan lama masa kamu ngga percaya sama aku"
"bukannya aku ngga percaya sama kamu,tapi aku ngga yakin,tipe cowo yang gimana semua tu kaya sama aja di mataku"
Desy hanya menganggukkan kepalanya mencoba mengerti ucapan Nara.
"tapi.. kayanya aku nemu satu des"
*****
Setelah kembali ke apartemennya,nara melihat ke sekeliling sofa di depan tv yang sangat berantakan itu.
Entah angin apa yang menerpanya hari ini ia berniat untuk membereskan rumahnya.Tringggg
Nara segera mengangkat telfonnya sambil sesekali mengambil satu persatu buku yang berserakan."halo ra,ini aku rio"
"oh kak rio,kenapa kak?"
"kamu bisa turun ngga aku lagi di bawah apart mu"
"hah"
Nara segera mematikan telfonnya dan bergegas menuju ke bawah entah apa yang membawa Rio tiba-tiba datang tanpa memberi tahu Nara terlebih dahulu.
Sesampainya dibawah Nara melihat Rio yang tengah duduk di kursi tunggu,ia segera menghampirinya.
"kak,kok ngga bilang kalo mau kesini"
"emmm" rio terlihat bingung mau mulai percakapan darimana
"ra..."
suara itu,nara kenal sekali dengan suara itu antara senang atau panik nara tidak tau harus berbuat apa,tambah lagi dilihatnya dia membawa tas dan koper di sampingnya."kita bisa ngobrol dikamarmu dulu ngga Ra"
"oh iya kak"
~~~~
sesampainya di kamar nara, Rio sedikit tercengang dengan kondisi ruang tamunya.
Nara secepat mungkin merapikan semuanya karena ia juga malu dilihat seperti itu."maaf ya kak berantakan lagian ngga bilang kalo mau kesini"
"duduk dulu kak" kata nara sambil berjalan mengambil kursi tambahan untuk dirinya
posisi duduk mereka sekarang berhadapan satu sama lain.
"jadi gini,kamu kan punya 2 kamar dan masih kosong kan.." ucap rio dengan nada canggung
"iya kak"
"boleh ngga kalo......."
Nara bisa membaca dari Raut wajah Rio yang kebingungan,sekilas muncul dipikiran Nara apa deren akan menginap disini?tanpa menunggu Rio menyelesaikan kata-katanya Nara segera menolaknya terlebih dahulu.
"NGGAK..." ucap nara membuat rio dan deren saling tatap
"cuma 1 bulan aja kok"
Nara membulatkan matanya dan masih berusaha untuk menolak permintaan kak Rio. Walapun disini seorang yang berpacaran dan tinggal bersama adalah hal yang lumrah tapi...
Nara tidak yakin dengan kondisiny sekarang di tambah lagi ia juga butuh ketenangan untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
"ngga kak"
"3 minggu"
"ngga kak"
"emm 2..."
"ngga kak,kenapa harus disini" Ucap Nara sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal itu.
"cuma apartmu yang dekat sama lokasi syuting"
"rumahnya dia kenapa" ucap nara sambil melihat ke arah deren
"jauh rumahnya,kalo di apartmu dekat lagian juga kalian satu kampus kan" ucap Rio.
Deren hanya menganggukkan kepalanya sambil membuat wajah yang menyakinkan Nara untuk menerimanya.
"hah memang iya?"
"iya,aku angakatan tahun ke 3"
"jurusan?"
"ilmu komunikasi"
"ohhh"
Di tempat kuliah mereka antara fakultas ilmu budaya dan fakultas komunikasi terpaut cukup jauh jadi wajar saja jika Nara tidak mengenali deren.
"terus rumahnya kak rio?"
"apalagi rumahku,belum lagi macetnya,Ya ra plisss 1 bulan doang"
"eeeemm yaudah lagian juga mau aku nolak kaya mana kalian pasti pinter juga cari alasan" ucap Nara dengan nada malas.
"makasih banyak raaaaaaaa"ucap rio dengan nada bahagia di sambut senyuman deren yang membuat nara salah tingkah.
Akhirnya setelah negosiasi itu Rio memutuskan untuk segera pulang dan berpesan kepada deren untuk menjaga dirinya baik-baik.sedangkan Nara masih berjibaku dengan buku-bukunya.
"ini kamarmu"
ucap Nara sambil membawa deren ke kamar yang tak jauh dari kamarnya."nanti aku bersihkan terus taruh koper sama tas mu disitu,oiya kalo kamu disini jangan ganggu aku kalo lagi kerja apalagi bangunin aku tidur karena jam kerjaku ngga nentu"
"iya raa,makasih ya" ucap deren sambil tersenyum manja ke arah Nara.
"umm"ucap nara lalu pergi meninggalkan deren dan pergi kekamarnya.
Setelah masuk kekamarnya nara segera menutup pintu dan berjalan ketempat tidurnya
"astaga aku tadi ngomong apa?seriusan aku nerima dia masuk apartku eh ga cuma masuk tinggal juga?"
gumam nara yang masih tidak percaya bahwa sekarang dia harus tinggal dengan deren,sedangkan desy?dia memang sering pergi mengunjungi nara tapi jarang untuk menginap karna nara selalu butuh ketenangan dan sekarang?
Ah sudahlah tohnya juga Nara membutuhkan seseorang yang bisa membantunya mungkin saja Deren memiliki sifat yang bertolak belakang dengan dirinya (rajin).
Dan malam pun tiba nara tidak tau kemana perginya deren yang dia tau hanya daritadi dia membereskan kamar deren dan mulai mengantuk sekarang
"ra..."
"udah balik?"
"iya,kamu istirahat aja biar aku yang lanjutin lagian besok kamu ada kelas kan"
Entah tau darimana deren kalau besok nara ada kelas pagi tanpa menjawab deren,nara pun langsung pergi kekamarnya dan tidur.
**
Rio POV:"Sekarang udah kan tinggal sama Nara jadi jangan malas lagi"
"Iya"
"Oiya jangan macam-macam sama dia awas aja"
"Iya"
"Jangan cuma iya-iya aja tapi jagain dia"
"Liat aja nanti,ngga perlu pake janji langsung liat aja"
"Iya udah sana, aku mau pulang"
"Iya"
Rio berjalan ke arah mobilnya dan meninggalkan Deren, walaupun ia juga merasa tidak enak dengan Nara tapi bagaimana lagi ini permintaan atasannya.
Lagi pula dia juga bilang sudah mengenal Nara dan Rio percaya kepadanya.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WRITER [✓]
Fanfiction[Tahap revisi] Pertemuannya dengan seorang pria dari masa lalunya secara tidak sengaja mengubah kehidupan Nara. Berusaha untuk berdamai dengan keadaan membuat Nara tidak bisa membedakan mana yang nyata dan bukan.Nara menyadari jika kehidupan cinta d...