MY WRITER (16)

28 8 1
                                    

Vote dulu ya

.

.

.

Nara berjalan ke arah parkiran namun langkahnya terhenti ketika melihat deren berdiri membelakanginya di tempat yang tak jauh dari tempatnya ia sekarang.

Saat nara hendak menghampirinya tiba-tiba jihan datang menghampiri deren sembari merekam dirinya yang sekarang mencium pipi deren,nara yang melihat itu hanya terdiam dan segera pergi seakan-akan tidak melihat kejadian itu.

"itukan yang kalian tunggu see you guys" ucap jihan mengakhiri instastorynya.

"apaan sih" ucap deren dengan kesal

"buat promosi der"

"ayo jadi ngga"

"iya ayo"

~~~~

Nara sebenarnya tidak ingin menunggu deren namun ia hanya ingin menanyakan sesuatu ke deren,hanya untuk memastikan saja.

Hampir sejam sudah ia menunggu deren di ruang tamu sesekali ia melihat kearah pintu masuk,Ruangan itu terasa sunyi bahkan nara hanya bisa mendengar suara jam berdetik.

Setelah hampir putus asa menunggu akhirnya deren kembali dan melihat nara yang duduk di kursi menatapnya.

"aku bilang jangan tungguin aku" ucap deren yang berjalan menuju kearah nara dan sekarang ia duduk disampingnya.

"aku ga ada nunggu kamu.....gimana?"

"oh,tadi makanannya enak tempatnya ga terlalu rame juga" ucap deren santai

"bukan itu"

"oh,tadi syutingnya lumayan sih cape"

"bukan itu der tadi gimana"

"gimana apanya,kalo kamu ngomongnya setengah aja aku ngga bakal ngerti" ucap deren dan tersenyum menatap nara.

Nara menghela nafas panjang dan memberanikan diri menatap deren.

"tadi gimana sama jihan udah jadian?" ucap nara dan langsung mengalihkan pandangannya.

"denger ya,aku sama dia cuma sebatas partner kerja aku ga ada apa-apa sama dia"ucap deren sembari mengelus kepala nara.

"tapi tadi ciuman juga"

"itu cuma buat pekerjaan aja ga nyata kalo sama kamu itu yang nyata"

Nara terkejut dengan pernyataan deren dan sekarang pipi nara memerah

"cantik" ucap deren yang menggoda nara.

"dah aku mau tidur"

Nara segera bangkit dari kursi dan meninggalkan deren.

~~~

Jihan memasuki rumahnya dengan membawa kado dari teman-temannya.

"panjang umur dan bahagia selalu ya" jihan membaca satu persatu kartu ucapan dan membuka kado yang ternyata makanan ringan.

Ia membuka makanan itu dan memakannya sedikit,setelah mengunyahnya ia merasa kalau itu tidak enak dan ia pun membuka yang lainnya namun satupun belum juga ia menemukan makanan favoritnya.

"ga ada yang tau makanan favoritku kali ya"

Jihan hanya menghela nafas dan membaca pesan teks yang dikirim oleh adiknya tersebut,ia tidak tau harus datang atau tidak.

Jihan membuka memo di hpnya dan membaca catatan yang ia buat tentang impiannya membuat toko roti di prancis itu ia hanya tersenyum sambil membacanya dan berharap suatu hari impiannya jadi kenyataan.

Menyenangkan jika membayangkan hidup dengan damai disana mempunyai bisnis sendiri,sebenarnya menjadi seorang aktor bukanlah imipiannya.

Hanya saja ia ingin menghabiskan waktu luangnya untuk sesuatu yang lebih berguna,mengcukupi kebutuhannya sendiri tanpa merepotkan kedua orang tuanya.

Jihan merasa beruntung memiliki syena yang selalu ada untuknya,walapun ia hanya orang asing yang bekerja berasamanya tapi jihan selalu menganggapnya sebagai kakaknya sendiri.

.

.

TBC

MY WRITER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang