Vote dulu sebelum lanjut
.
.
.
Suara notif telfon membangunkan nara dilihatnya ada 1 pesan yang belum terbaca,ia pun melihat ke arah jam sebelum membuka pesan itu
"jam 8....siapa sih ini"
"ra ini aku rio"
"rio?HAH kak rio dia dapat line ku dari mana?"
Nara pun langsung membalas pesan tersebut
"oh,kak rio kenapa ya kak?"
"maaf ganggu ni,oiya mobil kamu gimana itu?"
"mobil?ASTAGA iya kak,emm kak rio lagi sibuk ngga bisa antar aku liat mobil kah kak sekalian cari montir"
"ngga,ini lagi nongkrong di cafe mau berangkat sekarang kah?"
"iya kak bisa kah?"
"bisa,yaudah aku otw ya"
Nara bangkit dari posisi tidur ke posisi duduk melihat wajahnya kearah cermin yang didepannya.
"jelek banget si"
Nara segera ke kamar mandi untuk mencuci muka sambil mengganti pakaiannya,setelah mengganti pakaiannya nara menggunakan sedikit make up agar dia tidak terlihat seperti baru saja bangun tidur.
Setelah di rasa cukup nara keluar kamarnya dan pergi kedapur untuk mencari makan tapi apa daya dia lupa bahwa dia selalu membeli makanan cepat saji yang berarti dia tidak memiliki sesuatu untuk di masak,dia pun duduk di sofa sambil sesekali membuka tutup hp nya untuk mengilangkan rasa lapar dan berharap rio segera datang dan menjemputnya.
"aku udah di bawah ni"
1 pesan dari rio,tanpa menjawab nara segera turun ke bawah.
"kak..."
"ni pake helm"
"oiya kak rio udah makan belum"
"kenapa memang?"
"em...bisa temanin cari makan bentar kak " ucap nara karena dia sudah tidak bisa menahan lapar lagi cacing diperut nya sudah berdemo
"um...jadi cari makan dulu baru liat mobil?"
"iya kak"
Mereka segera mencari tempat makan terdekat untuk mengisi perut.
~~~~~
Rio POV:Disebuah cafe terlihat seperti biasa banyak anak muda yang sedang berkumpul.
"OY, rio ngapa sih liat hp mulu" ucap dio salah satu teman rio
"eh gue cabut dulu ya" ucap rio yang langsung bangkit dari kursinya
"hah baru juga bentar ngga mungkin emak lo chat jam segini" ucap dimas
"ngga,aku mau nemenin dia ambil mobil di kampus"
"ehm,DIA" ejek dio
"oh dia yang lo ambil alih terus lo suruh masuk aula eh pas pulang lo antar" ucap chiko
"Apaan si,dah gue pergi"
rio segera pergi dari tempat itu menghiraukan teman-teman yang sedari tadi tak henti menggodanya.
Setelah selesai makan nara dan rio segera pergi kekampusnya.
"kak!lupa cari montir"
Rio pun hanya tersenyum dan langsung berjalan melihat kondisi mobil nara.
"ra kamu bawa kunci mobilnya kan"
"ini" ucap nara sambil menunjukkan kunci mobilnya
"coba nyalain biar aku tau kenapa"
Nara pun segera menyalakan mobilnya yang masih tidak bisa menyala,melihat itu rio pun membuka bagian depan mobil,nara hanya memperhatikan karena dia tidak mengerti apa-apa.
"coba nyalain lagi"
Nara pun segera masuk dan menyalakan mobilnya dan yang benar saja mobil itu kembali menyala.
"Wah,makasih banyak ya kak" ucap nara dan secara refleks tangan Nara memegang tangan Rio.
"iya sama-sama" ucap rio
Nara pun tersadar jika dia sedang memegang tangan rio karna dilihatnya rio yang sedari tadi tersenyum kearahnya.
"eh,sorry kak" ucap nara sambil melepaskan tangannya
"hm...ayo bawa mobilmu aku ikutin dari belakang"
"oke kak"
Bagi Rio Nara adalah wanita yang sangat lucu ketika sedang panik,itulah sebabnya Rio selalu bersedia membantu Nara jika ia sedang tidak sibuk.
Akhirnya mereka berdua sampai di depan apartemen Nara, setelah parkir Nara segera keluar dari mobil dan Rio membuka helmnya.
"Sekali lagi makasih ya kak"
"Mau berapa kali ucapin makasih" tanya Rio dengan lembut
"Um..ngga tau,kalau tadi ngga ada kak Rio ngga tau besok sama siapa berangkatnya"
"Telfon aja aku nanti ku jemput"
Nara hanya menganggukkan kepalanya.
"Oh iya,kak Rio ngga takut apa malam-malam naik motor sendirian" ucap Nara dengan polosnya.
Rio terkekeh lalu menggelengkan kepalanya,ternyata gadis ini bisa menanyakan hal seperti itu kepadanya.
"Memang siapa yang mau jahatin?"
"Oiya kan cowok,maaf ya kak hehe"kekeh Nara.
"Kamu udah berapa lama nulis novel" tanya Rio.
"Oh gak salah sih ya dari aku SMA kelas 10"
"Waw,keren"
Nara mengalihkan pandangannya dan tersenyum tipis ke arah Rio.
"Udah malam ni,balik ke kamar kamu gih"
"Iya kak,makasih lagi ya"
"Iya.."
Nara segera berjalan masuk ke apartemen dan Rio memperhatikannya dari kejauhan sampai di rasa Nara sudah benar-benar masuk dan dia segera pergi.
Angin malam menerpa wajah tampan Rio yang sedang menyusuri jalanan yang perlahan sepi.
Sesekali terlintas di pikirannya wajah Nara yang cantik dan dari cara bicaranya yang imut bisa meluluhkan siapa saja yang berbicara dengannya. Ah jika saja rio bisa egois mungkin ia akan memiliki nara secepat mungkin.
Sedangkan Nara yang sudah masuk ke dalam kamarnya sekarang hanya berbaring sembari melihat langit-langit kamarnya,lalu ia berfikir jika menurutnya Rio adalah tipikal cowok yang seperti ada di dunia orange.
Lalu ia mengambil ponselnya dan memutuskan untuk menulis sebuah cerita tentang dirinya dan Rio.
"Kalo dipikir-pikir lucu juga hehe"
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WRITER [✓]
Fanfiction[Tahap revisi] Pertemuannya dengan seorang pria dari masa lalunya secara tidak sengaja mengubah kehidupan Nara. Berusaha untuk berdamai dengan keadaan membuat Nara tidak bisa membedakan mana yang nyata dan bukan.Nara menyadari jika kehidupan cinta d...