MY WRITER (17)

28 8 1
                                    

Vote dulu yaa

.

.

Jihan POV:

Pagi ini adalah hari liburnya,setelah memikirkannya 2x akhirnya ia memutuskan untuk pergi kerumah itu.

Sesampainya di depan pagar rumahnya dilihatnya rumah yang masih sama seperti dulu,tetapi ada sedikit perbedaan.jihan bertanya dalam hatinya apakah rumah ini masih mau menerimanya seperti dulu.

Akhirnya ia memberanikan diri menekan bel rumahnya dan tidak menunggu lama pagar rumah itu otomatis terbuka dilihatnya Arunika adiknya yang berjalan ke arahnya dan mengandengnya masuk ke dalam rumah itu.

Ia memperhatikan satu persatu sudut rumah sampai akhirnya berhenti di sudut kolam rumah, sedangkan Arunika meminta izin untuk pergi kekamarnya sebentar.

Jihan melihat ke arah kolam disana ada pantulan dirinya.

" nih" ucap arunika sembari memberi sebuah kotak kado untuk jihan.

Jihan hanya menerimanya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"aku kangen banget sama kak jihan" ucap arunika menghadap ke arah kolam,tiba-tiba jihan mendengar langkah kaki dan setelah membalikkan badan itu adalah bara mantan gebetan jihan yang juga datang kerumah itu juga.

Jihan menatap malas mata bara,lalu tatapannya beralih keadiknya.

"kenapa kamu ngga bilang kalo dia datang,kan aku bisa ga usah datang kesini" ucap jihan dan membalikkan badannya namun ketika jihan hendak pergi tangannya di tahan oleh bara.

"kamu kenapa selalu ngehindarin aku" ucap bara

"kamu tanya kenapa aku selalu ngehindar dari kamu,em ga ada alasan lain sih selain aku ga mau ngomong sama kamu dan lain kali kalo kamu datang kasih tau aku biar aku ga datang"

"sebernya ayah sama ibu bakal seneng banget kalo kamu itu anaknya bukan aku dan kamu mungkin bakal bahagia banget jadi bagian dari keluarga ini aku liat sendiri kalo kamu memang selalu pengen jadi bagian dari keluarga ini,iyakan?" sambung jihan tegas

"Terserah kamu mau bilang apa, tapi aku seneng liat kamu mundur dari ego buat peduli sama orang lain" ucap bara

"em,aku nelfon ayah ibu biar cepet pulang ya kak" ucap arunika lalu meninggalkan mereka berdua.

Jihan menatap tajam mata bara, benci ya itu hal yang selalu menyelimutinya ketika menatap matanya.

~~~

Suasana makan malam yang sunyi padahal dimeja makan itu terdapat anggota keluarga yang sedang duduk rapi namun tidak ada percakapan di antara mereka.

 Jihan mengambil spageti lalu memainkan garpu di piringnya.Menghiraukan tatapan dingin ayahnya.

"kenapa kamu pulang" ucap ayah jihan dengan nada dingin.

Jihan menghetikan aktivitasnya dan menghela nafasnya lalu tersenyum ke arah suara itu. semua mata kini tertuju kepadanya.

"bukannya arun kasih tau ya,kalo aku disuruh pulang buat makan malam dia bilang orang rumah kangen sama aku" ucap jihan sambil tersenyum dan melihat ke arah arunika

Arunika hanya menunduk dan mengumpulkan keberanian untuk berbicara.

"iya,aku ngga tau kalo itu bakal gini lagian kita juga udh lama ga liat kak jihan. aku cuma pengen kumpul keluarga" ucap arunika sambil melihat wajah ayahnya

"bukannya kita mau makan ya ,aku makan sekarang ya" ucap jihan untuk memecahkan suasana

"gampang ya habisin uang" ucap ayah jihan 

MY WRITER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang