MY WRITER (6)

47 12 1
                                    

Vote dulu sebelum lanjut

.

.

.

Akhirnya mata kuliah hari ini telah usai,saatnya kembali kerumah dan menenangkan pikiran tapi itu tidak berlaku bagi nara,jika dia terus menunda pekerjaannya maka dia akan terus di hantui oleh bos nya.

"Ra kamu habis ini kemana"

"pulang,kerja"

"nolep banget,kapan ayo kemana gitu ga bosen apa"

"3 BULAN!"

"heheheh sorry sorry"

setelah mereka berdua berjalan keluar dari fakultas disana terlihat mobil berwarna hitam milik nara,didalamnya ada seorang pria yang sedang menunggunya desy pun tercengang melihat itu lantaran itu pertama kalinya selama pertemanan mereka Desy melihat Nara di jemput seorang pria.

"Siapa itu huuuu" seru Desy kepada Nara.

"nanti aku jelasin,aku duluan ya bay"

Ucap Nara sambil berlari masuk kedalam mobil dan meninggalkan Desy yang menggodanya walaupun sekarang Nara sudah di dalam mobil.

"lama ya nunggu" ucap Nara sambil menutup pintu mobil dan menaruh tas nya.

"ngga kok,oiya kamu udah makan?"

"belum,kamu?"

"belum juga gimana kalo kita cari makan dulu sebelum balik ke apart"

"em....oke deh" ucap Nara lagian juga isi kulkasnya sedikit dan tidak ada bahan untuk dimasak.

"mau cari makan dimana?"

"kamu aja yang pilih tempat"

"okey"

Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit mereka sampai disebuah restoran cepat saji yang tidak terlalu ramai pengunjung

"memang ga terlalu ramai sih tapi disini makanannya enak semua" ucap deren sambil melepaskan sabuk pengamannya.

Lalu mereka berdua keluar dari mobil dan masuk ke dalam restoran.

"kamu sering kesini?" Tanya Nara sambil berjalan menuju meja yang kosong.

"iya"

"sama siapa"

"keluarga aku,kamu tumben nanya gitu?"

Nara tidak menjawabnya dan memilih melihat-lihat menu.
Deren?ah sudahlah dia pasti selalu memperhatikan setiap gerakan nara yang membuat nara sedikit canggung.
setelah menunggu cukup lama akhirnya makanan mereka sampai dan mereka pun segera memakannya karena tidak mau menunggu lebih lama lagi.

"ra ntar kamu sibuk ga"ucap deren di sela-sela makannya.

"kenapa"

"bisa minta tolong"

"hah minta tolong apa"

"bantuin aku ngelatih dialog"

"HAH,aku ga bisa acting"

"baca aja,ya pliss" ucap deren sambil melontarkan senyuman ke nara yang membuat nara tidak bisa menolaknya.

"emm iya" ucap Nara dengan sedikit terpaksa.

"Janji?"

"Kenapa pake janji?"

"Nanti kamu lupa"

"Iya-iya janji"

Setelah menyelesaikan makan mereka berdua segera pulang dan mandi.

Nara duduk di sofa dengan perasaan tidak tenang,sampai akhirnya deren keluar dari kamarnya membawa naskah film.

"nih" ucap deren sambil menyeserahkan kertas untuk dibaca nara

Belum juga Nara membaca semua dialog nya ternyata deren sudah berubah..

"KAMU KENAPA SIH" suara itu membuat nara kaget setengah mati karena deren benar-benar berteriak di depan wajahnya.
Nara terdiam beberapa saat dan langsung mencari bagian dialognya.

"oh,aku cuma mau kita putus"

"SUDAH KU BILANG AKU GA MAU PUTUS"
Melihat skill acting deren, Nara tidak mau kalah dan mendekatkan wajahnya ke deren.

"apasih maumu"

Tapi deren malah semakin mendekatka wajahnya juga,nara sempat mematung sejenak ia tidak tau apa yang ada dipikiran deren.

"ehhhh kamu ngapain"ucap Nara

"kan cium"

"hah cium?!"

"kalo kamu ga mau juga gapapa lagian ini kamu juga yang nulis"

mereka pun saling mengalihkan pandangan mereka tapi Nara merasa tidak enak kepada deren karena sudah berjanji akan membantu nya.

"ah sudah mau cium kh cium terserah,yang penting cepat selesai" ucap Nara

"hah serius?"

"iya cepet aku mau kerja"

Tanpa membuang waktu deren pun perlahan mendekatkan wajahnya ke arah wajah nara dan sekarang bibir mereka sekarang sudah berdekatan.

~~~

Nara segera memasuki kamarnya dan membuka laptopnya,jantungnya berdetak dan ia mulai menulis kejadian yang ia alami tadi.

"bibir lembut itu perlahan menyentuh bibirku,entah apa yang aku rasakan aku benar-benar sungguh menikmatinya dan menunggu kejutan demi kejutan, jantung ku berdetak kencang sebelum nya aku tidak pernah merasakan hal seperti ini"

"Ia tau bahwa ini pertama kalinya bagiku,ia mengecup perlahan menungguku memberinya akses lebih dalam. aku ingin sekali menolak tapi tubuhku berkata lain"

"Malam ini menjadi saksi bisu antara kita, ciuman pertama dari seseorang"

Tulis nara sambil sesekali memegang bibirnya dan membayangkan apa yang baru saja terjadi lantaran itu adalah first kiss nya,dia terus membayangkan bibir lembut deren yang selama ini nara lihat  dan sekarang benar-benar bisa dia rasakan aneh sekali kenapa nara tidak menolak ciuman itu tapi nara menikmatinya.

Nara benar-benar terus mengingatnya sembari mengetik novelnya yang berjudul My screet idol.
Malam ini sepertinya ia akan bergadang membuat 1 bab novel ataupun lebih jika matanya sanggup, kadang tersirat di pikirannya apa yang tadi ia lakukan itu benar atau salah.
Tapi Nara tidak memikirkannya lagi karena sekarang ini dia memiliki imajinasi yang kuat untuk novelnya.

Sampai jam menunjukkan pukul 3 pagi dan Nara masih saja mengetik novelnya tetapi sesuatu terlintas dipikirannya jika ia tidak tidur sekarang maka nanti ia akan telat datang ke lokasi syuting,lalu ia segera mematikan laptopnya dan pergi tidur berharap jika ia tidak kesiangan.

Sebelumnya ia juga tidak lupa memasang alarm, padahal biasanya alarm sekeras apapun tidak akan pernah membangunkan Nara dari alam tidurnya.
.
.
.
Tbc

MY WRITER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang