Nara POV:
Nara yang akan terlelap mendengar suara ketukan pintu dari luar,tapi ia memilih untuk pura-pura tidak mendengarkannya."Apaan sih deren malam-malam gini"
Ketika ia berusaha untuk memejamkan matanya lagi,suara ketukan pintu itu semakin keras.
Dengan rasa kesal Nara segera bangkit dari tempat tidurnya dan membuka pintu."Oh kak Rio"
Nara yang tadinya seperti singa yang hendak menerkam mangsanya seketika berubah karena yang di lihatnya bukanlah deren melainkan kak Rio.
"Eh Ra, maaf ganggu malam-malam"
"Ini kunci mobilmu" sambung Rio sambil memberikan kunci mobil.Setelah menerimanya Nara melihat ke sekeliling Rio untuk memastikan tidak ada deren.
"Kamu nyari deren ya" ucap Rio
"Sttt diam kak nanti dia denger" bisik Nara.
Rio sedikit tertawa melihat tingkah lucu Nara yang memang dari dulu tidak pernah berubah.
"Dia ngga pulang"
"Hah memang dia kemana" tanya Nara.
"Oh iya boleh bicara sebentar ngga" ucap Rio.
Karena penasaran Nara akhirnya mengiyakan ajakan Rio dan mempersilahkan nya masuk ke ruang tamunya.
"Kenapa kak"
Dilihat dari raut wajah Rio seperti ada sesuatu yang ingin ia katakan tapi ragu.
"Gapapa kak bilang aja" ucap Nara sekali lagi.
"Kalian bertiga tadi ngapain di cafenya Jihan"
Pertanyaan itu membuat Nara bingung mau memulai darimana.
"Ngga ada apa-apa kok kak,memangnya kenapa"
"Kamu yakin?" Ucap Rio.
Lalu dengan terpaksa Nara menceritakan semuanya ke Rio,ia berani menceritakan semuanya karena ia sudah lama mengenal Rio dan Nara percaya dengannya.
Setelah selesai menceritakan semuanya, sekarang Rio mengerti kenapa Jihan melakukan ini.
Ia tidak habis pikir memang semuanya bisa berakhir cuma karena cinta ditolak."Oh paham-paham" ucap Rio
"Memangnya kenapa sih kak"
"Jihan masuk rumah sakit"
Nara terkejut ketika mendengar perkataan Rio.
"Karena aku ya kak"
"Ngga lah mungkin dia stress aja"ucap Rio.
"Mmmm,besok aku mau jengukin dia deh"
"Iya boleh aja,ada deren juga disana"
Perasaan Nara sedikit tidak enak ketika mendengar jika deren berada di sana.Tak lama kemudian kak Rio berpamitan kepada Nara, setelah menutup pintu Nara memikirkan apa deren sudah berubah pikiran? secepat itu?
"Masa sih dia lupa sama janjinya?"
"Ah udahlah mungkin cuma jenguk aja bentar"
Nara mencoba berfikir positif dan pergi tidur.
Keesokan harinya ternyata jam kuliahnya berubah,jadi ia memutuskan untuk menjenguk Jihan pagi ini.
Sebelum sampai disana tak lupa Nara membeli buah-buahan.
Setelah sampai di rumah sakit Nara langsung berjalan menuju ruangan yang di beri tahu kak Rio semalam.
Suasana di rumah sakit lumyan sepi karena ini masih pagi, untung saja sudah dibuka.Nara melihat-lihat nomor kamar yang tertera di depan pintu dan sampailah Nara ke kamar nomor 304.
Sebelum itu Nara sedikit mengintip dan dia melihat Jihan yang sedang makan.
Nara membuka pintunya sedikit dan sejenak saat melihat deren dengan Jihan.
Sekilas Jihan melihat ke arahnya namun tidak memperdulikan Nara seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
Nara segera menutup pintu itu kembali dan berjalan menuju ruang tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WRITER [✓]
Fanfiction[Tahap revisi] Pertemuannya dengan seorang pria dari masa lalunya secara tidak sengaja mengubah kehidupan Nara. Berusaha untuk berdamai dengan keadaan membuat Nara tidak bisa membedakan mana yang nyata dan bukan.Nara menyadari jika kehidupan cinta d...