MY WRITER(21)

26 7 0
                                    

Vote dulu yaaa

.

.

.

Nara dan deren sudah pulang terlebih dahulu meninggalkan rio yang sekarang berjalan menuju ke parkiran.

Rio menuju ke arah motornya yang sedang terparkir dan tak sengaja menemukan syena yang tengah melihat mesin mobilnya,rio hanya melihatnya sekilas dan mengabaikannya tapi..

"eh,rio" ucap syena yang menghentikan langkah rio.

Tanpa menjawab rio hanya berbalik badan dan menatap syena.

"bisa tolongin ngga"

Karena memang hanya ada dia seorang disana akhirnya Rio segera menghampirinya,sebenarnya ia juga enggan membantunya karena ingin cepat-cepat pulang.

"ini tadi ngga nyala gak tau kenapa"

Rio mengabaikan suara syena dan memilih melihat kendala yang ada di mobil tersebut,selama memperbaiki mesin mobil itu tidak ada percakapan sama sekali antara mereka berdua.

Sebenarnya syena ingin memulai pembicaraan sedari tadi tapi melihat Rio yang sepertinya sedang tidak mood membuat syena mengurungkan niatnya.

"coba nyalain" ucap rio yang membuat syena gagal fokus.

"cepet nyalain" sambung rio dengan nada sedikit tinggi karena sedari tadi tidak ada jawaban dari syena.

"hah?"

Syena masih tidak bergerak dari tempatnya entah apa yang ada dipikiran wanita satu ini,karena tidak mau membuang waktu akhirnya rio lah yang menyalakan mesin mobilnya.

Sekarang mobil syena sudah menyala dan rio segera meninggalkannya.

Tapi belum juga melangkah tangan rio ditahan oleh syena.

"makasih ya" ucap syena tersenyum.

"um" ucap rio sambil melihat ke arah tangannya dan memberi kode untuk melepaskannya.

"aku antar pulang ya anggap aja itu buat rasa terima kasih aku"

"gak usah aku bawa motor"

"gapapa aku yang nyetir"

Setelah dipikir-pikir tidak rugi juga jika rio menumpang mobil syena tohnya dia cuma duduk lumayan bisa menghilangkan sedikit penatnya daripada harus membawa motor menembus dinginnya angin malam belum lagi jika jalanan macet.

"yaudah cepet" ucap rio yang berjalan ke kursi samping kemudi.

Syena tersenyum dan segera masuk ke dalam mobil,dilihatnya rio yang tengah memainkan ponselnya dan tidak melihatnya sedikitpun.

"huh ada aja sekalinya cowok yang sifatnya dingin kaya gini,gak manager gak artisnya sama aja" ucap syena dalam hati.

Syena mengendarai kendaraanya ke suatu tempat tanpa sepengetahuan rio berharap ia bisa berbicara banyak dengannya.

"ini bukan jalan ke rumahku"

"Ada yang mau aku omongin sama kamu"

~~~

1 minggu sebelumnya

Syena dan jihan sedang beristirahat dan makan,tepat di sebrang kursi jihan ada rio,deren dan nara yang juga sedang makan.

Jihan sedari tadi memperhatikan syena yang melihat ke arah sampingnya,jihan pun penasaran dan ikut melihat ke arah sampingnya.

"kak syena lagi ngeliatin deren"

"ngga siapa yang ngeliatin dia"

"terus?liat siapa"

"bukan siapa-siapa lanjut makan bentar lagi ganti baju kan"

Jihan tersenyum miring melihat ke arah syena yang salting ketika rio melihat ke arahnya.

"oh,kak rio" ucap jihan

"stt diam nanti dia denger"

"mau aku panggil"

"jihan,udah makan aja"

"ummmm kak syena suka ya"

"ngga ih"

Jihan terus menerus menggodanya sampai syena mengakuinya.

"mm iya aku suka udah berhenti ngga"

"hah serius?jadi aku ngga sendirian ni yang lagi diam-diam suka"

"apa kamu diam-diam suka?blak-blakan iya"

"kalo ga gitu dia ga bakal peka kali,memang udah pernah bicara 4 mata"

"hmm,dia aja secuek itu"

"nara cantik banget ya,sampe ada 2 orang yang suka sama dia"ucap jihan yang sesekali melihat ke arah mereka bertiga.

"maksudnya?"

"liat aja kak rio,dia selalu ambil kesempatan buat bareng sama nara kalo lagi ngga sama deren,terus ya aku denger-denger dulu mereka berdua pernah deket"

"masa sih"

"tanya aja deh"

Syena sedikit tidak percaya dengan perkataan jihan dan memang sebaiknya menanyakannya secara langsung.

****

Segera syena memarkirkan mobilnya di tempat parkiran di pinggir pantai.

"ngapain sih" ucap rio dingin.

"aku boleh nanya sesuatu ga"

Rio hanya menghela nafasnya dan melihat ke arah pantai.

"um,kamu suka ya sama nara"

Pertanyaan itu membuat rio menatap sinis syena.

"itu bukan urusanmu"

Syena hanya menghela nafas ia tidak mengira jika rio akan menjawab seperti itu.

Rasanya blank bingung mau nanya apa lagi melihat sedari tadi jawaban rio yang super cuek.

"Aku cuma mau bicara sama kamu,kenapa sih memang aku salah ya nanya gitu kan cuma mau kenal sama kamu lagian juga kita 1 tempat kerja,salah ya kalo aku mau kenal kamu lebih dekat"

"Hah"

"Maksudnya kenal biar kita bisa ngomong aja gitu tukaran pendapat"

Hampir saja syena ketahwan jika dia sedang ingin mendekati Rio.

Baru kali ini suka sama cowo yang hatinya sedingin es,tapi bagi syena itu tantangan yang cukup menyenangkan.

Syena menyukai Rio dari waktu pertama hari syuting saat itu syena tidak sengaja bertemu dengannya dan mulai dari situ syena tertarik untuk mengenalnya.

Tapi perlakuan dingin dari Rio tidak membuatnya menyerah begitu saja.

"kenapa sih kamu cuek banget setiap aku mau bicara sama kamu"

"mau tau jawabannya?"

"apa"

"ya karna aku ngga suka!"

DAM!seketika itu membuat syena berfikir apakah harga dirinya sudah ternodai.

"Um,gapapa" ucap syena tersenyum

"mana lokasi rumah kamu"

"jalan aja nanti aku kasih tau belokannya"

Syena segera memacu kendaraannya dan tidak memperdulikan rio,baginya pernyataan tadi sudah cukup memberinya jawaban.

>>>>>

MY WRITER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang