MY WRITER (22)

20 7 0
                                    

"ini bukanya punyamu ya" ucap nara yang sedang memilah belanja bulanannya dengan deren.

"bukan,kalo ini baru punyamu" ucap deren yang sedang menunjuk dirinya sendiri.

"dih"

Deren hanya tersenyum manja ke arah nara.

"oiya,aku mau nginep 3 hari dirumah mama aku" celetuk nara

"hah 3 hari?"

"iya 3 hari 2 malam"

"hah serius?nanti aku kesepian gimana"

"sekarang aku yang nanya umurmu berapa"

"um,tapi kan..."

"dah aku mau tidur"

Deren hanya diam dan membuat wajah manjanya.

"terus buat wajah kaya gitu apa aku cium"

"oh,cepet ni"ucap deren sambil mendekatkan pipinya.

"eeeh becanda" ucap nara dengan nada sedikir panik.

"aku boleh chat kamu ngga"

"um,tapi kalo ngga penting ngga ku bales"

"aw,sakit banget"

"berhenti main drama der,dah aku mau tidur"

"okey,mimpi indah ya"

"mudahan ngga ada kamu disana"

"kamu pernah mimpiin aku"

Nara tidak memperdulikan deren dan langsung masuk ke dalam kamarnya dengan senyum yang melekat dibibirnya.

~~~

Dia sebuah rumah yang minimalis namun megah itu terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang duduk membaca buku.

Diam-diam nara mengendap-endap menghampirinya.

"mama" ucap nara yang mengangetkan wanita tersebut yang tak lain adalah mamanya.

"nara untung mama ngga jantungan"

"kangen" ucap nara sambil memeluk wanita tersebut dari belakang.

"apa yang buat kamu pulang,mama kira kamu udah lupa sama kita semua"

Nara pun berjalan dan duduk disamping mamanya tersebut.

"tadi aku makan steak terus ingat mama"

"serius,jadi..."

"jadi ni aku belikan donat buat mama" ucap nara yang menyodorkan kotak berisi donat tersebut.

"yah,mama kira kamu beliin steak buat mama"

"ma...ingat darah tinggi"

"hmm,dikit aja"

"ngga aku ga mau mama sakit" ucap nara yang memeluk mamanya lagi.

"foto yuk ma"

Nara pun mengambil ponselnya di tas dan berfoto dengan mamanya.

"okey,mama lagi ngapain"

"baca novel"

"hah,mama baca novel?"

"hei jangan liat mama dari umurnya ya.gini-gini jiwanya mama masih muda"

"um iya iya"

"ajarin mama nulis juga dong"

"hah mama serius"

"iyalah,lagian ini juga novel kamu,bagus ni mama udah baca 2 kali"

"ma,itu cuma fantasi aku aja"

"gapapa mungkin aja sekarang fantasi,tapi suatu hari bakal jadi kenyataan"

"maaa udah ih,malu aku"

"kenapa malu,oh iya nanti kita makan malam bareng.papa mu tu kangen banget sama kamu"

"iyakah kalo gitu aku bantuin masak"

"hmm,sejak kapan anak gadis mama bisa masak"

"maaa aku cewek kali masa ngga bisa masak" ucap nara cemberut,

"um...oke mandi dulu sana"

"okey" ucap nara yang mau berjalan menuju kamarnya tak lupa ia mencium pipi mamanya tersebut.

~~~~

Suasana makan malam keluarga nara terlihat lengkap ada adiknya dan kedua orangtuanya.

"pah makan ini aku yang masak" ucap nara sambil mengambil sesendok nasi goreng buatannya.

"wah anak papa udah bisa masak ni"

"hm,ngga mama ngga papa sama aja"

Mereka pun tertawa mendengar pernyataan nara,sebenarnya nara tahu cara membuat nasi goreng karena memperhatikan deren saat memasak.

"makan yang banyak liat tu kamu jadi kurus"

"kan mama yang selalu bilang jangan makan itu kalo ke apartku"

"yang dihitung makanan beku!" ucap fiat adik nara

"jangan sok tau semuanya ya"

"liat tu ma"

Mama nara hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua anaknya yang kalau bertemu memang selalu tidak akur.

"lagian kalo aku lagi nulis novel juga mager mau kemana-mana ntar ideku ilang semua" ucap nara membela diri.

"kak memang sekarang kamu hidup dijaman purba apa,sekarang udah ada gojek,gofood tinggal klik sampe makanan alasan aja kamu" ucap adik nara yang membuat nara ingin melemparnya dengan sendok yang ia pegang.

"udah-udah" ucap mama nara mengehentikan kedua anaknya itu sambil tertawa kecil.

"lagian yang adekmu bilang itu bener,kamu harus bisa rawat diri sendiri lagian kamu udah besar siapa yang mau ngerawat kamu,orang kaya kamu ni kayanya susah dapet pasangan" sambung mama nara

"betul ma" ucap fiat

"kamu harus mikirin pasangan,mama sama papa ngga selamanya tinggal sama kamu"

"ehm,biarin dia lulus dulu lah" ucap ayah nara mengheningkan suasana.

"kalo kamu cuma nulis novel mending tinggal disini aja."

"tapi nanti apartku kosong,lagian aku belinya juga pake tabungan ku sendiri"

"gapapa biarin kosong,kamu bisa tinggalin kalo lagi ujian aja"

"um,sebenernya aku belakangan ini lagi sibuk soalnya novelku lagi dibuat film gini aja aku bakal mikirin itu nanti"

"siapa pemeran cewenya cantik ngga"

"diem fiat makan aja itu" ucap nara

"udah-udah ayo makan keburu dinin semua nanti" ucap mama nara.

Lalu mereka melanjutkan makan malamnya tapi fiat dan nara sesekali saling menggoda.

>>>>

MY WRITER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang