MY WRITER(15)

29 9 2
                                    

Vote dulu ya

.

.

.

"Jangan main-main sama aku" ucap kenzi yang menatap rara juniornya dengan tatapan tajam.

"kenapa" rara tidak mau kalah dengan kenzi

"KAMU KENAPA SIH"

"aku cuma mau kita putus"

"SUDAH KU BILANG AKU GA MAU PUTUS"

"apasih maumu"

Semua kru terlihat tegang menunggu deren untuk mencium jihan,nara tidak bisa mengalihkan pandangannya kearah deren sedikit pun.

Akhirnya deren mencium jihan semua kru terlihat gemas dengan akting mereka berdua tapi tidak dengan nara,ia mengepalkan kedua tangannya.Benci?tidak nara tidak benci nara hanya merasakan sesuatu yang sangat sakit dibagian dadanya ketika melihat deren mengecup bibir jihan.

Nara tidak tahan lagi dan ia pun pergi dari tempat tersebut,daripada terus menerus melihatnya membuat nara sakit.

"Cut!oke bagus banget der" ucap sang sutradara yang terlihat sangat puas.

"Okey kita lanjut besok" sambungnya.

~~~~

Nara berjalan ke arah ruang ganti dan dilihatnya deren dan rio sedang mempromosikan filmnya.

"kalian ngapain" ucap nara

"sttttt" ucap mereka berdua serentak

Mereka berdua pun mengakhiri livenya dan melihat ke arah nara yang menunggu jawaban.

"nyapa fansnya deren ra"

"ooooh,kenapa ga dirumah"

"kan dia sekarang tinggal sama kamu"

"kalo gitu di tempatku aja kali kak gapapa"

"iya ya lain kali deh"

"kamu habis ini kemana ra" ucap deren

"aku mau cari makan"

"oh,bareng yuk"

Baru saja mau menjawab tapi mereka mengalihkan pandangan ke arah pintu karna ada seseorang yang sepertinya akan masuk,setelah pintu terbuka terlihat seorang gadis yang mengenakan dress putih dan dipadu cardigan menghampiri mereka.

"um,der cari makan bareng yuk" ucap jihan

Deren yang mendengar itu melihat ke arah nara tapi nara tidak memperhatikannya dan terlihat tidak peduli.

"bentar lagi kan ulang tahun aku,kamu ga perlu kasih kado cuma temanin aku makan aja"

"kamu tinggal bareng kak nara kan nanti aku bakal antar sampai depan apart kok"

"ya der plisss"

Deren kembali melihat nara untuk meminta persetujuan darinya.

"aku boleh pergi?"

"pergi apa ngga itu urusanmu bukan urusanku" ucap nara.

"jadi kalo aku pergi kamu gapapa kan"

"iyalah"

"yaudah aku tunggu diluar"ucap deren sembari melihat ke arah jihan.

deren jalan terlebih dahulu,setelah dilihatnya deren menutup pintu jihan melihat ke arah nara.

"kayanya malam ini aku bakal kasih tau ke deren deh,makasih ya kak" ucap jihan sambil tersenyum lalu meninggalkan nara.

Nara hanya menghela nafas dan melihat ke arah rio

"kak,ga cari makan" ucap nara ke rio

"maaf ra udah ada janji maaf ya"

"gapapa kali kak"

Sekarang nara merasa semuanya kembali seperti semula mereka mulai sibuk dengan dunianya masing-masing.

Deren juga punya dunianya sendiri,mungkin tinggal bersamanya nara merasa nyaman dan tidak seharusnya menyimpan perasaan kepadanya.

Lagi pula deren hanya memainkan perannya,ia hanya menganggapnya sebagai pendamping bukan sebagai seseorang yang spesial dalam hidupya.

"Udahlah ra,cerita fiksi ga akan jadi nyata"

~~~

Jihan menatap layar ponselnya yang sedari tadi ada notif pesan masuk.

"kak,besok pulang ya makan malam dirumah"

"ayah sama bunda mau ketemu sama kakak"

"bibi nanti aku suruh siapin masakan kesukaan kakak,lagian ini juga ulang tahun kak jihan aku punya kado buat kakak"

Jihan hanya melihat pesan tersebut dan menutup ponselnya,syena managernya sepertinya sedang mengetahui bahawa ia sedang ada masalah.

"udah jangan dipikirin fokus aja oke"

"iya kak makasih ya"

>>>>>>>>>

MY WRITER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang