Rio bingung harus bagaimana karena sekarang dia mendapat kabar kalo nara pergi dari apartnya dan tau semuanya,sebenarnya rio tidak mau hal ini terjadi.
Ia hanya takut jika nara juga marah kepadanya karena merahasiakan ini.Akhirnya rio mengambil ponselnya dan menelfon deren yang sedang bersama nara.
"Halo~"
"halo der gimana"
"kalian udah ngomongin belum,dia ngga marah lagi kan,bilang sama dia suruh hidupin hpnya terus ngomong sama aku,apa dia marah juga sama aku" sambung rio
"its okey dia ngga marah sama kamu" ucap deren yang berjalan ke arah mobilnya
"sialan aku yang bawa kamu ke apartnya loh,eh tapi waktu nara ajak kamu belanja bulanan sama nyari kue itu kamu taukan kalo dia mau pulang,kenapa kamu biarin"
"Biar aku ngga jelasin apa-apa,kamu tau kan aku suka sama dia"
Rio terdiam sejenak dengan perkataan deren,sulit rasanya menerima kenyataan dan melewati itu.
"em...iya aku tau,jagain temanku ya"
"tapi kamu tau kan yang kamu lakuin itu salah,tunggu aja ya aku kasih tau nara kalo aku juga kamu bodohin,biasa juga kamu ga pernah deket sama penulis"
"waktu casting kamu juga taukan kalo itu kerjaanya nara"sambung rio yang berbicara tanpa henti
"ga usah khawatir"
"baguslah,jagain dia ya aku matiin ni"
"okey"
Deren menutup bagasi mobilnya dan sedikit terkejut karena ada nara disampingnya.
"ngapain malam-malam disini"
"Ambil baju"
"oh"
"kamu ngapain juga kesini"
"aku denger suara pintu kebuka"
"oh,gimana tidurnya"
"kamu yang pindahin aku ya"
"um,aku juga yang gendong kamu"
Nara hanya memalingkan wajahnya,deren tidak pernah gagal dalam hal membuat nara baper.
"laper ngga"
"um"
"ayo masuk aku udah masak tadi"
"iyakah"
"eh ra,disini dingin banget kayanya kalo meluk kamu jadi mendingan"
Tanpa menjawab nara segera berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Dilihatnya di meja makan sudah ada berbagai makanan kesukaan nara.
"Dapet aja kamu bahan buat masak"
"GOfood,di kulkasmu cuma ada dikit"
"ya wajarlah jarang ada yang nempatin"
"um,apartnya kayanya sempit deh kita tinggal disini aja gimana"
"Kamu aja sendiri"
Deren tersenyum dan mengambil sesendok capcay dan menyuapi nara.
Nara pun membuka mulutnya dan memakan pemberian deren.
"Tau darimana aku suka ini"
"Dari sini" ucap deren sambil menunjuk dadanya
"hmmmmm"
"em,Aku boleh tidur ngga sama kamu"
"Sekali kamu nyelinap masuk kamarku kutendang dari kasur!"
"hm,kenapa"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WRITER [✓]
Fanfiction[Tahap revisi] Pertemuannya dengan seorang pria dari masa lalunya secara tidak sengaja mengubah kehidupan Nara. Berusaha untuk berdamai dengan keadaan membuat Nara tidak bisa membedakan mana yang nyata dan bukan.Nara menyadari jika kehidupan cinta d...