MY WRITER(10)

32 9 1
                                    

Vote dulu yaa

.

.

.

Disebuah ruangan terlihat seorang gadis yang sedang mengetik dilaptopnya dengan sangat cermat memperhatikan setiap huruf yang ia ketik.

"begini" ucap gadis tersebut sambil menyerahkan laptopnya

"emm nggak kurang menarik"

Gadis itu kembali mengambil laptopnya dan megetiknya lagi

"ini" ucap gadis tersebut sembari meyerahkan laptopnya

"Jelek" ucap sang bos dengan menyerahkan laptopnya lagi.

Entah sudah berapa kata yang gadis itu ketik hingga membuat jari-jarinya berdarah yang terdengar hanya suara tertawa puas dari bosnya yang terus menerus mengucapkan kalimat

"Kurang bagus"

"Aaaaaaa aku ngga mau nulis gini lagi aku ngga mau" ucap nara yang sedang terpejam di sofa

Deren yang baru keluar dari kamarnya pun segera meghampiri nara yang sedang mengigau,deren berusaha menenangkannya dengan menggenggam tangan nara dan perlahan ia mulai tenang.

Deren terlihat sangat khawatir dengan nara dan setelah memegang pipi nara ternyata dia memang sedang deman.Deren segera mengambil handuk kecil dan air untuk mengompres nara.

Deren bingung bagaimana bisa nara tidur di sofa tanpa selimut sedangkan udara di luar sini sangat dingin,deren perlahan membasahi handuk tersebut dan memerasnya.

Lalu perlahan mengompres nara dengan lembut agar tidak membangunkannya setelah dirasa cukup dia mengambil selimutnya di kamarnya dan memberikannya kepada nara.

Sesekali di pandangi wajah nara yang terlihat pucat,deren belum pernah melihat nara seperti ini dia benar-benar tidak bisa meninggalkan nara dengan kondisinya yang seperti ini.Tapi hari ini dia ada ujian di kelasnya dengan berat hati dia harus meninggalkan nara.

~~

Lagi-lagi dering telfon membangunkan nara

"halo~"

"ra kamu baru bangun ya maaf ganggu"

Dilihatnya orang yang menelfonnya ternyata itu adalah kak rio

"um,iya kak"

"maaf ya,deren udah berangkat ke kampus kah?"

"udah kak kayanya"

"oh baguslah yaudah aku matiin telfonnya sekarang"

"iya kak"

Nara melihat sekeliling untuk memastikan bahwa deren benar-benar pergi,dia melihat selimut yang sedang di kenakannya dan mengingat jika tadi malam ia tidak menggunakan selimut lalu siapa yang memberinya selimut.

"selimutnya siapa ini"

Nara hanya memperhatikannya lalu beranjak pergi ke meja makan untuk mencari sesuatu yang bisa ia makan,diatas meja makan terdapat banyak makanan serta catatan di samping piring.

"makan dulu sebelum pergi"

Nara pun melihat kearah lain dan disana ada bubur serta catatan lagi.

"panasin kalau sudah dingin"

Nara segera mengeceknya bubur tersebut.

"Masih panas kok"

Nara duduk di kursi dan langsung memakannya dengan lahap,ketika sudah selesai nara mengambil hp nya dan menelfon deren

"halo"

Nara menjauhkan hpnya dari telinga karena disana tampak begitu ribut

"halo der kamu masih di kampus?"

"nara?dapet nomorku darimana"

"kak rio"

"oh,iya aku di kampus kelas ku selesai cepet mungkin bentar lagi selesai.memang kenapa?"

"aku jemput ya"

seketika hening deren tidak menjawab nara

"halo der,kamu bisa denger aku kan"

"bisa aku cuma kaget aja kamu mau jemput aku,memang udah baikan"

"udah kok makasih ya"

"um,iya"

Nara pun mematikan telfonnya secara tiba-tiba

"heh aku tadi ngapain" ucap nara yang baru menyadarinya

Dia pun pergi kekamarnya untuk mandi dan berganti pakaian lalu segera menjemput deren.

~~~~~

Dilihatnya sekeliling fakultas deren dan nara menemukan seseorang yang sedang ia cari,nara benar-benar memperhatikan orang tersebut yang dia yakin memang deren apa-apaan ini deren terlihat sangat tampan ketika mengenakan sweter hitam untuk menutupi kemeja putihnya.

"der,sini masuk"

Deren pun segera masuk kedalam mobil disertai dengan senyuman manisnya yang selalu melekat di bibirnya

"ngga aku aja yang nyetir?"ucap deren sembari melepas tasnya

"Ngga usah aku malas keluar,udah lama ya nunggunya"

"ngga kok"

"hmm iya ngga tapi udah mandi keringat" ucap nara yang segera mengalihkan pandangannya dan menjalankan mobilnya.

"Kamu ngga ada bedanya ya dari dulu"

Nara terkejut dan seketika menghentikan jalan mobilnya dengan tiba-tiba

"eh ra hati-hati"

"apa tadi kamu bilang"

"Ngga ada cuma bilang kamu cantik"

"siapa??"

"kamu,kenapa memang kamu ngga suka ya?"

"ngga gitu aku cuma kaget aja"

Nara segera melajukan mobilnya dan mengalihkan pandangannya dari deren yang sedari tadi menatapnya, padahal Nara dengar dengan jelas apa yang di maksud deren tapi ia pura-pura tidak mendengarkannya.

Baru saja berjalan Nara menepikan mobilnya karena ia tidak fokus dan memilih untuk menyuruh deren yang menyetir daripada nanti terjadi apa-apa.

"der kamu yang nyetir ya"

"hahahah iya sini"

Mereka pun keluar dari mobil untuk bertukar tempat.

Nara sedikit mencerna kata-kata deren "dari dulu" apa jangan-jangan deren temannya dari masalalu atau mantan atau apa

Tapi kalau dipikir perlakuan deren selama ini terlihat akrab dimata nara,ahhh kalau saja nara bukan seseorang yang pelupa pasti ia bisa mengingat sedikit demi sedikit.
.
.
.
Tbc
>>>>

MY WRITER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang