MY WRITER (34)

12 4 0
                                    

Setelah memikirkan 1000 kali akhirnya Nara memutuskan untuk tidak ikut Desy menjenguk Jihan.
Setelah selesai berperang dengan mata kuliah,ia langsung pulang ke apartemennya.

"Malam ini makan apa ya"

Nara membuka isi kulkasnya yang ternyata kosong tidak ada yang bisa ia masak maupun makan malam ini,jadi dengan berat hati Nara memutuskan untuk turun kebawah dan membeli makanan.

Nara mengambil keranjang kecil untuk tempat beberapa makanan yang nanti ia beli.
Setelah selesai membeli makanan, Nara melihat-lihat di rak camilan disana ada banyak sekali camilan yang jika bisa Nara akan membawa pulang semuanya tanpa melihat harga.

Saat mengambil coklat tiba-tiba ada tangan seseorang yang secara tidak sengaja hendak mengambil coklat yang sama.
Nara melihat ke arah orang tersebut yang ternyata itu adalah bara.

"Eh maaf Ra" ucap bara.

"Ngga papa masih banyak kok hehe"

"Oiya kamu ngga kerumah sakit?" Sambung Nara.

"Udah tadi siang,ini mau balik lagi"

"Oh,jadi ini mau belikan coklat Jihan?"

"Ngga ini titipan"

"Titipan?bukan titipan deren kan ya" batin Nara.

"Oh.. titipan siapa?"

"Um,ada orang"

"Oh... Yaudah titip salam buat Jihan ya,gws"

"Iya,btw kamu ngga jenguk dia"

"Um..aku lagi sibuk tapi nanti kalo bisa aku jenguk kok"

"Oh yaudah nanti kabarin aja"

"Um,iya"

"Aku duluan ya"
Ucap bara sambil berjalan pergi melewati Nara.

"Apaan sih ngga usah neting ya diam"
Seru Nara dalam hati dan segera menyelesaikan berbelanja nya.

Setelah menyelesaikan pembayaran Nara segera kembali ke apartemen nya.
Mungkin hari ini banyak orang yang memakai lift sehingga Nara harus menunggu lama akhirnya pintu lift terbuka,sekilas Nara melihat ke dalam ternyata tidak ada satu orang pun di sana.

Nara segera masuk dan memencet tombol lift, setelah pintu lift tertutup ia membuka ponselnya.
Bagi Nara ponsel adalah nyawa ke 2 nya yang tidak bisa dipisahkan dari hidupnya.

Tak lama kemudian pintu lift terbuka dan didepan sana ada deren yang hendak masuk ke dalam lift,mereka sempat bertatapan beberapa detik lalu Nara mengalihkan pandangannya dan berjalan keluar lift menuju kamarnya.

Setelah berjalan beberapa langkah Nara melihat ke belakang.
Deren sama sekali seperti tidak melihat Nara.
Ia tidak memanggil Nara ataupun sekedar tersenyum kepadanya.
Ia berlalu begitu saja..

Nara diam cukup lama sambil melihat kebelakang padahal sedari tadi deren sudah pergi.

"Yang aku liat manusia kan?"

Nara segera mempercepat langkahnya dan masuk ke dalam kamarnya.
Setelah mengunci pintu Nara segera menata belanjaannya dia dapur dengan berusaha tidak terjadi apa-apa tadi.

Karna menurutnya itu sama sekali bukan deren tapi..dia menatap Nara dan Nara juga menatap matanya.

"Apa cuma aku yang sedang berhalusinasi?"

"Iiii udah gak usah mikirin lagi 😤"

~~~
Deren POV:

Sudah berjam-jam lebih bahkan lewat sehari deren terus menemani Jihan.
Jujur ia merasa lelah dan ingin beristirahat tapi sepertinya Jihan menjebaknya.

"Gue mau pulang"
Ucap deren yang langsung mengambil kunci mobilnya.

"Tapi nanti balik lagi kan?" Ucap Jihan

Tanpa menjawab deren segera keluar dari ruangan itu yang sudah semakin sempit menurut deren.
Karna disana sudah ada teman-teman Jihan dan buat apa lagi deren ada disana.

Ia mempercepat langkahnya agar lebih cepat sampai ke mobilnya.
Setelah sampai di parkiran ia berpapasan dengan bara.

"Eh der,baru pulang"

"Kasih tau ke dia,kalo aku juga punya kesibukan sendiri"

Deren segera mencari mobilnya dan setelah menemukannya ia segera masuk.
Ia langsung melajukan mobilnya dan pulang ke apartemennya.

Setelah menempuh perjalanan yang macet panjang dan akhirnya dia sampai ke apartemennya malam hari.

Deren segera ke kamarnya untuk sekedar beristirahat sebentar, sebelum masuk kamarnya deren melihat sebentar ke arah pintu kamar Nara.

Saat Deren hendak masuk ke kamar, telfonnya berdering dan ia bedecak kesal dan mengangkat telfon tersebut.

"Apa lagi sih"

"Maaf der,kamu lagi dimana?"

"Langsung aja kenapa" ucap deren dengan nada yang tinggi.

"Aku lagi temanin syena urus surat-surat RS,kamu bisa ambil sendiri baju-bajumu di lokasi syuting ngga kan udh selesai juga"

Deren segera mematikan telfonnya dan berbalik badan menuju ke lift.

Setelah pintu lift terbuka Deren melihat Nara,tapi ketika deren hendak berbicara Nara sudah pergi terlebih dahulu.

Sebenarnya Deren ingin mengajak Nara untuk menemaninya kesana tapi sepertinya Nara baru saja sampai.

MY WRITER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang