MY WRITER(11)

27 8 1
                                    

Vote dulu ya

.

.

.

Pagi ini nara terbangun jam 6:30 pagi yap kali ini dia tidak telat bangun,tanpa membuang waktu nara pergi ke kamar mandi.

Pagi ini dia ingin memasak,ya walaupun dia hanya bisa membuat roti bakar,tapi masa harus deren yang setiap pagi memasak sarapan untuknya,setelah membuka pintu nara kesal lantaran sudah ada deren di dapur.

Dengan rasa kesal ia berjalan mendekati deren.

"kamu bangun jam berapa sih"

"Ngga tau,aku ngga pernah liat jam kalau bangun"

"dahlah,kamu masak apa"

"karna kamu udah bangun gimana kalau aku buatin nasgor?"

"um boleh aku bantuin"

"eh gak usa.."
belum juga menyelesaikan kata-kata nya nara sudah terlebih dahulu mengambil pisau.

"ra,itu tajam lo"

"tau aku"

Nara segera mengambil bawang putih untuk di kupasnya sialnya deren terus menerus memperhatikannya yang membuat nara tidak fokus dan tidak sengaja pisau tersebut mengenai jarinya.

"aw" ucap nara sambil memegangi jarinya yang berdarah

"tukan,kamu ngga hati-hati sih"

ucap deren sembari menghampiri nara dan membersihkan lukanya,setelah membersihkannya dibalutnya luka tersebut dengan hansaplast yang di salah satu laci yang memang disana terdapat kotak p3k.

Deren membalut luka tersebut dengan hati-hati, walaupun merasa sakit tapi Nara tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah deren.

"udah,aku aja yang lanjutin"
nara tersadar dari lamunannya dan memilih untuk duduk di meja makan sambil menunggu makanan.

Dilihatnya deren memang pandai dalam hal memasak siapa sih yang ngga mau punya pasangan kaya dia udah ganteng,aktor,bisa masak lagi.
Arghhh apa ini kenapa nara jadi memikirkan tentang pasangan.

Sudah beberapa menit berlalu deren pun melepaskan celemek yang melekat di tubuhnya pertanda bahwa dia telah selesai memasak.

"ni cobain" ucap deren sembari meletakkan piring berisi nasi goreng di depan nara

Tiba-tiba deren mengambil sesendok nasi dan menyuapinya ke nara,namun tidak ada respon sama sekali dari Nara.

"buka mulutmu ni" ucap deren yang kesal lantaran nara tidak peka

Nara dengan sekuat tenaga menyembunyikan rasa malu mungkin saja saat ini wajahnya sudah memerah,perlahan nara membuka mulut dan memakan nasi goreng yang diberikan oleh deren.

"gimana"

"enak kok"

mereka pun menyelesaikan sarapan yang penuh drama tersebut dan segera berangkat kuliah.

~~~~

"Ra,apa hubungan mu sama deren"

Baru juga nara duduk dikelasnya desy sudah menanyakan hal tersebut

"Pagi desy!!!!" ucap nara dengan kesal

Desy pun hanya tersenyum tahu jika temannya ini sebentar lagi akan marah

"aku kan kepo ra"

"nanti aku cerita kalo waktunya pas"

"okey"

MY WRITER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang