5

15.3K 1.2K 76
                                    

Semenjak kejadian di atas yacht itu entah kenapa saat aku melihat sekilas Liora datang ke mansion milik Anka, aku langsung menghindarinya bahkan asisten rumah tangga disini selalu memintaku untuk menemuinya namun aku memilih berada di kamar karena sejujurnya aku ingin membuang rasa kagumku padanya

Aku takut jika aku tidak menjauhinya, aku malah semakin dalam mengaguminya dan ku tidak ingin berlarut-larut pada perasaan ku, aku takut malah terjebak dengan perasaan terlarang ini

Aku tidak ingin merusak pertunangan nya dengan pria yang bernama Arthur itu, aku juga tidak mau jika Anka nanti tau perbuatan Liora padaku, Anka pria baik dan aku merasa menjadi sangat jahat jika menghianatinya seperti ini, bahkan aku berhianat dengan adiknya sendiri

Maafkan aku Anka, aku berhianat di belakangmu dan aku tidak akan mengulanginya lagi

"Sayang, kamu didalam?"

Kepalaku sontak menoleh kearah pintu kamarku yang terbuka, terlihat Anka berjalan kearahku sambil sibuk memasang dasinya

Aku tersenyum lembut dan berdiri didepannya lalu dengan perlahan memakaikan dasinya agar terlihat rapi "ada apa mencariku pagi-pagi hum?"

Anka tersenyum manis dan menunduk menatapku "Untuk mendapatkan vitamin pagiku dan juga semangatku, oh ya sayang...nanti jangan lupa datang kebutik ya, pernikahan kita tinggal 3 hari lagi tapi kita belum sempat memilih gaun untukmu gara-gara kesibukan ku, maafkan aku"

Aku mengangguk mengerti dan tersenyum manis "gak papa kak, aku ngerti kok, nanti aku akan ke butik"

Anka memegang kedua pipiku lembut dan tersenyum manis saat menatapku , wajahnya terlihat sangat tampan jika dilihat sedekat ini sedangkan aku mengulum senyumku "apa ada yang aneh dengan wajahku?"

"Tidak, hanya saja yang aneh adalah kenapa kamu semakin cantik setiap hari"

"Gombal"

Anka tertawa pelan lalu mengusap-usap pipiku namun dahiku mengernyit melihat tatapan Anka yang mendadak berubah serius "aku mohon padamu untuk jangan dekat-dekat dengan Liora"

"Liora adalah lesbian"

Deg

Jantungku sontak berdegup sangat kencang ketika mengingat bayangan Liora yang selalu menciumku saat Anka tidak ada di sekitarku

Kedua mataku sontak membulat sempurna "apa kamu yakin kak? Bukannya Liora itu bertunangan dengan pria? Mana mungkin Liora lesbian"

Anka mengangguk "benar, tapi dulu dia punya kekasih seorang perempuan dan untung saja hanya aku yang mengetahuinya, kalau daddy mommy sampai tau Liora lesbian, mungkin Liora akan dihukum atau lebih parahnya dikeluarkan dari keluarga Narendra"

Tunggu...berarti Liora seorang lesbian? Demi apa? Kok bisa perempuan secantik dia malah jadi lesbian? Apa stok pria tampan di dunia ini sudah habis sehingga dia memilih perempuan cantik?

Anka memegang kedua bahuku pelan dan menatapku lekat "aku minta kamu jangan terlalu dekat dengan Liora saat aku tidak ada, aku tidak mau dia menjeratmu apalagi aku pernah melihat tatapannya padamu disaat hari pertunangan Liora  dan Arthur, Liora selalu menatap mu dan aku jadi menaruh curiga kalau Liora ada kemungkinan menyukaimu atau bisa jadi tertarik padamu"

Deg

Aku menggeleng cepat dan tersenyum gugup "mana mungkin Liora menyukaiku kak Anka, lagi pula banyak perempuan diluar sana yang lebih cantik dariku"

Semoga Anka tidak mengetahunya...semoga saja dia tidak tahu

Anka menghela nafas pelan "aku hanya mengingatkanmu sayang, jangan dekat-dekat dengannya, ya sudah...aku berangkat dulu, sampai nanti di butik ya"

Aku tersenyum manis dan melihat punggung Anka keluar dari kamarku meninggalkan aku sendiri yang masih termenung bingung

Liora lesbian? Pantas saja dia menciumku tanpa ragu sedikitpun, tapi dimana kekasih perempuan nya? Kenapa waktu di hari pertunangan nya aku tidak melihat Liora mendekati kekasih perempuan nya?

Hishh bodo amat lah, ngapain juga aku ngurusin Liora

Aku berjalan kearah balkon kamarku dan melihat Anka masuk kedalam mobilnya lalu mobil itu berjalan pergi membelah lapangan golf yang luas

Tatapanku beralih ke tumpukan buku di meja, aku tersenyum tipis mengingat Anka mengijinkanku kuliah lagi saat aku sudah menjadi istri sahnya nanti dan aku berniat ikut tes sbmptn di universitas negeri di Jakarta, aku ingin menjadi dokter, aku ingin menyelamatkan nyawa orang dengan kemampuan dan keahlianku

Aku duduk didepan meja belajar dan membuka buku lalu mulai fokus ke soal-soal latihan tes sbmptn , tes sbmptn akan dilaksanakan 4 bulan lagi, jadi aku harus berusaha keras agar bisa lulus

Tanpa aku sadari aku sudah belajar selama 5 jam lebih dan kulihat jam dinding sudah menunjukan pukul 1 siang, aku harus bersiap untuk ke butik nanti

Kututup buku dan menuju kamar mandi, aku harus berendam agar otakku menjadi rileks dan dingin karena sedari tadi otakku seperti air mendidih hingga muncul asap di atas kepalaku

Bau harum tubuhku setelah berendam membuatku tersenyum manis, kulitku menjadi lembut dan kenyal, aku rasa aku sekarang menjadi bidadari yang tak bersayap

Setelah mandi, aku memakai kaus putih polos di tambah long cardigan berbahan wool sebagau outer lalu untuk bawahan aku memakai skynny jeans model riped, tak lupa juga shoulder bag san sneakers putih dan kubiarkan rambut panjangku terurai

Aku tersenyum melihat penampilan ku didepan kaca  dan tersenyum manis "okey, sekarang hanya butuh make up tipis dan pelembab bibir"

Aku keluar dari kamar dan tersenyum manis kearah asisten Anka yang berjalan kearahku namun dahiku mengernyit menatap wajah sendunya "nona, ada kabar buruk"

Kabar buruk apa? Keluarga Narendra bangkrut? Atau Anka ingin membatalkan pernikahan nya? Kalau Anka membatalkan pernikahan ini sih itu kabar gembira bukan kabar buruk

"Tuan muda Anka meninggal karena kecelakaan"

Deg

Tubuhku mendadak melemas bahkan kedua mataku membulat tak percaya sedangkan bibirku melongo karena bingunh mendengar berita kematian Anka yang terlalu mendadak

Anka meninggal karena kecelakaan? Apa ini mimpi?

"Tolong antar aku kesana",pintaku dengan nada pelan karena aku masih sangat syok dengan kabar ini

Asisten Anka menggeleng pelan "maaf nona, tapi nona Liora tidak mengijinkan nona kesana"

Dahiku mengernyit bingung "tapi kenapa? Aku calon istri Anka, kenapa aku tidak boleh melihat jasad kak Anka?"

Asisten Anka hanya menunduk "maaf nona, saya hanya menuruti perintah, dan nona silahkan kembali kekamar nona"

Aku berjalan ke dalam kamarku dengan lemas, malaikat ku meninggal lalu siapa yang akan berbaik hati padaku, siapa yang akan menolongku?

Aku terduduk lemas di sofa dan menyandarkan punggungku

Tapi tunggu...jika Anka meninggal, berarti aku sudah bukan milik siapapun lagi, aku jadi bebas? Benar...aku bebas, aku harus terbang dari sini, aku harus meninggalkan tempat ini dan memulai kehidupan ku yang baru

Voted?
Komen?

Something Inside Of Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang