30

10.3K 945 57
                                    

"Anggab aja rumah sendiri Rain"

"Makasih kak"

Kak Mishall tersenyum manis "aku buatin coklat hangat dulu untukmu, kamu istirahat aja"

Aku hanya mengangguk dan kulihat kak Mishall keluar dari kamar, kini aku memilih melihat lihat sekeliling kamar kak Mishall

Kedua bibirku melongo tak percaya melihat banyaknya piagam dan piala penghargaan di lemari kaca milik kak Mishall

Kebanyakan kak Mishall berprestasi di bidang akademik kalau non akademik dia lebih kebanyakan juara taekwondo, aku gak boleh macam-macam sama kak Mishall, kalau macam-macam nanti aku bisa di tendang terus terbang sampai ke langit ketujuh

Kini pandangan ku beralih ke foto keluarga kak Mishall, aku terdiam melihat seorang pria tampan dan gagah yang memakai baju pilot, dia sangat mirip dengan kak Mishall, wah lumayan nih buat jadi salah satu calon suamiku

Kini aku menghampiri sebuah piano yang berada di sudut kamar kak Mishall, aku terpesona dengan gagahnya piano ini, sumpah demi apa ....kak Mishall punya piano Liminal? Gila ini piano harganya 6 miliyar

Dengan hati-hati kubelai piano ini dengan perlahan bahkan aku bisa merasakan getaran dari piano ini

"Apa kamu mau bermain?"

Aku sontak menoleh ke arah kak Mishall yang masuk kedalam kamar sambil membawa secangkir coklat hangat di tangannya lalu meletakan nya di atas meja depan sofa yang berada dikamar nya

Dia menghampiri ku dan memegang kedua pundakku lalu membawaku untuk duduk didepan piano mewah ini "apa kamu bisa memainkannya?"

Aku mengangguk lemah "sedikit kak, boleh aku coba?"

"Tentu boleh"

Dengan perlahan aku mulai menekan note dengan santai

(Anggab saja yang main Rain)

Kudengar suara tepuk tangan dari kak Mishall dan aku tersenyum manis "gimana kak? Keren?"

Kak Mishall mengangguk cepat "keren banget, sayangnya kurang nyanyi"

"Suaraku jelek kak"

Kak Mishall terkekeh pelan "hahaha astaga, ya udah kamu minum dulu ya, aku buatin coklat hangat"

"Wah makasih kak"

Aku menutup piano itu lalu duduk di sofa dan menikmati hangatnya cokelat yang mengalir di tenggorokan ku, tiba-tiba aku teringat Kevin

Kak Mishall duduk disamping ku dan aku menatap kak Mishall lekat "kakak tadi nerima pernyataan cinta dari Kevin?"

Kak Mishall menggeleng pelan "gimana mau nerima kalau hatiku masih di penuhi olehmu hum? Kamu aja gak mau keluar keluar dari hati kakak"

Aku sontak terdiam dan menunduk dalam "maaf kak"

Kurasakan tangan kak Mishall menggenggam tanganku dengan lembut "gak papa Rain, kakak gak mau maksain kamu buat membalas perasaan kakak kok, jadi coba kamu cerita, kenapa tadi kamu mendadak nangis?"

Duh mampus

"Gak papa kok kak"

"Yakin hum?"

Something Inside Of Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang