Something Inside Of Me (Completed)

31 (18++)

Ada sedikit adegan panas jadi bagi yang puasa harap membaca saat sudah berbuka
Kalau yang tidak puasa seperti author langsung tancap gas saja
Terimakasih banyak

Plakkkk

"KAMU MAU JADI JALANG HAH?KAMU MAU JUAL DIRIMU SAMA ANAK LESHAM ITU?"

Aku sontak memegang pipiku yang terasa panas karena tamparan keras dari Liora saat kami baru saja tiba di rumah

Dengan kasar Liora menarikku menuju kamar dan melemparkan tubuhku ke atas tempat tidur, dia merangkak kearahku dan ....

Sraakk

Baju tidur milik kak Mishall terobek sempurna dan kulihat wajah Liora dipenuhi amarah sekarang, aku hanya diam karena apa? Karena jika aku melawan, Liora akan semakin menjadi-jadi

Kurasakan rahangku di cengkeram kuat dan kini kuku di jari Liora kembali merobek kedua pipiku, aku hanya mengigit bibir bawahku menahan rasa sakit di pipiku dan menahan perih di hatiku

Apa aku manusia? Tapi jika aku manusia, kenapa aku merasa setan derajatnya lebih tinggi dariku?

"Kamu udah ngapain aja sama dia hah?"

"Akhhh"

Liora terus menekan jarinya di rahangku sampai aku merasa kalau kulitku benar-benar robek sekarang

"Jawab sialan"

Tess

Sial...kenapa aku mudah sekali menangis, untuk apa aku menangis?

Liora melepaskan cengkeramannya dan pergi entah kemana meninggalkan ku sendiri terduduk di atas tempat tidur

Aku melihat pakaianku yang sudah robek dan berjalan menuju lemari dengan lemas untuk mencari kemeja, dengan cekatan kubuka bajuku dan memakai kemejaku lalu kulepas juga celanaku dan menggantinya dengan celana pendek selutut

Tanganku dengan perlahan menyentuh pipiku yang perih dan aku terdiam melihat darah di tanganku , aku sontak berdiri didepan cermin

Kulihat bekas cengkeraman Liora tadi sangat dalam dan kini aku berjalan menuju wastafel untuk membasuh wajahku dengan air

Akhhh perih banget

Aku kembali mengusap air mataku dengan kasar dan aku menoleh kearah pintu kamar mandi yang terbuka, disana terlihat Liora yang dengan santainya membuka bajunya didepanku

Aku sontak keluar dari kamar mandi tanpa memperdulikan Liora yang menatapku

Sabar Rain....semua ini pasti berlalu, suatu saat kamu pasti akan terbebas dari si gila itu

Aku memilih duduk termenung di balkon kamar dan melihat kearah pemandangan kota Bandung didepanku

Andai saja aku bebas, pasti aku tidak akan tertekan seperti ini

"Apa kamu sudah makan?"

Aku menoleh kearah Liora yang menghampiri ku dan duduk disamping ku

Perempuan brengsek ini benar-benar membuatku muak, sok perhatian tapi kejamnya minta ampun

Aku berdiri dari dudukku namun sialnya Liora memegang tanganku dan menarik tubuhku hingga aku jatuh di atas tubuhnya "mau kemana hum?"

Kurasakan tangan Liora membelai pipi ku yang masih perih dengan lembut "sudah kubilang kan, jangan membangkang sayang, jangan pernah melawanku"

"Kenapa kamu nakal sekali hum?"

Aku sontak memalingkan wajahku saat bibir Liora hendak menyentuh bibirku dan kudengar dia menghela nafas kasar "maaf untuk kejadian kemarin dan maaf juga untuk kejadian hari ini, suatu hari kamu pasti akan mengerti sayang"