11

3.8K 319 41
                                        


Jika dirimu menginginkan sesuatu maka berusaha lah untuk mendapatkannya bukan hanya dengan berkata kata tapi tiada usaha yang dikeluarkan

Happy reading

🦋🦋🦋

Selama satu hari satu malam telah pun mereka isi dengan kebahagiaan dan kegembiraan dari keluarga Mahendra dan tak lupa juga kehadiran Fino disamping mereka.

Dan selama itu juga Fino tetap berada di RS di temani anggota keluarganya yang bergiliran buat mengongsikan  cerita cerita lucu terkadang membuatkan semua yang ada di ruangan itu tertawa. Ditambah lagi Hiro dan Regan yang tak henti hentinya bercerita saat mereka bertiga di panti.

Kini di ruangan cuma ada Fino papa dan mama nya. Jika di tanya anggota keluarganya yang lain mana, mereka sibuk mengurus urusan mereka masing masing begitu juga opa dan oma nya yang baru saja pamit pulang dari RS itu juga di bujuk Fino biar mereka pulang buat istirahat.

"Baby makan yuk mau pulang ye kan? Kalau mau sekarang Fino harus makan" ucap Elyanah dengan senyuman yang tak luput dari bibirnya untuk anak kesayangannya ini.

"Mau papa yang suapin boleh?" pinta Fino ke mamanya sambil menatap papanya yang masih enteng duduk di sofa sambil memangku laptopnya.

"Bentar mommy panggilkan papa dulu ya" ucap Elyanah lalu menghampiri suaminya yang lagi mode gila kerja.

"Mas udah dulu dong kerjaan nya itu baby minta kamu suapin dia makan" ucap Elyanah ke suaminya itu

Mendengar itu Randy langsung saja berjalan ke arah anak kesayangannya dan langsung memeluk tubuh anak itu.

"Baby marah tu sama papa kamu kerja mulu kita di cuekin" ucap Elyanah menyindir sang suami tercuintahhh

"Iya iya deh maafin papa ya baby tapi kan papa kerja biar papa punya banyak waktu luang buat sama sama dengan baby" ucap Randy ke anaknya itu

"Ya tapi..." Ucapan mamanya terhenti saat setelah mendengar bunyi asal dari perut Fino menandakan anak itu sangat lapar.

"Baby mommy laper udah tu makan ntar kita ngobrol lagi" ucap Elyanah dan memilih buat duduk di samping anaknya itu begitu pula Randy yang fokus memberi suapan demi suapan bubur untuk anaknya

Jika ditanya, Fino makan bubur? Apa dia suka? Semua makanan dia suka bubur yang lembek aja dia makan. Katanya sih semua makanan itu kan turunnya dari tuhan jadi kita harus bersyukur dengan apa yang telah di berikan

Tak berselang lamanya Fino baru mengingat jika saat ini udah masuk dua hari dia di RS dan hari ini emang seharusnya dia akan pulang dari tempat serba putih ini.

"Fino kangen bunda, apa bunda sudah makan bund maaf Fino belum bisa bantu bunda" batin Fino

"Ma kapan aku pulang? Fino ga mau buat bunda makin khawatir jika Fino belum pulang" ucap Fino membuatkan mereka terdiam

"Fino gak mau sama mama papa? Tinggal sama kita hm?" Tanya Elyanah ke anaknya itu

"Bukan gitu mam Fino mau tinggal sama kalian tapi biarkan Fino ketemu bunda dulu boleh yaaa Fino mohon Fino gak mau bunda khawatir sama Fino" ucap Fino sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada

Melihat itu Elyanah dan Randy langsung saja mengiyakan permintaan anaknya. Lagipun mereka tidak tega anak kesayangan mereka ini terus memohon seperti itu.

"Iya boleh nanti kita ketemu sama bunda Fatiha okey, Sekarang Fino makan lagi ni tinggal dua suapan terakhir loh" ucap papa dan diiyakan saja oleh Fino tak lupa wajahnya juga tambah gembira

"Pa? Fino mau bantu bunda tapi Fino ga tau gimana pengen bantu hmm apa di tempat papa kerja ada kekosongan mungkin Fino bisa kerja gitu, soalnya kasian di panti kata bunda ekonomi nya lagi menurun jadi harus hemat dengan sisa uang yang ada buat belanja makan" ucap Fino sambil menatap mata mama dan papanya secara bergantian

(Yang bener aja ni anak mau kerjanya kok di perusahaan papanya sendiri wkwkw yakali pin pin)

"Ngapain anak papa ini kerja hmm kan masih ada papa. Gini deh papa janji bakal bantu panti asal dengan satu syarat gimana?" Ucap Randy sambil menaik turunkan alis kanannya

"Apa syaratnya pa?" Tanya Fino semangat

"Mas jangan aneh aneh deh kamu pake acara syarat segala ga ikhlas" ucap Elyanah. Ya kan anak sendiri loh masa ada syarat segala sih fikir nya

"Ga aneh aneh kok kan baby" ucap Randy ke Fino

"U'um ma Fino okey okey aja kok di kasih syarat" ucap Fino ke mamanya itu

"Iyaudah deh iya iya mama ngalah" ucap Elyanah lalu memilih memeluk sebentar tubuh anaknya dari samping

"Syaratnya Fino harus jadi anak yang penurut jangan ngebantah dan lebih penting jangan pernah berbohong kepada siapa pun di anggota keluarga kita. Jika ada masalah langsung bilang ke papa mama sama yang lain juga jangan pendam. Dan jangan pernah sakit dan pergi tinggalkan kita lagi cukup yang dulu sekarang papa mau kita abdi kan momen momen terindah yang bisa kita ingat sampe akhir hidup kita. Gimana setuju dengan syarat papa?" Tanya Randy ambil tersenyum menatap lekat mata milik anaknya itu

"Iya Fino janji, tapi sekiranya kalian ingin Fino pergi Fino akan lakukan semua itu agar kalian semua bahagia, Fino mau kalian semua bahagia dengan kehadiran Fino bukan kesedihan" ucap Fino tetap tersenyum walaupun hatinya merasa takut jika hal itu benar benar terjadi. Dimana dirinya di buang oleh keluarganya itu menjadi satu hal yang sangat ditakuti nya saat setelah mengetahui jika dirinya mempunyai sebuah anggota keluarga.

"Percayalah pada kita baby, hal itu tidak akan terjadi. Ingat ini usaha papa opa daddy dan abang abangmu cukup banyak buat mencari kamu karna apa? Karna kita sayang sama kamu. Sayang kita ke Fino itu sangat besar. Jika di suruh pilih kekayaan dan dirimu kita akan pilih kamu. Kamu adalah berlian kita semua dan berlian itu sangat mahal jadi tidak akan kami sia sia kan dan membuangnya begitu saja" ucap Randy, sementara Elyanah hanya bisa memeluk Fino. Ingin berkata juga dirinya tidak tahu ingin menjawab jadi dirinya membiarkan sang suaminya itu membalas ucapan anaknya ini.

"Fino juga sayang kalian, sayang banget. Dulu Fino selalu mikir dan bertanya tanya di benak kenapa Fino bisa di panti? Kemana orang tua Fino? Apa Fino tidak diinginkan? Apa orang tua Fino udah gaada? Tapi berkat Hiro, Regan dan juga bunda, Fino seakan mempunyai harapan lagi untuk masuk ke keluarga kecil antara bunda, Fino, Regan, Hiro sama adek adek yang ada di panti sehingga lah saat ini Fino baru tahu jika orang tua Fino lagi nyariin Fino, makasih udah mau nyari Fino" ucap Fino memeluk kedua orang tuanya erat

Sehingga tanpa sadar seseorang memasuki ruangan tersebut dengan sedikit cemberutnya saat melihat ketiga itu berpelukan

"Gak diajak ni!!"





30.03.2021
_dyna.

Rafino||•TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang