14

2.9K 270 38
                                    

Keterbiasaan bersama akan menyukarkan seseorang untuk mengikhlaskan kepergiannya

Happy Reading

🦋🦋🦋

Kini mereka sudah berada di ruangan serba putih. Di atas kasur bukan cuma seorang melainkan tiga orang. Siapa lagi kalau bukan Fino, Hiro dan Regan. Setelah Fino yang di kabarkan demam tinggi diikuti Hiro dan Regan membuatkan anggota keluarga mereka ikut kecoh dan buru buru menghantarkan ketiga anak itu buat di rawat di rumah sakit.

Flashback On

"Tuan, tuan muda Fino..." belum juga ucapan assiten itu selesai malah mereka yang lain sudah buru berlari  melihat keadaan kesayangan mereka itu.

"Hiksss b-bunda jangan ninggalin F-Fino hiksss bunda F-Fino ga mau sendiri hiksss siapa si-siapa yang bikin bunda gitu bunda hikss hikss maafin Fino hiks ga bisa b-bantu bunda hikssss" tangis Fino

Bunda, orang yang selama ini di sampingnya yang selalu menyayanginya malah pergi dengan cara seperti itu. Jangan kan melihat saat mengetahui bahwa bunda kesayangannya itu mati terbunuh membuatkan Fino hancur sehancur hancurnya.

"Hikssss bundaaaaaaaaaa hiksss kenapa ninggalin Fino hiks bunda bawa Fino" tangis Fino dengan matanya yang tetap terpejam

Elyanah yang melihat itu langsung saja memeluk anak itu erat

"Shhhh sayang bangun jangan gini mama sedih lihat kamu begini jangan nangis yaa ayo bangun sayang" ucap Elyanah sambil mencium kening Fino yang terasa sangat panas

"Mas, Fino demam" ucap Elyanah panik diikuti Randy yang langsung menggendong anaknya itu keluar kamar tanpa pamit lagi dengan lain

Sepeninggalan Randy dan Elyanah diikuti anak anaknya. Kini Regan dan Hiro lagi yang sama seperti Fino tadi

"Bunda? Hiksss hiksss Regan nakal ya bund hikss hiks pulang bund jangan pergi hiksss hikss bunda maaf udah lama ga jenguk bunda tapi kenapa bunda pergi g-gak bilang bundd" tangis Regan sambil terisak isak

Hal itu membuatkan semua sedih melihatnya,

"Bunda kenapa hiksss bunda Hiro mau peluk hikss Hiro kangen hikss bunda pulang bund hikss bunda Hiro sayang bunda jangan pergi bund"

"Hiksss hiksss bunda H-Hiro janji bakal jagain Regan ama Fino tapi bunda p-pulang bund hiksss Hiro gak kuat hiksss" tangis Hiro tak lama dirinya tersadar langsung terduduk

"Bunda!!!!!" Teriaknya

"Regan? Fino? Bunda? bunda mana hiksss mommy bunda mana hiksss Fino mana mommy" tangisnya di dekapan mommynya

Yang pertama Jeya rasakan adalah hangat. Suhu tubuh kedua ank itu juga sama seperti Fino. Mereka juga ikutan demam

☁️☁️☁️

Sementara di rumah sakit, Irfan langsung mendapat telfon dari Irsyad jika mereka akan segera kesana membawa Hiro dan Regan yang juga turut demam seperti Fino

"Mas hiks aku khawatir sama Fino" ucap Elyanah yang masih di dekapan sang suaminya itu

"Semua akan baik baik saja kamu tenang lah" ucap Randy yang tak dipungkiri dirinya juga sedang dilanda khawatir tak lama datanglah Mahendra dan Herald

"Gimana keadaannya?" Tanya Herald dan Mahendra secara bersamaan

"Masih didalam, Hiro dan Regan gimana?" Tanya Randy ke Herald

Rafino||•TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang