25

1.7K 214 50
                                    

Terkadang hal sepele akan membuatkan kita tertawa tetapi sebaliknya hal sepele itu juga lah yang akan merumitkan hidup kita kelak

Happy Reading

🦋🦋🦋

"Ganggu lu sana keluar!!!!" Ucap Irsyad marah

"k...kaka?" Panggil Fino ketakutan

"PERGI GAK LO SANA KELUAR ANJINGGG!!" Bentak Irsyad membuatkan Fino menunduk dan menangis

"Huaaaaa ka Irsyad marahhhh hiksss hiks huaaa" tangis Fino membuatkan Irsyad tersadar akan kehadiran adeknya itu

"Adek kok di sini jangan ke sini" ucap Irsyad dengan nada tinggi nya

"Kak Irsyad kok marah" tangis Fino lagi

"Pergii!!!!! Huaaaaa" teriak Irsyad naik atas kasurnya sambil memeluk guling ya

Mendengar itu tangis Fino makin kuat dan membuatkan semua anggota keluarga mereka datang ke kamar Irsyad

"Ada apa ini?" Tanya Halena

"Baby kenapa nangis hm?" Tanya Randy lalu menggendong anaknya itu

"Irsyad kamu apain baby sampe nangis gitu?" Tanya Herald

"Maaf dad tapi huaaaaa!!!" Teriak Irsyad lagi sambil memandang dinding di belakang mereka

"Kamu kenapa kak" tanya Jeya ketakutan

"Kesurupan?" Tanya Hiro ke Regan

Regan yang melihat ke arah di mana mata Irsyad memandang pun ikut berpaling dan memandang dinding di belakang mereka. Seketika...

"HUAAAAAA KECOAAAAA ANJEERRRRR HUAAAAAAA MOMMY TOLONGGG" teriak Regan saat melihat kecoa itu terbang ke arah mereka

Mendengar itu membuatkan Fino memberhentikan tangisnya dan menatap kecoa yang sedang terbang ke arahnya

"HUAAAAAAAA PAPA KECOAAA!!!! HUAAA HIKSSSSS" tangis Fino meledak lagi saat kecoa itu mendarat di seragam yang di pakainya

Dengan perasaan sedikit takut Randy langsung saja mengibas tangannya ke seragam Fino yang terdapat seekor kecoa itu

Tepat sasaran kecoa itu terbang lagi dan malah mendarat tepat di tangan Iskandar, si dingin itu malah menampakkan wajah datar sambil menatap ke semua mereka yang ada di kamar tersebut

"Hahahaha hmm" ketawa Iskandar menggelegar di kamar itu membuatkan mereka semua keheranan dan sedikit bingung

"Hahaha HUAAAAAA BANGSAT KAU LARI GAK DARI TANGAN GUE" teriak Iskandar lalu berlari keluar dari kamar Irsyad sementara yang lain bernafas lega dan masih berfikir apa yang tadi itu Iskandar atau bukan?

Es kutub? Takut kecoa? Beneran ga salah?

Itu yang ada di pikiran mereka, sementara Fino masih terisak di gendongan Randy. Dirinya tidak ada niatan buat turun dari gendongan tersebut. Maklum saja Fino itu takut sama semua binatang kecuali kelinci.

Jadi tak heran jika dirinya berteriak sekencangnya saat kecoa tadi itu hinggap mendekat ke arahnya

"P..papa kecoa hikss" Isak Fino lirih

"Udah gaada jangan nangis kan Fino mau sekolah masa udah ganteng pake bedak wangi wangi semua tapi nangis tu ga malu sama Hiro dan Regan?" Tunjuk Randy ke arah dua anak yang saat ini berada di atas kasur milik Irsyad mereka berdua juga takut dan ikutan teriak saat kecoa tapi mendarat di seragam Fino

"Mau susu coklat" ucap Fino kecil tapi masih bisa didengar oleh Randy

"Sayang baby mau susu coklat nya" ucap Randy dan diiyakan saja oleh Elyanah

"Bentar ya mama bikinin dulu" ucap Elyanah.

"Kita tunggu di kamar baby aja" ucap Randy lalu diiyakan oleh istrinya itu setelah itu dirinya memilih untuk beranjak pergi dari kamar tersebut diikuti istrinya yang sebelumnya diberhentikan sebentar oleh pesan Hiro untuknya

"Maaaa masukkin aja tu susu nya di dot" pesan Hiro dan Elyanah ingin bertanya tapi dikurungnya saat mengingat bahwa anak kesayangannya itu meminum susu pake dot semalam.

"Iya" ucap Elyanah lalu beranjak pergi dari kamar itu diikuti mereka yang lain kecuali Hiro, Regan, Herald, Jeya dan pastinya Irsyad

"Irsyad kecoa tu kecil loh dari kamu yang udah gede kayak gorilla ngapain teriak teriak sih malu maluin" ucap Herald ke anaknya itu

"Dad aku ini anak daddy loh kok disamain sama gorilla sih ga ada yang baik baik gitu ah" ucap Irsyad membuat kan Regan terkekeh kecil

"Tau ni Irsyad tu baby Fino nangis ngira kamu bentak dia jangan lupa ntar minta maaf" ucap Jeya dan diiyakan oleh Irsyad

"Mommy sama daddy keluar dulu kamu cepetan mandi, Hiro Regan juga cepetan kalian mandi gih mau sekolah kan" ucap Jeya dan langsung saja diiyakan oleh kedua anak itu sambil beranjak pergi dari kamar Irsyad diikuti kedua orang tua mereka

☁️☁️☁️

Sementara di kamar Fino saat ini, Fino setia meminum susunya yang ada di dot.

Plop.

"Kenapa baby?" Tanya Elyanah

"Kecoa tadi mana?" Tanya Fino lagi masih terlihat takut

"Udah gaada abang Is udah buang" ucap Randy dan itu membuatkan anaknya itu lega

"Udah jangan pikirkan kecoa lagi sekarang Fino habisin tu susu bentar lagi mau sekolah bukan" ucap Elyanah dan diiyakan oleh Fino yang kembali semangat

Setelah beberapa menit kemudian susu di dot Fino pun habis dan itu membuatkan Fino langsung bangun dari rebahan nya

"Ma pa mau sekolah" ucap Fino dan diiyakan langsung oleh keduanya

"Yaudah ayo kita turun ke bawah dulu Fino sarapan terus berangkat" ucap Elyanah

"Udah kenyang ma" ucap Fino tanpa ada bohong

"Hmm okeyy ayolah turun. Baby nya mama mau di hantar oleh siapa?" Tanya Elyanah

"Papa lah yang hantar kan baby" ucap Randy dan diberi gelengan oleh anaknya itu sendiri

"Sama abang aja" ucap seseorang yang baru saja keluar dari akarnya dan langsung mendekat ke arah Fino yang saat ini berjalan ke arah lift mansion

"Gak mau sama bang Razeed" ucap Fino lagi membuatkan abangnya itu menatap Fino pasrah

"Terus mau sama siapa?" Tanya Elyanah lagi

Ting(bunyi lift)

"Mau sama bang Raynald!!" Ucap Fino lalu ingin dilepaskan gendongannya dari Randy dan papanya itu hanya pasrah untuk melepaskan anak itu

"Abang yang hantar Fino okeyy" ucap Fino membuatkan Raynald bahagia banget sehingga kan dirinya tersenyum sambil memakan sarapannya

Setelah Raynald selesai memakan sarapannya dengan cepat Fino membawa untuk pergi menghantarkan anak itu ke sekolah bersama Hiro dan Regan juga.

"Baby inget jangan makan sembarangan, jajan jangan ya aneh aneh jangan makan pedas, jangan bergaul dengan orang yang baby gak kenal cukup Hiro dan Regan saja. Mau kemana mana izin sama Hiro dan Regan dan diikuti dua bodyguard" ucap Elyanah dan di setujui oleh mereka semua

"Iya mama Fino inget" ucap Fino lalu bersalam dengan mama, papa, daddy, mommy, opa, oma dan kaka abangnya

"Kita berangkat dulu!!!" Teriak ketiga anak itu berlari keluar mansion

"Pantau putra saya dan juga kedua ponakan saya dengan ketat. Laporkan semua yang mereka lakukan saat di sekolah"

11.04.2021
_dyna.

Rafino||•TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang