19

2.3K 227 29
                                    

Langkah demi langkah yang kau tinggal kan akan mendekat kan mu dengan apa itu kebahagiaan tapi kebahagiaannya kau impikan tidak lah sama seperti takdir yang menentukan

Happy Reading.


🦋🦋🦋

"Oii sampai kapan kami disini kayak boneka pakaian di mall" ucap seseorang membuatkan mata teralih ke orang itu

"Eh lupa btw Fino ini kaka kenalin teman temannya kaka" ucap Irsyad menunjuk ke arah teman temannya

"Haiii nama Fino tu Fino umur Fino hmm bentar ya Hiro umur kita berapa Fino ga inget" ucap Fino sambil fokus meminum susu coklat

"Dasar pelupa adek siapa sih?" Ucap Regan

"Adeknya Hiro lah" sahut Hiro

"Fino bukan lupa cuma ga inget" ucap Fino tak mau dibilang pelupa

"Kan sama aja tu dek?" Ucap Irsyad

"Gak sama, coba deh abang eja sama nggak?" Ucap Fino membuat mereka ternganga lagi

"Iya deh Fino menang kita kalah" ucap Irsyad lalu ditertawai oleh Regan dan Hiro

"Gak kita elo doang, kita gak ikutan" ucap temannya itu membuatkan Irsyad menggeram

"Btw nama abang Edward Ardana panggil aja abang Ed" ucapnya sambil tersenyum

"Vero Farizam panggil bang Vero" ucapnya simple dengan wajahnya yang datar dan dingin membuatkan Fino menunduk takut

"Hallo nama abang Galih Alfaqih panggil abang Galih terus Abang yang paling ganteng dan terpintar dari mereka ini" ucap nya bangga membuatkan mereka menatapnya dengan tatapan sinis kecuali ketiga anak itu

"Dih matematika aja masih nyontek tugasan si Vero" ucap Irsyad membuat mereka tertawa

"Jadi ini Fino gue akan buat orang itu menderita udah membuat anak seimut dia sakit" batin seseorang itu

☁️☁️☁️☁️

Lain pula di sebuah ruangan gelap, untuk pengetahuan para lelaki sekarang lagi di satu tempat tak lain tak bukan di ruang bawah tanah. Mereka saat ini lagi berhadapan dengan dua orang lelaki yang disekap akibat membunuh pemilik dan anak anak panti tersebut.

Tak lama terdengarlah deringan hape yang berasal dari saku celana milik Randy

"Siapa sih yang telfon saat kayak gini" gumam Randy sambil pamit keluar dari ruangan gelap tersebut

"Tumben ngecall" gumamnya lagi setelah melihat tanda nama istrinya yang menghubunginya saat ini

"Hallo ada apa sayang"

"..."

"Yaudah bentar lagi mas ke sana"

"..."

"Nanti mas urusin itu sekarang kamu masuk kembali ke ruang rawat putra kita. Jangan keluar dari ruangan itu tanpa pengawasan bodyguard"

Rafino||•TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang