29

1.6K 206 42
                                    

Namanya juga seorang ayah, dia akan melakukan apapun itu untuk membahagiakan putra dan putrinya. Sesusah apapun permintaan anaknya itu untuk digapainya akan tetap diusahakan nya agar permintaan tersebut dapat dilunaskannya

Happy reading.


🦋🦋🦋

Tak lama terdengar bunyi hujan di luar mansion dengan cepat Fino meminta untuk Randy melepaskan gendongan nya. Setelah itu Fino langsung berlari ke taman belakang mansion diikuti Elyanah dan Randy di belakangnya.

"Baby jangan main hujan sayang ayo masuk astaga ntar sakit" ucap Elyanah sedikit menguatkan suaranya agar terdengar oleh anaknya

Tapi tau lah si bocil tingkahnya gimana kalau udah liat hujan ya main lah dan dia ga peduli sama ucapan mamanya itu.

"Baby ayo sini jangan main hujan" ucap Randy ke anaknya

"Ayo pa sini sama Fino!!" Teriak Fino sambil bermain hujan

Mendengar itu Randy yang gak sabaran langsung saja mendekat ke anaknya itu niatnya buat menggendong anaknya agar berhenti bermain hujan. Tetapi....

🎸🎸🎸

Akibat bermain hujan tadi membuatkan Fino menjadi tidak enak badan, tubuhnya yang terasa panas dan dirinya lemah membuatkan seluruh keluarganya panik di tambah lagi Randy yang juga ikutan demam akibat mengiyakan permintaan anaknya buat ikut sama bermain hujan. Jadi lah anak dan papa ini berada di kasur di temankan kompresan di kepala masing masing

"Sebaiknya kita hubungi dokter Allard deh panas di tubuh baby bisa di bilang tinggi gitu juga papa" ucap Raynald yang sedari tadi khawatir menatap Fino

"Shandy hubungi dokter Allard sekarang juga" ucap Mahendra yang juga berfikir sama seperti cucunya itu

"Baik tuan" ucap Shandy langsung saja dia beranjak buat menghubungi dokter agar tuan muda dan tuannya itu dapat penangganan khusus dari doktor langsung.

Sementara di kamar, kamar ini diisi kan beberapa dari keluarga Mahendra. Yang pastinya di kasur itu terdapat Fino dan Randy yang satunya tertidur akibat panas terlalu tinggi manakala yang satu lagi terdiam hanya menunggu semprotan kemarahan daddy nya itu

"Kayak anak kecil, main hujan, bukannya ngelarang anak malah ikutan main. Di mana otak mu Randy astagaaa ada anak bikin pusing aja gak masih kecil ga udah gede sama aja bikin pusing" ucap Mahendra memegang kepalanya membuatkan Hiro dan Regan yang melihat itu bukannya iba tetapi terkekeh geli.

"Tuh liat cucu ku tubuhnya panas akibat main hujan jika aja Elyanah yang nggak marah marah mungkin demam anak mu kalah tinggi seperti ini. Seru apa pun main tu hujan ingat akibatnya bukan cuma kamu yang akan sakit tu anak juga ikutan sakit. Untung ada kita kalo nggak siapa yang mau bantu Elyanah ngurus anaknya sakit mana ada bayi gorilla lagi yang sakit" ucap Mahendra membuatkan Regan tak tahan buat tidak ketawa terbahak bahak

"Hiks hiks huaaaaa" tangis Fino tapi dirinya tetap menutup matanya

"Heii sayang kenapa hm udah jangan nangis, jangan takut di sini ada mama ada yang lain juga" ucap Elyanah menenangkan  anak bungsunya itu

"Sebaiknya kamu tidur son jangan di dengar ucapan daddy mu itu. Jadikan ini sebagai pelajaran untuk kedepannya dan jangan ulangi lagi. Udah istirahat aja okey" ucap Helena ke anaknya itu. Apapun yang terjadi walaupun salah anaknya tapi dirinya tidak bisa memarahi anaknya itu. Dirinya tahu jika anaknya ini akan melakukan apapun agar anak kesayangan nya itu bahagia walaupun pada akhirnya dirinya juga merasakan panas di tubuh.

"Ga bisa mom anak ku sakit. Benar kata daddy ga seharusnya aku biarin anak ku main hujan" ucap Randy lalu beralih ke arah anaknya yang masih menangis itu

"Udah mas kamu istirahat aja biar aku yang nenangin baby" ucap Elyanah. Dirinya tidak mau jika nanti suaminya itu kelelahan

" Gapapa udah kalian keluar aja istirahat sana pasti kalian cape belum makan siang kan udah makan aja dulu biar aku temenin baby" ucap Randy dengan sekuat tenaga nya untuk duduk

"Yaudah kami keluar dulu kalau ga kuat langsung bilang ke Shandy biar bisa bilang ke kita" ucap Mahendra dan di setujui oleh yang lain setelah itu berlalu pergi keluar kamar Fino

Tinggallah Elyanah dan dua anak nya itu di kamar Fino

"Beneran papa mau jaga baby?" Tanya Raynald ke papanya itu

"Beneran udah sana urus perkerjaan kalian biar papa yang jaga baby gak apa apa papa kuat kok" ucap Randy lalu diiyakan saja oleh kedua anaknya itu

"Kalau ga kuat mending istirahat" ucap Razeed setelah itu ikut keluar dari kamar tersebut dan juga Raynald

"Ntar aku bawain makanan untuk mas sama baby okey, jangan lelah mas ntar baby juga ga sembuh sembuh loh" ucap Elyanah tersenyum ke suaminya itu sambil mengusap rambut anaknya

"Anak sama suami sama aja" batin Elyanah

"Aku keluar kamar dulu ya mas" pamit Elyanah setelah itu keluar dari kamar tersebut

Kini tinggal  Randy dan juga anaknya di kamar tersebut

"Baby maafin papa karna papa kamu sakit" gumam Randy sambil menutup matanya

Tak sadar jika anaknya itu terbangun lalu menatap papanya polos

"Kok tangan papa panas ya?" Gumam Fino

"Papa sakit?" Tanya Fino

"Pasti gara gara Fino bawa papa main hujan tadi semua salah Fino hiksss" tangis Fino sambil memeluk papanya itu dengan erat lalu ikut tertidur bersama papa nya itu

Ceklek

"Lahh tidur?"



17.04.2021
_dyna.

Rafino||•TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang