Jika tidak ingin sesuatu terjadi maka beringat ingat lah kalian untuk keselamatan semua. Memberitahu ataupun menasihati bukan bermaksud kalian menginginkan sesuatu itu terjadi tapi isinya bermaksud kalian ingin orang tersebut berhati hati dan berwaspada di luar sana
Happy Reading
🦋🦋🦋
Dirinya tadi sudah terbangun di subuh hari, setelah di minta istirahat sampai sekarang dia belum terbangun dari tidurnya.
Fino, anak itu yang tadi terbangun di subuh hari sekarang masih saja di alam bawah tidurnya. Entah apa saja yang di mimpikan anak itu sehingga memilih buat tidur dan tidak merasa terganggu dengan kehebohan di ruangan ini.
"Sepertinya dia sangat lelah" ucap Halena yang sedari tadi sudah terduduk manis di sofa yang ada di ruangan itu
"Gimana gak lelah mom, baby saja bangunnya subuh untung mau di bujuk buat tidur kalo nggak pasti sekarang yang ada dia rewel" ucap Elyanah
"Iya mom padahal anak anak masih tidur loh saat itu dia udah terbangun kata mas Herald sih mau sholat" ucap Jeya lagi dan disetujui oleh Elyanah
"Ada ada saja cucu ku itu. Mommy harap kalian berdua bisa jagain ketiga cucu mommy itu ya, harus bisa bahagikan kasih sayang kalian apalagi kamu Elyanah, mommy harap kamu bisa jaga cucu mommy" ucap Halena
"Pasti mom" ucap mereka berdua lalu tersenyum
"Ohiya El dengar pembunuh itu udah ketemu ya?" Bisik Elyanah bertanya ke kedua orang itu
"Hmm gausah di pikirkan hal itu biar para lelaki yang urus, untuk kalian berdua fokus saja menjaga anak anak kalian" ucap Halena lagi
Tak lama terbuka lah pintu ruangan itu menampilkan Irsyad dan di belakangnya ada tiga orang yang sudah tidak asing bagi keluarga Mahendra
"ASSALAMUALAIKUM ADEK ADEK KAKA YANG GANTENG" teriak Irsyad membuat kan Fino yang tertidur sedikit terusik
Melihat itu Regan dan Hiro langsung saja menatap Irsyad dengan tatapan tajam mereka
"Kaka kalo kesini jangan teriak teriak kira hutan ya ganggu adek aku tidur aja" ucap Regan datar
"Regan bicaranya jangan begitu sayang kan itu abangnya Regan, dan kamu juga Irsyad lain kali jangan teriak teriak" ucap Jeya
"Iya mom" ucap mereka berdua
Eughhhh..
"Mama hiksss..." Rengek Fino tetap menutup matanya itu
Mendengar itu, lekas saja Elyanah mendekat ke putra bungsunya itu dan membawa tubuh anak itu ke gendongannya
"Shhh.. udah jangan nangis masa ganteng ganteng gini nangis malu tu ada abang abang temannya kak Irsyad dateng eh malah liat baby nangis" bisik Elyanah di telinga Fino
Sejenak tangisan itu pun mulai berhenti dan terganti dengan isakannya
"Mau abang Ajeed" rengek Fino lagi sambil menenggelamkan wajahnya di pundak mamanya
"Hmm gini aja baby sama kak Irsyad sama kak Irfan dulu mama telfon abang buat ke sini gimana?" Tanya Elyanah tapi yang didapatnya malah gelengan tidak setuju oleh putra kesayangannya itu
"Mau sama opa" ucap Fino lagi
"Opa juga ada urusan sayang sama oma aja yuk sini" ucap Halena sambil ingin mengambil alih tubuh Fino tapi tetap saja Fino tidak mau
"Mau sama Hiro Regan" ucap Fino pelan
"Yaudah main yang bener kalo cape bilang sama mommy atau yang lain mama keluar bentar" pamit Elyanah tak lupa dirinya mencium kening Fino lembut
"Mom, Jeya aku titip Fino bentar aku mau bilang sama mas Randy dulu tentang Fino" ucap Elyanah
"Iya hati hati El jangan jauh jauh dari ruangan ini" peringat Halena.
Bukan apa apa cuma seperti yang diketahui orang berpengaruh di seluruh asia tak akan pernah lepas dari musuh. Musuh? Jangan ditanya musuh mereka bersebaran di muka bumi ini. Jadi untuk berwaspada mereka harus saling mengingati agar anggota keluarga mereka selamat
"Pasti mom" ucap Elyanah
Sementara Fino dan yang lain tetap berdiam sambil Regan dan Hiro yang setia menoel noel pipi Fino yang gembul.
"Hiro Regan jangan gangguin pipi Fino" ucap Fino sambil cemberut
"Pengen di cium ya tu bibir cemberut mulu ni baby satu" ucap Irsyad sambil menarik pelan bibir Fino
"Kaka sakit!!" Marah Fino sambil menatap tajam ke arah Irsyad dengan mata yang berkaca kaca.
"Eh eh jangan nangis dong shh jangan nangis ya ya ini kaka punya permen Fino mau" ucap Irsyad cepat agar Fino gak menangis yang pada akhirnya sakit lagi
"Gamau!!" Ucap Fino dengan wajahnya yang tampak ingin menangis
"Mau susu coklat?" Tanya Regan membuatkan Fino menatap Regan tersenyum dan mengangguk
"Mau mau Fino mau Regan Fino mau" ucap Fino sambil tersenyum sehingga matanya menyepet jangan lupa sambil menepuk tangannya.
Mereka yang melihat itu gemes pengen di gigit di peluk masuk ke dalam karung bawa pulang. Tapi masih inget jika Randy, sang papa kepada anak ini bisa saja membunuh mereka dengan cara kejamnya.
"Bentar Regan minta ke mommy dulu ya jangan nangis lagi" ucap Regan lalu berjalan mendekat ke arah mamanya buat meminta susu kotak perisa coklat miliknya
"Mommy? Susu coklat Regan masih ada nggak?" Tanya Regan
"Ada kok bentar mommy ambilkan dulu" ucap Jeya lalu sibuk mengambil minuman yang di minta anaknya itu
"Oma? Opa mana papa daddy kaka Is sama abang juga mana?" Tanya Regan ke Halena
"Lagi ada urusan anak kecil ga boleh tau" ucap Halena menoel hidung Regan itu
"Nah ini susu coklatnya, ini untuk Regan, ini untuk Fino dan ini untuk Hiro" ucap Jeya sambil memberikan susu kotak perisa coklat itu ke anaknya
"Makasih mommy"ucap Regan lalu beranjak ke arah tempat mereka bermain lagi
Ohiya tak lupa juga saat ini infus mereka sudah lepas loh itu juga paksaan dari Hiro dan disetujui oleh Regan. Akhirnya mereka mengiyakan saja kemauan kedua putra kecil itu dan tak lupa infus milik Fino juga dibuka.
"Nah ini untuk Fino dan ini untuk Hiro" ucap Regan sambil memberikan minuman itu ke mereka
"Terima kasih" ucap Hiro mengambil minuman itu
"Terima kasih Regan sayang deh" ucap Fino sambil melepaskan plastik penyedut minuman itu dan langsung saja di minumnya minuman kesukaannya
"Oii sampai kapan kita disini kayak boneka pakaian di mall"
03.04.2021
_dyna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rafino||•Terbit
Teen Fiction[PRE-ORDER RAFINO PADA 05/09-24/09] MAU IKUT PO? LANGSUNG CHAT DI [NO +60109382053] DAN BISA LANGSUNG KIRIM PESAN PADA [NO. 081235928908].. BISA DILIHAT LAGI TU DI IG @cpm_argopuro :) [BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] Start:13/02...