42

908 112 37
                                    

🦋🦋🦋

Hari ini adalah hari libur buat semua anak anak sekolah. Begitu juga Fino dan Ejo yang memilih duduk di rumah bermain di mansion dan membuat semua yang ada di dalam mansion itu bernafas kelelahan.

Seperti saat ini Fino sedang membuat kacau di dapur masak, di mana anak itu berniat untuk membuatkan kue untuk keluarganya. Tapi yang di niatnya bukan lah sama seperti apa yang di lakukannya, bagaimana tidak saat ini dapur sudah seperti kapal pecah dengan tepung yang berhamburan di mana mana dan semua peralatan memasak yang berselerakkan akibat ulah anak itu.

Ejo? Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya, percuma kalo dia mencegah anak itu yang ada dia lah yang menjadi sasaran amukkan Fino seperti beberapa orang bodyguard yang tadi mencuba mencegahnya.

"Tuan muda ini telor nya di kasih esen vanila dulu biar ga kecium bau..." Ucapan maid itu di potong oleh teriakan Fino

"FINO PINTER MASAK JADI PAMAN SAMA TANTE MAUD DIEM AJA FINO INI CALON CHEF LOHHH!!!" Teriak Fino membuatkan mereka di sana menutup kedua telinga mereka menggunakan kedua belah telapak tangan milik mereka sendiri

"Fino itu tepungnya ga gitu Fin ntar kamu jatoh" ucap Ejo tak tahan dirinya untuk tidak mencegah teman sekaligus adek nya itu yaaa walaupun seumuran Ejo kan lahir duluan dari Fino

"Ejo juga jangan brisik mending situ deh nonton di ruang keluarga bentar lagi pasti papa pulang tua sama mama, abang opa dan Oma" ucap Fino dan diberi gelengan kepala oleh Ejo yang mengisyaratkan menolak permintaan Fino

Melihat Ejo menggeleng kepala Fino hanya mengangkat kedua pundaknya lalu fokus lagu membuat kue untuk keluarganya itu "Tapi Ejo jangan di sana doang dong ni bikin jus buat mama tercuintahhhhnya Fino sama yang lain" ucap Fino mengarahkan Ejo dan diiyakan saja oleh Ejo

"Tuan muda itu serbuk kokonya jangan terlalu banyak ntar rasanya pahit" ucap maid wanita itu

"Ihhh ini tu coklat Tante enak kalo banyak banyak ga pahit kok ni Fino rasa bentar" ucap Fino mengambil sendok makan lalu menyendokan sedikit koko dan memakannya

"Hmmm tuh kan enak tante kalo mau boong jangan sama Chef Fino dong ntar dosa nya banyak" ucap Fino lalu menambahkan koko tersebut lagi kedalam wadah

"Hmm ga cukup ni masukkin lagi ah baru enak" gumam Fino lalu memasukkan serbuk koko itu semua dan membuang plastik serbuk itu di depan bodyguard di sampingnya tak lain tak bukan adalah Shandy

"Tuan muda ayo mandi" ucap Shandy yang setia berdiri disamping sambil membujuk tuan mudanya itu untuk mandi. Bagaimana tidak tuan mudanya saat ini udah kayak zombie, tepung ga cuma di tubuh tapi di wajah belum lagi bekas pewarna makanan yang ada di pipi gembulnya itu dan jangan lupa telur yang tadi tak sengaja di langgarnya membuatkan baju anak itu berbau hanyir.

Sejenak terdengarlah sebuah  deheman suara yang membuatkan Fino memberhentikan aktivitasnya dan langsung menatap orang itu

"Ada apa ini?" Ucap seseorang itu dingin membuatkan Fino yang tadinya berdiri di atas kerusi turun dengan melompat dan langsung pergi ke arah orang itu

"BANG RAZEEED!!!! ADEK KANGEN" teriak Fino lalu meminta di gendong dan diiyakan saja oleh Razeed

"Maafin abang" ucap Razeed seadanya

"Maafin untuk apa sih bang" ucap Fino yang sedari tadi sibuk memainkan rambut Razeed yang kini sedikit memutih akibat tangan Fino yang ada tepung jangan lupa juga cairan telur yang ikut melekat di rambut Razeed

"Maaf abang baru ada waktu untuk ketemu baby" ucap Razeed membuatkan Fino menganggukkan kepalanya mengerti

"Abang selama ini kok kerja mulu ga ada hentinya Fino call juga dimatiin sombong ihh abang ga sayang Fino ya!" Ucap Fino tetap fokus dengan aktivitas memutihkan rambut abangnya itu

"Abang sayang baby cuma abang banyak kerjaan kan papa yang nyuruh abang buat urus kantor yang ada di luar kota, jadi abang sukar buat pulang ke sini" ucap Razeed sambil menatap adeknya itu

"Ouhh gitu yaudah" ucap Fino

"Terus ini baby ngapain sih ini bajunya kok kotor bau lagi rambut abang juga udah kayak Ultraman aja ni berdiri semua" ucap Razeed membuatkan para maid dan bodyguard di sana hanya menunduk dan menahan ketawa begitu juga Ejo

"Oh Fino lagi bikin kue buat mama papa opa oma sama abang" ucap Fino semangat

"Hmm biarin maid yang bikin sekarang baby harus mandi biar abang yang mandiin kamu udah kayak zombie aja kamu baby astaga" ucap Razeed lalu membawa Fino yang masih di gendongannya itu keluar dari ruang masakan

"Itu abangnya?" Tanya Ejo ke Shandy

"Ia tuan muda dia tuan muda Shandy anak sulung dari tuan Randy dan nyonya Elyanah" ucap Shandy dan di angguki oleh yang lain

"Ouh yaudah kalo gitu ayo kita beresin ini dulu terus baru bikin kue untuk mereka" ucap Ejo

"Eh tuan muda gausah sebaiknya tuan muda istirahat saja biar kami aja yang ngeberesin ini semua kan tugas kami" ucap salah satu dari mereka

"Hmm yaudah kalo gitu Ejo ke kamar dulu ya semangat buat kue nya hihi" ucap Ejo lalu berlari keluar ruang memasak

☁️☁️☁️

Sesampainya Ejo dikamarnya, dirinya mulai kelam kabut mencari benda pipih yang tadi ada di atas kasurnya

"Lah di mana sih gue harus telfon dia!!" Gumam Ejo dan tak lama terjumpalah benda pipih itu di bawah bantalnya

Dengan cepat jarinya mencari kontak yang ingin di telfonnya saat ini setelah itu langsung saja di menghubunginya.

Tak selang lah lama sambungan itu dijawab oleh orang di sebelah sana

"Gimana ada a tu benda?"

"...."

"Tapi elo yang bilang kemaren itu ada sama lo, Lo bisa nyariin tapi sekarang apa bangsat!!"

"...."

"Lo kalo emang gaada gausah sok sokan bilang ada"

"...."

"Itu masih lama gue butuhnya sekarang"

"...."

PIP...

"Ahhh!!!! Kenapa tu benda gaada!!!! Gue butuh itu gue harus hikss kenapa!!!" Teriak Ejo frustasi lagipun kamarnya kan kedap suara jadi ya gapapa lah kalo dia teriak.

"Apa gue emang ditakdirkan buat ga bisa jagain Fino?" Gumam Ejo lagi

"Padahal benda itu kan untuk....
































..kelangsungan hidup gue"

(16.05.2021)

Rafino||•TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang