38

1.1K 150 48
                                        

🦋🦋🦋


Brakkk

"Halooo penduduk ruangan ini Irsyad yang ganteng dan manis ini kembali membawa sejuta senyuman yang sangat indah untuk kalian semua!!!"  kebanggaannya itu

"Manisan juga Fino wlee" ucap Fino yang masih fokus memakan ayam gorengnya

"Ilihhh eh baby, ma, pa tadi ada bang Irfan ke sini gak?" Tanya Irsyad dengan wajah seriusnya

"Ga ada tu dari tadi aku disini kok bang" ucap Fino sambil menatap Irsyad dengan tatapan polosnya

"Emangnya kenapa Syad?" Tanya Randy kebingungan

"Hmm nanti aja deh aku bilang ke papa, sekarang mau main dulu sama baby" ucap Irsyad lalu mendekat ke arah Fino meninggalkan Randy yang tadi di sampingnya dengan tatapan bingungnya

"Baby minta dikit" ucap Irsyad meminta ayam pada Fino sementara Fino tidak menanggapi ucapan Irsyad dan memilih menghabiskan ayamnya itu dengan cepat biar ga di minta

"Pelit" gumam Irsyad

"Ma? pa? Sebaiknya kalian pulang aja buat istirahat biar Irsyad aja yang jagain baby itung itung nyari pahala jadi disini hehehe" ucap Irsyad dan diiyakan saja oleh keduanya

"Irsyad kamu punya utang cerita sama papa tentang abangmu itu" bisik Randy yang tadi mendekat ke arah Irsyad sebentar

Sementara Fino yang tau bahwa kedua orang tuanya mau pergi pulang ke mansion langsung saja memberhentikan makannya itu dan minta di gendong sama papanya.

"Paaaaa!!" Panggil Fino sambil merentangkan kedua tangannya agar papanya itu mau menggendongnya

"Eh bocil tanganmu masih kotor tau masa iya langsung minta gendong yang ada tu baju papa kotor dong" ucap Irsyad yang saat ini sudah memakan sedikit ayam milik Fino

"Iri bilang bebek!!" Ucap Fino kesal

"Eh baby belajar dari mana ngomong kayak gitu?" Tanya Elyanah kaget dengan ucapan yang dilontarkan dari mulut sang anak kesayangannya itu

"Dari bang Galih lah" ucap Fino masih merentangkan tangannya ke hadapan papa nya itu

"Pa gendong!!" Ucap Fino lagi dengan wajah cemberutnya

"Enggak mau baby bau" jawap Randy dengan wajah santai nya menatap anak kesayangannya itu

"Papa ga mau gendong Fino ya?" Tanya Fino lalu menjatuhkan kembali tangannya dan mengambil ayam yang sedari tadi di pegang Irsyad.

"Eh malah diambil ga ikhlas" gumam Irsyad yang masih di dengar Fino

"Yang kasih siapa?" Tanya Fino lalu memakan ayamnya dengan wajah cemberut sementara Irsyad hanya pasrah dengan adek sepupunya itu

"Mas sih kan jadi gini" ucap Elyanah tanpa bersuara

"Ayo lah sini papa gendong tadi kan cuma becanda" ucap Randy dengan tertawa kecil sambil ingin mengangkat Fino ke gendongannya

Tetapi langsung saja ditepis Fino dengan kasar.

"Jangan gendong Fino lagi kita musuhan Fino marah sama papa sana pulang" ucap Fino emosi

"Loh kok marah sayang hmm kenapa?" Tanya Elyanah sambil duduk di kasur milik Fino. Jangan khawatir kasur di ruangan rawat Fino tu gede😂

"Papa tu ma masa Fino di bilang bau, Fino tu wangi ihh bikin kesal orang ganteng aja" ucap Fino dengan kening yang berkerut dan mulutnya yang tak henti bergumam tak jelas membuatkan ketiga mereka di sana gemas dibuatnya

"Yaampun baby ga bau kok tadikan papa udah bilang papa cuma becanda doang masa imutnya papa bau sih yang ada tu bau bedak bayi" ucap Randy mengusap rambut Fino dengan lembut

"Bener?" Tanya Fino menatap papanya dengan tatapan menyelidik

"Sumpah bener ayo sini gendong" ucap Randy lalu menggendong anaknya itu yang masih memegang ayam gorengnya

"Awas tu infus ntar sakit kalau tertarik" peringat Elyanah ke suami agar tidak membawa anaknya itu jauh dari tiang infus

"Iya mas tau kok" jawap Randy

Sementara Irsyad hanya bermain game sesekali menatap Fino dan Randy yang tertawa bahagia

"Irsyad kangen daddy sama mommy, dad mom adek pulang Irsyad kangen kalian" batin Irsyad lalu menatap game online nya itu kembali.

"Irsyad" panggil Elyanah

"Apa ma?" Tanya Irsyad

"Abang Irfan kenapa hm?" Tanya Elyanah dengan nada apelannya agar anaknya itu tidak terdengar. Yaps bukan cuma Randy yang penasaran tapi Elyanah juga

"Huftt pas Irsyad pulang tadi dari mansion keluarga Vero, Irsyad ga sengaja dengar pertengkaran opa dan bang Irfan. Yang aku dengar sih ma abang Irfan ngomong tentang daddy mommy sama adek" ucap Irsyad menunduk

"Hmm mama ga bisa bela siapa siapa tapi apa yang di lakukan abang Irfan gaada salahnya juga karna ini menyangkutkan nyawa gaada yang ga sedih jika orang tuanya meninggal ya kan tentu Irsyad juga ngerasain bukan. Tapi kita juga ga bisa salahin opa karna opa hanya merancang yang menentukan cuma yang di atas jadi kita hanya bisa berserah pada Tuhan" nasihat Elyanah dan diiyakan saja oleh Irsyad

"Ada benarnya apa yang diucap Elyanah tidak semua yang kita liat pada logika benar pada realitanya" batin Irsyad

"Kak Irsyad?" Panggil Fino yang masih di gendongan papanya itu

"Ya ada apa baby hm?" Tanya Irsyad menatap Fino sambil tersenyum manis

"Abang Vero, bang Galih sama bang Ed ga kesini?" Tanya Fino menatap Irsyad dengan tanda tanya nya

"Mereka ada urusan bentar kalau udah selesai mungkin mereka akan kesini" ucap Irsyad dan diiyakan saja oleh Fino

"Baby sini dulu sama mama, biar mama bersihin tangan baby pake tisu basah" ucap Elyanah tetapi di tolak oleh Fino

"Ga mau ma mau nya di toilet itu" ucap Fino menunjuk toilet yang ada di ruang rawatnya itu dan diiyakan lagi oleh Randy, Elyanah dan Irsyad

Kini Irsyad lah yang membawa tiang infus Fino sementara Randy menggendong anaknya itu buat di bawa ke toilet tentu saja untuk mencuci tangan di wastafel

Selesai saja Fino mencuci tangan dibantu oleh Randy dan Irsyad tadi mereka langsung memilih buat ke kasur Fino kembali. Sementara Elyanah dan Randy langsung pamit pulang sebentar dan berjanji ntar sore mereka akan datang kembali ke ruangan rawat Fino

"Sayang mama pulang dulu ya sebentar, hmm ada yang mau dikirim?" Tanya Elyanah ke anak itu

"Gaada ma hati hati ya kalian berdua Fino sayang mama papa janji nanti sore datang lagi" ucap Fino. Ya begini lah Fino setelah ditinggal Hiro dan Regan ucapannya jika orang ingin pamit pulang dari menjenguk nya emang gini.

"Iya baby juga istirahat jangan main terus ntar ga di bolehin pulang loh" ucap Randy lalu mengecup kening dan kedua pipi Fino bergantian setelah itu disusul lagi kecupan Elyanah di wajah anaknya itu juga

Tak di sadari mereka dua pasang mata menatap salah seorang dari mereka dengan tajam.

"Gue harus jatuhin lo dari hidup dia, lo gak pantes dapat perhatian dari dia, dia cuma punya gue!!"


28.04.2021
_ndyna


Rafino||•TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang