Memilih jalan terbaik belum tentu dapat diiyakan orang lain jika itu menyangkutkan hati dan perasaan. Orang selama ini berada di samping kita juga kalau dijauhkan pasti akan menangis bukan?
Happy Reading
🦋🦋🦋
Ceklek
"Lahh tidur?" Gumam dokter Allard yang saat ini bersama Mahendra.
"Langsung saja periksa baby Fino sama si gorilla barangkali tu si gorilla otaknya hilang" ucap Mahendra membuatkan dokter Allard meringis mendengarnya
"Gini amat hidup lo bro daddy lo aja bilang lo ga punya otak emang sih elo emang ga punya otak udah tau efek hujan bikin demam masih aja di iyain permintaan anaknya kan sekarang kedua duanya terserang demam" batin dokter Allard sambil mendekat ke arah kasur yang ditempati Fino dan Randy.
"Randy bangun!" Ucap Allard pelan biar Fino tidak terganggu dengan suaranya
"Kuatkan saja suara mu Allard putra sulung saya emang budeg orangnya" ucap Mahendra dan diberi kekehan kecil oleh Allard sendiri
"Oi Randy? Bangun gak lo?" Tanya dokter Allard membangunkan sahabatnya itu agar dia bisa berleluasa buat memeriksa keadaan anak dari sahabatnya nya dengan secepatnya yaaa siapa lagi kalau bukan Fino.
"Ehh Al udah dateng yaudah periksa anak gue ni cepetan" ucap Randy tanpa melepaskan pelukannya pada anaknya itu
"Ya lepasin dulu tu pelukan gimana bisa gue mau periksa kalau tangan lo aja masih di sana" ucap dokter Allard menggeram kesal
"Ribet amat deh lo tinggal periksa aja itu aja banyak bacot" marah Randy lagi membuat mau tidak mau Mahendra juga ikut bersuara kepada anaknya itu
"Ehh lepasin cucu saya" ucap Mahendra dengan nada dinginnya itu
"Bapak siapa sih galak banget" gumam Randy tapi masih bisa didengar oleh. Mahendra
"Kamu tu yang anak siapa hm anak pungut kali" ucap Mahendra membuat Randy kesal setengah mati
"Udah Allard cepetan periksa anak gue!!" Ucap Randy mengabaikan ucapan yang di lontarkan oleh daddy-nya itu
"Gimana mau periksa kalau lo aja kaya anak ayam gak mau lepas dari Fino geser dikit kek ntar juga bisa peluk kok sana gue mau periksa Fino" ucap dokter Allard kesal dibuatnya
"Tinggal periksa aja lo dokter apa bukan sihhh gitu aja ga bisa emang ga punya pengalaman ni" ucap Randy sambil mengeratkan pelukannya ke anaknya itu sambil menutup matanya
Belum juga sempat menutup seluruh matanya dirinya di tarik lagi oleh daddy-nya itu
"Bangun jangan meluk anakmu terus!!!" Ucap Mahendra dingin
"Suka hati saya lah kan putra saya anda cemburu ga bisa meluk baby ye kan bilang aja" ucap Randy membuatkan Mahendra kesal setengah mati untung ga mati tu kakek tua
"Harus di bawa ke RSJ ni orang" ucap dokter allard dan dianggukkan oleh Mahendra
Tanpa sadar dua pasang mata yang saat ini menatap mereka dengan tatapan polosnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu
"Kok papa Fino mau di bawa ke RSJ sih papa Fino masih waras kok" ucap Fino memarahi dokter Allard
"Kalian kejam sama papa Fino!! Papa Fino itu lagi sakit tau!!" Ucapnya tanpa mengingat jika dirinya juga sedang sakit
"Kan kamu juga sakit baby papa kuat" ucap Randy
"Dia bilang papa harus masuk RSJ kan papa ga gila" ucap Fino cemberut
"Tau tu dokter" ucap Randy menatap Allard sambil tersenyum smirk
"Ayo sekarang om periksa kamu dulu" ucap dokter Allard mengendahkan ucapan Randy tadi
"Gamau suntik sakit" ucap Fino menyembunyikan tangannya di balik selimut yang dikenakannya
"Di periksa dulu ya kalau bener bener udah sihat om ga akan suntik Fino gimana?" Tanya dokter Allard mengharap jika anak itu bersetuju dengan apa yang ucapkan nya tadi itu.
"Yaudah cepet ni mumpung gue ubah pikiran jadi cepet periksa putra ku" ucap Randy menggeser kan sedikit dirinya dari anaknya itu agar Allard bisa memeriksa anaknya itu.
"Dari tadi kek" gerutu Allard langsung berjalan mendekat ke arah Fino yang masih saja berusaha menyembunyikan tangannya daripada jangkauan Allard
"Awas aja kalau om dokter suntik Fino, Fino gak akan mau temenan sama om lagi" ucap Fino menatap Allard yang saat ini tengah menatap kegemasannya
Tak lama kemudian terdengarlah suara teriakan antara anak dan papa itu. Bagaimana acuannya begitulah kuihnya. Ga cuma anak yang takut suntik tapi papanya juga nahh yang pada akhirnya mereka sempat kejar kejaran di kamar supaya tidak bisa di gapai Allard untuk menyuntik mereka berdua
Tak selang lama setelah infus bertegeran di tangan mereka berdua kini mereka pun terlelap saat setelah menerima ubat bius. Ya sengaja di berikan Allard biar kedua anak bapak itu bisa istirahat dan cepat sembuh
☁️☁️☁️
Lain pula ceritanya di luar kamar Fino. Hiro dan Regan serta keluarga yang lain berkumpul di ruang keluarga dan berbincang sedikit tentang hal yang menurut kedua anak itu sangatlah di luar fikiran.
"Hiro ga mau pisah titik!!!!" Ucap Hiro dengan nada marahnya bahkan saat ini wajahnya saja sudah merah akibat menahan emosi dan menahan tangisnya
"Regan juga gak mau pisah sama Fino!!!!" Ucap Regan sambil memeluk Elyanah yang saat ini berada di dekatnya
"Mau sama Fino hiksss hiksss gamau pisah hikss kalian tega misahin kita hiks hiks padahal dari kecil kita gak pernah pisah hiksss hiksss"
18.04.2021
_dyna
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafino||•Terbit
Teen Fiction[PRE-ORDER RAFINO PADA 05/09-24/09] MAU IKUT PO? LANGSUNG CHAT DI [NO +60109382053] DAN BISA LANGSUNG KIRIM PESAN PADA [NO. 081235928908].. BISA DILIHAT LAGI TU DI IG @cpm_argopuro :) [BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] Start:13/02...