34

3K 247 7
                                    

"Jadilah diri sendiri jangan pernah mencoba untuk berubah menjadi diri yang lain!"


Caca menoleh ke arah Alya sambil tersenyum.
"Kamu percaya bahwa seorang orang tua selalu menginginkan yang terbaik buat anak nya? "

Alya mengangguk-anggukan kepala nya.
"Tapi ayah mana selalu menuntut anak nya buat menjadi sempurna? Ayah mana yang selalu membanding-bandingkan anak nya? "

"Alya, percaya sama aku kalau ayah kamu itu sangat sayang sama kamu dan abang kamu, ya meski cara menunjukan kasih sayang nya itu berbeda! "

"Kamu masih sukur bisa mempunyai peran seorang ayah masih banyak di luar sana yang nggak mempunyai peran ayah dalam hidup nya, dan termasuk aku! "

"Ca"

"Aku pernah dengar dulu kamu gadis baik hati, gadis pemaaf, gadis lucu benarkan? " Bukan nya menjawab panggilan Alya, Caca malah melanjutkan cerita yang dia dengar dari Bayu. Bayu sudah menceritakan semua nya pada Caca.

"Aku boleh peluk? "

"Boleh "

Alya pun langsung memeluk Caca dengan sangat erat seakan sedang menyalurkan semua kesedihan nya lewat pelukan. Alya membelai rambut Caca dan yang Alya dapatkan rambut Caca yang rontok itu berada di genggaman tangan Alya dengan sangat banyak.

Alya pun melihat tangan nya yang banyak rambut Caca yang sangat banyak karena rontok, Alya pun melepaskan pelukan nya.

"Caa"

Caca pun mengikuti Arah pandang Alya , Caca pun tersenyum getir saat melihat banyak rambut nya di tangan Alya.

" Semakin hari semakin berjalan waktu rambut aku akan habis dan mungkin penyakit ini akan merenggut nyawa aku! " Caca pun
Tersenyum untuk menutupi kesedihan nya tapi meski air mata nya jatuh.

"Kalau aku boleh jujur, aku takut sama penyakit ini aku takut kalau harus meninggalkan semua orang yang aku sayang, aku takut saat kepergian aku bunda malaikat tampa bersayap itu menangis dan sendirian kala aku pergi. "

"Hey dengar kata -kata gue!. Lu harus percaya kalau lu akan sembuh dan kalau lu takut meninggalkan semua orang yang lu sayang dan lu nggak mau lihat bunda lu sedih dan sendirian lu harus berjuang lawan penyakit ini jangan nyerah!!! " Ujar Alya sambil memegang bahu Caca.

"Udah bel mendingan kita pulang! " Ujar sambil menghapus air mata Caca.

"Ayo tapi aku ingin ke rumah kamu! "

"Tapi gue balik naik angkot gimana? "

"Nggak papa aku ingin sama kamu aja! "

"Kalau begitu ayo?! " Ujar nya sambil menarik tangan Caca.

•••••••
"Pak kiri pak! "

Angkot itu pun berhenti seperti yang di katakan Alya.

"Ayo Ca kita turun! "

"Ayo "

Alya dan Caca pun menurun Angkot itu dan membayar angkot yang di tumpangi oleh dirinya dan Caca.

Kini mereka sedang berjalan di jalan,
"Mau es krim? " Tawar Alya kepada Caca.

"Mau ayo kita beli Es krim seperti biasa rasa Coklat !! " Ujar nya sambil menarik Alya ke kedai Es krim yang dekat dengan keberadaan mereka.

"Pak rasa coklat dua ya! "

"Siap neng! "

Mereka berdua terlihat sangat bahagia sambil menunggu Es krim pesanan nya itu selesai di buat.

I'am the antagonist (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang